Liputan6.com, Jakarta - Mantan ketua Federal Reserve atau The Fed, Ben Bernanke meraih Penghargaan Nobel 2022 di bidang ekonomi. Ben Bernanke memimpin bank sentral AS selama krisis keuangan tahun 2008.
Dikutip dari BBC, Selasa (11/10/2022) Bernanke meraih nobel ekonomi 2022 ini bersama dengan ekonom Douglas Diamond dan Philip Dybvig, yang masing-masing adalah profesor di Universitas Chicago dan Universitas Washington di St Louis, Missouri.
Penghargaan ini datang dengan hadiah uang senilai USD 885.000, yang akan dibagi tiga cara.
Advertisement
Royal Swedish Academy of Sciences mengakui kontribusi tiga penerima penghargaan Nobel tahun ini, yang dinilai telah mengubah pemahaman tentang krisis keuangan.
"Meningkatkan kemampuan kita untuk menghindari krisis serius dan dana talangan yang mahal", kata Royal Swedish Academy of Sciences.
"Saya sangat merasa terhormat menjadi co-winner," ungkap Bernanke.
Mantan Ketua The Fed itu mengungkapkan bahwa penghargaan Nobel diraihnya secara tak terduga, saat dirinya mendapati kabar tersebut dari putrinya, setelah pihak penyelenggara gagal menghubunginya karena ponselnya yang tidak sedang aktif.
"Para pemenang telah memberikan dasar untuk pemahaman modern kita tentang mengapa bank dibutuhkan, mengapa mereka rentan dan apa yang harus dilakukan tentang hal itu," kata ekonom di Universitas Stockholm John Hassler, sekaligus anggota komite penghargaan Nobel.
"Kami juga dapat mencatat bahwa meskipun krisis keuangan memiliki konsekuensi besar, baik itu, maupun pandemi Covid-19, tidak menyebabkan depresi seperti di tahun 30-an," sambungnya.
Ucapan Selamat dari Mantan Kepala Ekonom IMF
Bernanke pun disambut dengan sejumlah ucapan selamat dari banyak ekonom, termasuk Olivier Blanchard, mantan kepala ekonom di Dana Moneter Internasional (IMF), yang mengapresiasi kontribusinya untuk pertumbuhan global.
"Tanpa tindakannya ketika krisis keuangan datang, PDB akan runtuh lebih dari itu," tulisnya di Twitter. "Jadi, murni karena alasan finansial, dia layak mendapatkan penghargaan (dan juga atas alasan lain)," lanjut Blanchard.
Berbicara pada konferensi pers di Washington setelah penghargaan diumumkan, Bernanke mengatakan risiko besar terhadap ekonomi saat ini - seperti krisis energi di Eropa, tampaknya tidak berakar pada sistem keuangan.
Tetapi dia memperingatkan bahwa jika pemberi pinjaman terpengaruh, mereka dapat memperburuk situasi.
"Saya tidak berpikir kita tahu banyak (tentang) bagaimana perubahan suku bunga mempengaruhi stabilitas keuangan jangka panjang," tutur Bernanke.
Meskipun bukan salah satu dari Hadiah Nobel asli, penghargaan ekonomi dikelola oleh Yayasan Nobel dan merupakan yang terakhir diumumkan setiap tahun.
Advertisement
Profil Ben Bernanke, Mantan Ketua The Fed Peraih Penghargaan Nobel Ekonomi
Bernanke, yang memperoleh gelar sarjana di Harvard dan doktor dari MIT, sebelumnya bekerja sebagai profesor ekonomi di Princeton dan universitas lain. Dia juga pernah menjabat sebagai penasihat mantan presiden Amerika Serikat George W Bush.
Penelitian Bernanke menunjukkan bagaimana bank telah memperpanjang Depresi Hebat pada tahun 1930-an. Dia kemudian menerapkan beberapa ilmu itu selama bertugas di Federal Reserve AS, dimana ia menjabat sebagai ketua dari tahun 2006-2014.
Ketika krisis keuangan melanda, dia mendorong Federal Reserve untuk campur tangan secara agresif, memangkas suku bunga dan membantu mengatur dana talangan dari beberapa bank terbesar Amerika - langkah yang secara politis kontroversial.
Langkah yang dia terapkan juga digunakan oleh The Fed dan bank sentral lainnya pada tahun 2020 untuk menstabilkan ekonomi ketika pandemi Covid-19 melanda dan banyak negara melakukan lockdown.