Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan meresmikan pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) Kamis 21 Juli 2022 besok. Ada sejumlah peningkatan yang dilakukan di bandara tersebut.
Guna memastikan segala proses telah usai, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengecek langsung pengembangan yang dilakukan. Diantaranya mencakup runway hingga kapasitas gedung Bandara Komodo.
Baca Juga
“Saya bersama pak Basuki (Menteri PUPR) datang ke Labuan Bajo untuk memastikan infrastruktur di salah satu dari lima destinasi wisata ini telah diselesaikan dengan baik,” ujar Menhub Budi dalam keterangan resmi, Rabu (20/7/2022).
Advertisement
Ia mengungkapkan, pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi yang dilakukan di Labuan Bajo adalah dalam rangka mendukung potensi wisata yang ada di Labuan Bajo.
“Bandara ini sudah selesai kita bangun dan saat ini memiliki kapasitas hingga 1 juta penumpang per tahunnya. Kedepannya, runway akan kami tambah menjadi 2.750 meter,” kata dia.
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara melakukan pembangunan perluasan Bandara Komodo sejak tahun 2020 hingga 2022.
Adapun ruang lingkup pembangunan yakni di sisi udara yaitu perpanjangan runway dari sebelumnya sepanjang 2.450 m X 45 m kini menjadi 2.650 m x 45 m, yang mampu didarati pesawat jenis B737 Series (narrow body).
Selain itu, di sisi darat juga dilakukan perluasan gedung terminal hingga 13.366 meter persegi dan beautifikasi gedung terminal dengan tampilan yang lebih menarik bagi wisatawan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelabuhan Baru
Lebih lanjut Menhub Budi menjelaskan, pemerintah juga telah membangun pelabuhan baru multipurpose di daerah Way Kelambu. Pelabuhan ini berjarak kurang lebih 10-12 Km dari pelabuhan lama yang berada pusat kota Labuan Bajo.
Dengan telah dibangunnya pelabuhan khusus logistik di Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo yang lama juga dibangun pemerintah khusus untuk melayani kapal-kapal wisata. Dengan adanya dua pelabuhan ini, diharapkan pariwisata di Labuan Bajo lebih maju dan kegiatan logistik lebih optimal.
“Pelabuhan Labuan Bajo (Waterfront) juga rencananya akan diresmikan bapak Presiden besok,” tutur Menhub.
Dalam kunjungan kerjanya ke NTT, Menhub Budi juga mengunjungi sejumlah daerah yaitu, meninjau Pelabuhan Tenau di Kupang untuk melihat kinerja Tol Laut dan mengunjungi pembangunan Terminal Barang Internasional di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Atambua.
Advertisement
Digitalisasi Pelabuhan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus berupaya mendukung pariwisata Labuan Bajo dari sektor transportasi laut.
Salah satunya dengan membangun lingkungan Pelabuhan berbasis digital yang mengedepankan keamanan dan kenyamanan penumpang dan awak kapal selama berada di Kawasan Pelabuhan Labuan Bajo.
Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo, Capt. Hasan Sadili, mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mengembangkan inovasi pelayanan publik berupa pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) khususnya bagi Kapal-Kapal Wisata secara digital yang beroperasi di wilayah kerja Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo dengan mengembangkan Sistem Digital/Aplikasi "digitalSPB.id".
"Sistem digitalSPB.id adalah sistem penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) secara digital di wilayah pelabuhan Labuan Bajo yang ditujukan untuk para pengguna jasa kepelabuhanan, khususnya bagi kapal-kapal wisata yang beroperasi di wilayah kerja Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo. Sistem ini mengakomodir permohonan SPB, yang di dalamnya juga terdapat data kapal, nama Pemilik Kapal, Nakhoda kapal, ABK, serta daftar manifest yg berada di atas kapal," ujar Hasan, Rabu (20/7/2022).
Kerja Sama
Latar belakang dikembangkannya sistem digitalisasi ini, menurut Hasan, adalah sebagai upaya dari Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo yang bekerjasama dengan PT Flobamor dan PT DPI untuk memangkas birokrasi dan mengefisienkan proses bisnis penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
"Sehingga penggunaan aplikasi online digitalSPB.id ini diharapkan dapat mempersingkat waktu, tenaga, dan mengurangi penggunaan kertas (menjadi paperless)," ujarnya.
Latar belakang lainnya adalah untuk mempercepat proses penerbitan SPB di wilayah kerja Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo, mengingat sampai dengan bulan Mei 2022 ini pada aplikasi SIRANI telah tercatat hampir mencapai 2000 kapal yang melakukan permohonan penerbitan SPB pada Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo.
Advertisement