Liputan6.com, Labuan Bajo - Perusahaan global dengan kompetensi di bidang kesehatan dan pertanian, Bayer, menjadi salah satu perusahaan yang menandatangani kesepakatan B20.
Managing Director dan CFO of Bayer ASEAN, Ernst Coppens menyoroti kesejahteraan petani kecil dan UMKM yang utamanya termasuk dalam ekosistem pertanian.
Coppens menjelaskan bagaimana Bayer mendukung petani lahan kecil dengan membangun ekosistem bisnis pertanian di desa melalui Better Life Farming.
Advertisement
"Menurut saya, apa yang penting untuk diperhatikan. Ini bukan satu perusahaan, atau satu kegiatan Kementerian. Ini perlu menjadi upaya kolaboratif, terutama ketika kita berbicara tentang UMKM dan ekonomi kecil,” kata dia dalam forum B20 di Labuan Bajo, ditulis Sabtu (24/9/2022).
Untuk itu, perusahaan secara khusus berfokus pada UMKM di komunitas petani kecil yang berjumlah sekitar 500 juta di seluruh dunia. Perusahaan menawarkan teknologi untuk memberdayakan para petani dan UMKM. Di antaranya seperti drone untuk melakukan pemupukan otomatis. Perusahaan juga berinovasi dari sisi IT untuk menyediakan informasi cuaca hingga hama.
"Jadi teknologi ini memang penting. Tapi sebelum itu, saya merasa sangat penting untuk dapat melibatkan begitu banyak UMKM pada saat yang sama dan mendapatkan informasi teknologi tinggi terbaru kepada mereka untuk mengambil keputusan yang tepat di pertanian,” kata Coppens.
Bayer memahami peran penting UMKM dalam rantai nilai model bisnis sebagai fasilitator ekosistem lokal untuk meningkatkan efisiensi bisnis, mengurangi biaya transaksi, memfasilitasi akses petani kecil ke rantai pasok. Sehingga, masyarakat di desa memiliki kesempatan untuk dapat meningkatkan pendapatan, sekaligus kualitas hidup mereka.
Gandeng Mitra Distribusi Lokal
Sehingga untuk menghasilkan ekosistem yang lebih sustain, perusahaan perlu memastikan kerja sama dengan mitra distribusi lokal. Termasuk menyediakan pembiayaan bagi petani cilik yang kebanyakan dinilai masih unbankkable.
"Kita perlu bekerja sama sebagai lembaga pembiayaan, pemerintah perlu menetapkan kerangka kerja yang tepat di sekitar mereka yang memungkinkan kita untuk bekerja sesuai harapan. Saya pikir kita perlu berkolaborasi,” tandasnya.
Di Asia, program Better Life Farming telah memberdayakan 2.000 kios cerdas pertanian atau yang disebut Better Life Farming Center di wilayah India, Indonesia dan Bangladesh. Bayer bekerjasama dengan para pelaku usaha kecil di desa serta membekali mereka dengan pendampingan, yang bertujuan untuk menjadikan kios mereka lebih inovatif dan profesional.
Di Indonesia, dari 600 Better Life Farming Center yang terbentuk, 103 kios diantaranya dipimpin oleh perempuan dengan rata-rata penjualan yang meningkat hingga 35 persen per tahun.
Perusahaan juga menginisiasi program Bayer untuk Indonesia (BISA), di mana perusahaan melengkapi program Better Life Farming dengan komponen kesehatan. Hingga saat ini program BISA telah memberdayakan 800.000 petani lahan kecil di 15 provinsi dan 90 kecamatan di Indonesia.
Advertisement
Bayer Indonesia Berkomitmen Sejahterakan 4 Juta Petani pada 2030
Sebelumnya, Perusahaan global dengan kompetensi di bidang kesehatan dan pertanian, Bayer, menjadi salah satu perusahaan yang menandatangani kesepakatan B20.
Melalui Gugus Tugas Perdagangan & Investasi, salah satu langkah rekomendasi yang dirumuskan oleh kelompok B20 adalah dengan memperkuat dukungan untuk mencapai nilai dan mata rantai bisnis yang inklusif, di antaranya dengan meningkatkan partisipasi UMKM serta pengusaha perempuan.
Managing Director dan CFO of Bayer ASEAN, Ernst Coppens mengatakan, perseroan memiliki inisiatif memberdayakan petani di daerah. Perusahaan membangun ekosistem bisnis pertanian di desa melalui Better Life Farming.
“Dengan bergabung dalam kesepakatan B20, Bayer ingin menjadi bagian dari pemangku kepentingan yang memiliki semangat yang sama, untuk bekerjasama menghadirkan solusi yang berkelanjutan khususnya di bidang ketahanan pangan dan kesehatan,” kata dia kepada awak media di Hotal Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Jumat (23/9/2022).
Di Asia, program Better Life Farming telah memberdayakan 2.000 kios cerdas pertanian atau yang disebut Better Life Farming Center di wilayah India, Indonesia dan Bangladesh.
Dalam kesempatan yang sama, President Director Bayer Indonesia Kinshuk Kunwar menjelaskan, di Indonesia , dari 600 Better Life Farming Center yang terbentuk, 103 kios di antaranya dipimpin oleh perempuan. Rata-rata penjualan yang meningkat hingga 35 persen per tahun.
“Di Indonesia, kami juga memiliki program Bayer untuk Indonesia (BISA), di mana kami melengkapi program Better Life Farming dengan komponen kesehatan,” kata dia.
Program Holistik
Program tersebut tidak hanya memberdayakan komunitas petani untuk ketahanan pangan. Program holistik ini juga membekali keluarga tani dengan pengetahuan dan akses ke pelatihan kesehatan mandiri dan perempuan, pemberian akses terhadap alat kontrasepsi, hingga edukasi penanggulangan stunting.
Program ini sekaligus menjadi implementasi dari visi Bayer Health for All Hunger for None. Hingga saat ini, program BISA telah memberdayakan 800,000 petani lahan kecil di 15 provinsi dan 90 kecamatan di Indonesia.
“Hingga 2030 mendatang, Bayer berkomitmen untuk terus memperluas manfaat program BISA. Bayer memiliki target untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan bagi 4 juta petani lahan kecil, 1 juta masyarakat ekonomi rentan, dan 1 juta perempuan di perkotaan atau pedesaan,” tutur dia.
Bekerjasama dengan para pemangku kepentingan yang memiliki semangat serupa, Bayer percaya program BISA dapat diterapkan dan diperluas ke berbagai wilayah. Lebih lanjut, program ini diharapkan dapat membangun Indonesia yang lebih tangguh melalui ketahanan pangan yang terjaga dan peningkatan kualitas kesehatan yang lebih baik.
Advertisement