Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir meminta kepada direksi di perusahaan pelat merah untuk menganut prinsip keterbukaan data dan informasi. Hal ini untuk menanggulangi persepsi yang salah terhadap BUMN.
Bahkan, menurutnya keterbukaan informasi perlu menjadi kultur di tubuh BUMN. Apalagi dengan perkembangan teknologi digital yang semakin pesat setiap harinya.
Baca Juga
"Saat diberikan kesempatan pimpin BUMN saya terus ingatkan direksi bagaimana keterbukaan data dan informasi harus jadi sebuah kultur yang harus kita biasakan di BUMN. Karena penting sekali di era yang seperti kita hadapi hari ini persepsi itu kadang-kadang dibentuk tidak berdasarkan fakta dan data," kata Erick Thohir dalam Jelajah BUMN Untuk Indonesia 2022, Rabu (14/9/2022).
Advertisement
Sebagai seorang pemilik media massa, Erick berharap pada banyak media massa yang juga berpegang pada data dan fakta. Sehingga ada praktik check and balance yang dijalankan dalam pengolahan suatu berita.
Bagi Erick, derasnya informasi yang hadir bisa berakibat fatal bagi seseorang, atau bahkan di tingkat pengambil kebijakan sekalipun. Maka diperlukan adanya data dan fakta yang seimbang.
"kita tidak mau mendapatkan informasi dimana justru yang mengakibatkan banyak pihak salah mengambil keputusan, apalagi yang namanya ekonomi ini adalah sesuatu hal yang merupakan darah dari kehidupan dari semua negara di dunia, yang pada saat ini tidak lain berlomba-lomba dengan situasi yang tidak pasti ini akhirnya memproteksi diri mereka sendiri, yang akhirnya menghambat yang namanya suplai chain," bebernya.
"Kita diuntungkan bagaimana negara kita mempunyai kekuatan daripada supply chain yang kita punya karena kita mempunyai bahan baku yang banyak, sumber daya alam yang banyak, dan juga market yang besar," tambah Erick.
Ia berharap, BUMN bisa menerapkan prinsip tersebut dan menjalankannya secara konsisten. Dengan transparansi data juga akan mampu memperbaiki kinerja perusahaan.
"Ini yang saya harapkan Bagaimana keterbukaan data dan kita di BUMN Sangat terbuka datanya sangat transparan krn itu bagian dari kultur saya sebagai orang media yang memang check n Ballance keterbukaan informasi adalah sebuah keharusan dan kita tidak boleh menutup diri kita ketika ada kritik, itu justru yang membesarkan kita," ujar dia.
Targetkan Pendapatan BUMN Tembus Rp 144 Triliun
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan perkiraan angka keuntungan Kementerian BUMN di tahun 2022 ini.
"Keuntungan BUMN Insyaaallah tahun ini akan naik lagi jadi Rp 144 triliun," ungkap Erick Thohir, dalam acara Jelajah BUMN Untuk Indonesia 2022 yang disiarkan secara daring Rabu (14/9/2022).
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir juga menyampaikan pentingnya peran UMKM dalam membuka lapangan pekerjaan.
"Makanya sejak awal BUMN-nya harus sehat, sehingga memiliki program yang mendorong ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Erick Thohir pun mengatakan bahwa sejumlah BUMN, baik BNI, Bank Mandiri, walaupun mereka adalah bank korporasi, namun memiliki program khusus untuk UMKM, terutama di wilayah perkotaan.
Advertisement
Bantu Warung
Program ini diharapkan salah satunya membantu belasan ribu warung di Jakarta yang kesulitan memiliki modal, bahan baku, hingga kemampuan bersaing dengan pemilik restoran yang sudah memiliki ratusan franchise.
"Itulah mengapa saya meminta ke Mandiri untuk tidak hanya memberi bantuan modal, tetapi menghubungkan ekosistem supaya bisa beli beras dan gula bersamaan dengan harga yang kompetitif,” pungkas Erick Thohir.
"Juga BNI kenapa kita (BUMN) dorong fokus kepada pekerja migran, karena dari 9 juta pekerja migran setengahnya ilegal. Padahal mereka ketika ingin mendapat pekerjaan sampai menjual sapi, jual sebagian hartanya dengan harapan mendapat gaji yang besar (saat mendapat kerja)," bebernya.
Data Pribadi Bocor
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku menjadi korban sasaran yang mana data seperti agama, nama orang tua, hingga pendidikan disebarkan ke publik. Erick Thohir mengaku tidak marah mengingat data-data tersebut adalah informasi umum dan hal yang normal diketahui masyarakat dari dirinya sebagai pejabat publik.
"Tapi harus saling menghargai, karena data-data itu banyak yang tidak layak untuk dipublikasikan, ini bukan yang data saya," ucap Erick mengutip keterangan resmi, Senin (12/9/2022).
Ia menilai pencurian data pribadi jadi satu aspek yang perlu diperhatikan serius oleh masyarakat. Terjadi pergeseran pencurian seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi.
"Kalau dulu kan yang namanya kriminalitas itu ada orang masuk ke rumah kita, mengambil barang, sekarang mengambil data," ujar Erick.
Erick menilai upaya menjaga kedaulatan digital tak bisa hanya dilakukan pemerintah sendiri, melainkan memerlukan dukungan banyak pihak, mulai dari ahli digital hingga para peretas Indonesia. Erick meyakini Indonesia mampu membangun kedaulatan digital dengan cara bergotong royong.
Menurut Erick, hal ini telah berhasil dibuktikan Indonesia saat berjuang menghadapi pandemi covid-19. Erick mencontohkan sikap gotong-royong Indonesia saat menghadapi pandemi dengan keterlibatan dan kolaborasi seluruh anak bangsa, mulai dari pemerintah pusat, pemda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tenaga kesehatan, dan seluruh elemen masyarakat.
Untuk itu, Erick pun mengajak para peretas dalam negeri untuk ikut berjuang bersama pemerintah dalam melindungi data pribadi masyarakat.
"Para para peretas pun yang merasa kurang diapresiasi, mulai juga bicara dengan pemerintah supaya jangan saling menjatuhkan, lebih baik kita membangun bangsa kita. Tidak ada salahnya sekarang pemerintah bersama ahli digital dan para peretas justru melindungi negara kita terhadap serangan peretas dari negara lain," paparnya.
Advertisement