Rupiah Dibuka Melemah, Menanti Hasil RDG Bank Indonesia

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis pagi masih terus melemah

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2022, 10:38 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2022, 10:38 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis pagi masih terus melemah seiring pelaku pasar yang menantikan keputusan Bank Indonesia (BI) pada hari ini.

Rupiah pagi ini melemah 64 poin atau 0,41 persen ke posisi 15.664 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.600 per dolar AS.

"Jika Bank Indonesia kembali menaikkan nilai suku bunga, maka hal ini berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dollar walaupun terdapat risiko terganggunya pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan suku bunga acuan," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/11/2022).

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada pertengahan Oktober 2022 lalu memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,25 persen menjadi 4,75 persen, setelah pada bulan sebelumnya turut meningkatkan bunga acuan dengan besaran yang sama.

Selain bunga acuan, bank sentral turut menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4 persen dan 5,5 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sentimen The Fed

Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Revandra menyampaikan pernyataan pejabat The Fed pada awal pekan kemarin membuat dolar kembali menekan rupiah setelah pekan lalu dolar AS sempat melemah setelah pengumuman inflasi AS yang mulai turun.

Pernyataan tersebut membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga kembali meningkat, walaupun kenaikannya disebut tidak akan setinggi sebelumnya.

"Di sisi lain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ada di kisaran 5,7 persen dinilai cukup baik di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi rupiah," ujar Revandra.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia berhasil tumbuh tinggi pada triwulan III 2022, yakni 5,72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dari triwulan II 2022 yang sebesar 5,45 persen (yoy).

Tren pertumbuhan ekonomi secara tahunan meningkat secara persisten selama empat kuartal berturut-turut, dengan tumbuh di atas 5 persen sejak triwulan IV 2021.

 


Prediksi Rupiah

FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Revandra memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah 15.650 per dolar AS dengan potensi pelemahan 15.750 per dolar AS.

Pada Rabu (16/11) lalu, rupiah ditutup melemah 62 poin atau 0,4 persen ke posisi 15.600 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.538 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya