Plesiran Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan Bikin Wall Street Loyo, Ini Sederet Saham Turun

Wall Street bergerak lebih rendah imbas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi keTaiwan. Simak selengkapnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Agu 2022, 10:15 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2022, 10:15 WIB
Nancy Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, memimpin delegasi Demokrat ke Konferensi Madrid.
Nancy Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, memimpin delegasi Demokrat ke Konferensi Madrid. (Liputan6/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street bergerak lebih rendah setelah sesi bervariasi pada perdagangan Selasa (2/8/2022) waktu setempat. Hal itu terjadi karena ketegangan geopolitik setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi kunjungi Taiwan.

Nancy Pelosi mengatakan perjalanannya menunjukkan solidaritas Amerika dengan pulau yang diklaim China itu, tetapi China mengecam kunjungan pertama dalam 25 tahun itu sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas.

Dilansir dari US News, Rabu (3/8/2022) S&P 500 turun 0,66 persen untuk mengakhiri sesi di 4.091,32 poin. Nasdaq juga turun 0,16 persen menjadi 12.348,76 poin, sementara Dow Jones Industrial Average turun 1,23 persen menjadi 32.396,30 poin.

Sektor yang berat seperti Microsoft (MSFT.O) dan Visa (V.N) juga masing-masing kehilangan 1,1 persen dan 2,4 persen, membebani S&P 500.

Semua 11 indeks sektor S&P 500 melemah, dipimpin lebih rendah oleh real estat (SPLRCR), yang kehilangan 1,3 persen. Keuangan (SPSY) turun 1,1 persen.

Adapun saham pembuat chip yang sangat terekspos ke China berakhir beragam. Advanced Micro Devices (AMD.O) menguat 2,6 persen menjelang laporan triwulanan setelah bel pembukaan.

Sedangkan Industrial bellwether Caterpillar (CAT.N) anjlok 5,8 persen setelah peringatan penurunan permintaan yang lebih besar untuk ekskavatornya di China yang dilanda krisis properti, menambah lebih banyak beban pada pemimpin industri yang bergulat dengan gangguan rantai pasokan.

Pasar Keuangan AS Bergolak Imbas Dampak Perang Rusia-Ukraina hingga Lonjakan Inflasi

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Diketahui bahwa pasar keuangan telah bergolak dalam beberapa bulan terakhir oleh perang Ukraina, melonjaknya inflasi dan pengetatan kondisi keuangan.

Pada bulan Juni 2022, lowongan pekerjaan di AS menunjukkan penurunan tertinggi dalam dua tahun, karena permintaan pekerja berkurang di industri perdagangan eceran dan grosir.

Secara keseluruhan pasar tenaga kerja tetap ketat.

Sejak Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Juli 2022, investor telah berspekulasi tentang apakah kenaikan terbesar bank sentral berada di belakangnya.

"Pasar harus benar-benar nyaman bahwa mereka telah sepenuhnya memahami semua kenaikan suku bunga Fed, dan saya pikir itu tetap menjadi pertanyaan terbuka," kata ahli strategi investasi senior Rob Hawort, di US Bank Wealth Management di Seattle.

"Tantangan dan kendala pasokan belum tentu selesai. Itu belum selesai dan hilang," bebernya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Saham Perusahaan Pertahanan AS Catat Keuntungan di Tengah Kunjungan Pelosi ke Taiwan

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sementara itu, saham perusahaan pertahanan AS Raytheon Technologies Corp (RTX.N), Lockheed Martin Corp (LMT.N), Northrop Grumman Corp (NOC.N) dan L3Harris Technologies Inc (LHX.N) rally untuk sebagian besar sesi, berakhir dengan keuntungan antara 0,5 persen dan 2,3 persen. Sebagai informasi, Amerika Serikat adalah pendukung utama dan pemasok senjata Taiwan.

Volume di bursa AS relatif berat, dengan 11,2 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 10,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.

Indeks volatilitas CBOE (.VIX), yang juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, turun dari level tertinggi hari ini di 24,68 poin.

Musim pelaporan kuartal kedua yang sebagian besar optimis telah mendukung pasar baru-baru ini, dengan indeks acuan S&P 500 (.SPX) naik sekitar 12 persen dari posisi terendah yang dicapai pada pertengahan Juni.

Namun, saham Uber Technologies Inc (UBER.N) melonjak hampir 19 persen setelah perusahaan transportasi online tersebut melaporkan arus kas kuartalan yang positif untuk pertama kalinya dan memperkirakan laba operasi kuartal ketiga yang optimis.

Tesla Inc, adalah saham yang paling banyak diperdagangkan di S&P 500, senilai USD 28,7 miliar dipertukarkan selama sesi tersebut. Nilai Tesla naik 1,1 persen setelah Citigroup menaikkan target harga pada pembuat mobil listrik.

Kenaikan lainnya terjadi pada saham Pinterest Inc (PINS.N) lebih dari 11 persen setelah investor aktivis Elliott Investment Management menjadi pemegang saham terbesar dari perusahaan papan pin digital. Baca selengkapnya

 

Infografis Prediksi Perekonomian 60 Negara Bakal Ambruk. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Prediksi Perekonomian 60 Negara Bakal Ambruk. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya