Liputan6.com, Jakarta Konfederasi buruh terbesar di Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea akan menggelar aksi damai atau demo BBM naik yang akan melibatkan ribuan anggota KSPSI dari Jabodetabek pada Senin (12/9).
Aksi damai dalam skala besar tersebut langsung dipimpin Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea yang juga Pimpinan Konfederasi Buruh ASEAN (ATUC)
Andi Gani mengatakan, aksi buruh ini serentak akan digelar di beberapa wilayah di Indonesia. Sementara di Jabodetabek, aksi buruh dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiyana, Jakarta Pusat.
Advertisement
Andi Gani menjelaskan, posisi buruh saat ini sangat sulit. Apalagi, dengan tidak mendapatkan kenaikan gaji dan sekarang buruh terbebani dengan kenaikan harga BBM.
"Sudah pasti kenaikan BBM akan langsung berpengaruh terhadap kenaikan biaya transportasi, biaya sewa tempat tinggal yang langsung merangkak naik sekarang. Ini akan menambah beban buruh," katanya di Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Andi Gani meminta Pemerintah harus segera memikirkan dampak serius kebijakan kenaikan BBM tersebut terhadap buruh Indonesia.
Karena, kata Andi Gani, kenaikan harga BBM tanpa dibarengi kenaikan upah adalah hal yang tidak masuk akal. Menurutnya, buruh di Indonesia pasti pengguna BBM bersubsidi.
Sebelumnya, Pemerintah telah memutuskan kenaikan harga BBM. Penyesuaian harga BBM subsidi antara lain, Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, kemudian Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Demo Sebelumnya
Massa buruh yang melaksanakan aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM mulai meramaikan gerbang utama Gedung DPR MPR RI, Jakarta. Mereka membawa atribut dan bendera perserikatan masing-masing.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (6/9/2022), Presiden KSPI Said Iqbal tiba paling awal di lokasi, yakni sekitar pukul 10.15 WIB. Dia hadir bersama sejumlah anggota federasi buruh.
Tidak lama setelahnya, menyusul beberapa rombongan kelompok buruh lainnya dengan menggunakan mobil komando. Petugas yang berjaga berupaya menertibkan kedatangan mereka dan mengatur arus lalu lintas Jalan Gatot Subroto, yang sejauh inj belum diberlakukan penutupan jalan.
"Pada hari ini untuk Jabodetabek dipusatkan di DPR RI, konfirmasi sekitar 2 ribu massa akan hadir di DPR RI. Sedangkan di provinsi lain di depan kantor gubernur masing-masing," tutur Said Iqbal di Gedung DPR RI, Jakarta.
Advertisement
Tiga Isu
Menurut Iqbal, ada tiga isu yang akan diangkat yaitu tolak kenaikan harga BBM, tolak pembahasan Omnibuslaw Undang-Undang Cipta Kerja, dan naiknya Upah Minimum tahun 2023 sebesar 10 persen hingga 13 persen.
"Yang paling kami tekankan adalah meminta pemerintah RI untuk membatalkan tentang kenaikan harga BBM, kalau anda tanya sama kami, yang mengorganisir aksi ini adalah Partai Buruh dan organisasi Serikat buruh termasuk KSPI dan juga ORI KBBI kemudian KSBSI, ada juga Serikat Petani Indonesia, Serikat Nelayan, dan juga forum buruh dan tenaga honorer. Aksi ini hanya awalan dan akan terus menerus sampai bulan Desember dan kami akan mempertimbangkan mogok nasional, karena tiga isu ini saling keterkaitan," kata Iqbal.