Bos Dreamaxtion Beberkan Cara Bentuk Superteam di Dunia Kerja

CEO Dreamaxtion Victor Osman membagikan beberapa cara untuk menyusun tim yang paling ideal atau superteam di dunia kerja.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 06 Agu 2022, 16:02 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2022, 16:00 WIB
CEO Dreamaxtion Victor Osman dalam rangkaian Emtek Career Festival, Sabtu (6/8/2022)
CEO Dreamaxtion Victor Osman dalam rangkaian Emtek Career Festival, Sabtu (6/8/2022) (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta CEO Dreamaxtion Victor Osman membagikan beberapa cara untuk menyusun tim yang paling ideal atau superteam di dunia kerja. Apalagi dalam merespons perkembangan teknologi digital yang ada di dunia kerja.

Untuk diketahui, Dreamaxtion merupakan pemilik platform asesmen rekrutmen kerja Dreamtalent. Fungsinya, memberikan fasilitas asesmen baik bagi pencari kerja maupun perusahaan.

Setidaknya ada 4 poin penting yang menjadi syarat untuk membentuk superteam menurut Victor. Yakni sosok pemimpin, DNA pemimpin, budaya kerja, hingga membentuk dan manajemen tim yang dibentuk.

"Superteam layaknya Avenger di Marvel, atau Justice League di DC, ada founder starter, pengusahanya lah dari cerita itu, untuk merekrut timnya kedepan," kata dia dalam rangkaian Emtek Career Festival, Sabtu (6/8/2022).

Victor memandang, posisi pemimpin ini jadi hal yang penting. Karena akan berpengaruh pada benefit yang didapatkan oleh tim, didapatkan oleh perusahaan nantinya.

"Kalau bisa melakukan dengan baik, di ranah perusahaan pun akhirnya dapat benefit dan hal baik,"ujarnya.

Tugas pemimpin disini meliputi kemampuan melihat peluang, mampu merekrut dan mengembangkan, mampu mengenalkan dan memberikan kultur organisasi yang positif, serta melanjutkan ke tahap berikutnya.

"Harus bisa melihat peluang, misalnya sekarang media sedang berkembang, kita harus bisa lihat peluang untuk merekrut yang seperti apa. Rekrut doang gak cukup, harus juga sama develop kedepannya gimana," bebernya.

 


Butuh Superman

emtek digital Borong 10 Nominasi di Ajang MMA SMARTIES Awards 2020
Belum Genap Setahun Berdiri, emtek digital Memborong 10 Nominasi di Ajang MMA SMARTIESAwards 2020

Lebih lanjut, Victor menyebut setelah adanya tim, masih tetap dibutuhkan superman atau orang yang memiliki kemampuan khusus.

Baginya, kategori superman adalah orang-orang yang memiliki salah satu dari 4 hal. Yakni, kemampuan atau skill, jejaring atau network, uang, dan pola pikir atau mindset dan kesehatan mental.

"Skill, apa yang dilakukan bisa jadi superman. Network, punya teman-teman siapa yang harus dikontak. Money, bisa spend duitnya inu. Dan punya midnset dan mental health. Ini yang dibutuhkan untuk menjadi superman," katanya.

Dengan itu, akan tercipta ekosistem yang saling melengkali dari tim yang dibentuk. Dalam konteks ini, artinya perusahaan akan memiliki peluang lebih untuk mendapatkan keberhasilan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Pola Komunikasi Berubah, Pemanfaatan Sosial Media Perlu Lebih Jitu

Social Media Manager Kapanlagi Youniverse (KLY)  Eko Setiawan dalam rangkaian acara Emtek Career Festival.
Social Media Manager Kapanlagi Youniverse (KLY) Eko Setiawan dalam rangkaian acara Emtek Career Festival.

Perkembangan dunia digital turut mendorong perubahan pola komunikasi banyak kelompok masyarakat. Kini banyak yang melandaskan pada pemanfaatan media sosial.

Social Media Manager Kapanlagi Youniverse (KLY) Eko Setiawan menyampaian ada perubahan pola komunikasi yang terjadi. Ia merumuskan setidaknya ada 4 poin penting yang harus dimiliki oleh pegiat media sosial.

"Pertama, aktif, karena sekarang setiap hari setiap detik haus informasi apa yang update, misalnya kita ada di perjalanan, lalu ada kemacetan, kita cari informasi apa nih macet karena apa nih," katanya dalam rangkaian Emtek Career Festival, Jumat (5/8/2022).

Mengutip paparannya, aktif berarti masyarakat selalu mencari informasi dan mengkonsumsi informasi dengan cepat. Sehingga jika tidak ada pembaruan informasi dan cenderung pasif, maka perhatian publik akan beralih.

Kemudian, ada elemen media sosial mewakili kepribadian pemiliknya. Dalam hal ini menjadi ujung tombak citra personal maupun perusahaa. Ketika pesan yang disampaikan tidak baik dan memancing keresahan, maka itu akan berdampak pada reputasi perusahaan.

"Kita menggunakan sosmed untuk mewakili kita menyampaikan ke masyarakat," kata dia. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya