Hindari Stagnasi, Industri Telekomunikasi Harus Masuk ke Ekosistem Digital

Stagnasi di industri telekomunikasi disebabkan oleh perang harga antara operator dan disrupsi yang berlangsung massif dari pelaku industri digital.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2022, 21:29 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2022, 16:10 WIB
Tower BTS
Ilustrasi Tower BTS (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Para raksasa telekomunikasi dunia telah berinvestasi di berbagai startup dalam menopang pertumbuhan bisnis ke depan. Hal ini dilakukan karena bisnis utama perusahaan telco mengalami pertumbuhan yang melambat, stagnan, bahkan negatif.

Stagnasi disebabkan oleh perang harga antara operator dan disrupsi yang berlangsung massif dari pelaku industri digital. Jadi, saat ini industri telekomunikasi global sedang mengalami masa sulit, dan masa depan akan semakin menantang.

Untuk menjaga pertumbuhan sekaligus menyelamatkan masa depan bisnis telekomunikasi maka salah satu caranya adalah mengembangkan ekosistem digital.

“Dalam konteks ini, investasi telkomsel di GoTo adalah pilihan yang sangat tepat dan bernilai strategis,” kata Assistant Professor Entrepreneurship and Technology Management Interest Group, SBM ITB Dr Dina Dellyana dikutip Kamis (30/6/2022). 

Dina menjelaskan investasi telkomsel di GoTo sangat tepat karena kedua belah pihak memiliki expertise dan sumber daya yang saling melengkapi hingga mempercepat pertumbuhan keduanya.

“Investasi telkomsel di GoTo harus menjadi contoh bagi para BUMN lainnya untuk dapat memenangkan pasar dalam negeri dengan investasi pada startup dalam negeri. Jika Telkomsel tidak investasi di GOTO maka itu opportunity lost,” katanya.

Dina menjelaskan keberpihakan nasional terhadap bisnis startup lokal mesti didukung demi masa depan ekonomi digital. Indonesia adalah pasar digital yang sangat besar dan paling menjanjikan saat ini.

"Jadi, ini saat yang tepat. Jangan sampai muncul penyesalan di kemudian hari hanya karena kita ragu dan takut bertindak pada hari ini," tuturnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ilustrasi jaringan telekomunikasi memancar dari tower
Ilustrasi jaringan telekomunikasi memancar dari tower. Kredit: Redmondpie

Majukan UMKM di Kawasan Indonesia Timur, Telkom Gelar Mini EXPO UMKM Makassar

Acara UMKM Telkom.
Telkom Indonesia menyatakan dukungannya untuk pemberdayaan UMKM di Indonesia Timur.. (Foto: Telkom)

Dalam meningkatkan geliat pelaku ekonomi lokal, PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menggelar kegiatan Mini Expo UMKM Makassar Binaan Telkom di Hotel Rinra, Makassar, pekan lalu. Kegiatan ini merupakan upaya Telkom dalam menumbuhkan ekosistem ekonomi lokal, khususnya di kawasan Indonesia Timur.

Dalam kegiatan tersebut, juga diadakan sesi Ngobrol Bareng Santai atau NGOBRAS dengan UMKM dengan tajuk "Memajukan Indonesia Timur melalui Pemberdayaan UMKM” yang merupakan hasil kolaborasi dari Telkom Regional 7 Makassar, unit Community Development Center Telkom dengan PT. Finnet Indonesia.

Dalam acara yang berlangsung secara santai ini, NGOBRAS dengan UMKM dihadiri oleh Abdul Salam, CEO RUNUT (Rumah Nutrisi) Indonesia, sebagai pengelola Komunitas Entrepreneur Makassar.

Selain itu turut hadir pula Arie Rich, seorang desainer baju etnis khas Makassar yang sudah melakukan ekspor produknya ke mancanegara, dan Sukma, seorang pengusaha bumbu instan khas kuliner Makassar, seperti coto makassar, pallu marra, sop saudara, sop konro maupun bumbu khas kuliner Makassar lainnya yang juga banyak diminati oleh pembeli dari daerah lain maupun dari negara lain, seperti Malaysia dan Singapura.

Seperti yang diketahui, kawasan Indonesia Timur terkenal dengan berbagai kekayaan sumber daya alamnya. Mulai dari sektor pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan hingga potensi pariwisata yang belum dimaksimalkan potensinya. Mayoritas UMKM di Indonesia bagian Timur berada pada sektor ritel, perdagangan, serta usaha pembuatan makanan dan minuman.

Selain itu, kekayaan budaya lokal dalam bentuk karya seni yang sangat menarik dan beragam juga terdapat di sana. Jika dikelola dan diberdayakan dengan baik, tentu hal-hal tersebut akan memberikan banyak dampak positif untuk ekonomi lokal, terlebih dengan adanya solusi digital dari TelkomGroup yang akan membuat ekonomi digital di Indonesia semakin maju di masa depan.

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia Edi Witjara menyatakan dukungannya untuk pemberdayaan UMKM di Indonesia Timur.

“Pembangunan ekosistem digital di Indonesia Timur, tentu tidak lepas dari peranan infrastruktur dan teknologi digital. Pemanfaatan infrastruktur & teknologi digital ini menjadi kunci utama dalam menciptakan ekosistem digital di berbagai aspek, khususnya ekonomi digital, ungkap Edi.

"UMKM merupakan salah satu penggerak ekonomi nasional yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, terutama pada saat pandemi yang berlangsung selama kurang lebih dua tahun. UMKM adalah bagian dari perekonomian Indonesia yang mandiri dan berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan UMKM memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara," tambahnya. 

 

Fasilitasi Pelaku UMKM

NGOBRAS Telkom.
Ngobrol Bareng Santai atau NGOBRAS dengan UMKM dengan tajuk "Memajukan Indonesia Timur melalui Pemberdayaan UMKM”. (Foto: Telkom)

Rakhmad Tunggal Afiffudin, CEO PT. Finnet Indonesia dalam kesempatan ini juga hadir untuk memberikan dukungan kepada UMKM dalam kegiatan Mini EXPO UMKM Makassar ini. Finnet memfasilitasi para pelaku UMKM dengan aplikasi Mitra Finpay versi 2.0 yang baru saja diluncurkan di Makassar oleh Direktur Enterprise & Business Service Telkom.

Aplikasi tersebut hadir dengan fitur yang lebih powerful karena dapat berfungsi sebagai POS (Point Of Sales) dan dapat meng-generate QRIS otomatis hanya dengan mengoptimalkan ponsel pintar (smartphone) yang dimiliki oleh para  pedagang UMKM sebagai merchant dan dapat diunduh gratis dari playstore (android) maupun  appstore (apple), sehingga transaksi dapat berlangsung dengan cepat dan masuk ke rekening  penjual melalui teknologi QRIS.

Selain itu manajemen Finnet juga memberikan bantuan Top Up Saldo sebesar 3 juta rupiah melalui aplikasi Mitra Finpay untuk modal kerja sebagai bentuk kepedulian kepada UMKM Makassar yang selama 2 tahun terakhir terdampak akibat pandemi Covid-19. 

Dalam kesempatan yang sama Agus Yudha, EVP Telkom Regional 7 juga menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi digital ini juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi bagi penggunanya.  

"Kontribusi Telkom ini merupakan upaya untuk menjadikan teknologi digital dapat bermanfaat untuk semua orang, sejalan dengan semangat #DigitalUntukSemua demi menjadikan Indonesia yang lebih baik," ujarnya.

Sebagai pemimpin di industri telekomunikasi, Telkom akan terus konsisten dalam mengakselerasi pemerataan infrastruktur digital di Indonesia. Sehingga, seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan usahanya. Diharapkan juga, dengan pemberdayaan UMKM nanti, dapat membentuk ekosistem digital dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya