Dinilai Tepat Jadi Ketua PSSI, Erick Thohir: Wacana Publik Sah-Sah Aja

Isu Erick Thohir dinilai tepat memimpin PSSI mencuat setelah sejumlah kontribusinya terhadap dunia olahraga di Indonesia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Des 2022, 19:51 WIB
Diterbitkan 06 Des 2022, 19:51 WIB
Presiden Inter Milan Erick Thohir
Presiden Inter Milan, Erick Thohir, menghadiri nonton bareng di SCD. Tangerang, Minggu (10/1/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir buka suara menanggapi soal wacana dirinya bakal mencalonkan diri jadi Ketua PSSI. Kabar ini dianggap merupakan wacana yang muncul di publik semata.

Isu Erick Thohir dinilai tepat memimpin PSSI mencuat setelah sejumlah kontribusinya terhadap dunia olahraga di Indonesia. Puncaknya, ketika berhasil membawa Presiden FIFA Gianni Infantino pasca tragedi Kanjuruhan.

"Ya bukan gara-gara komentator di sebuah TV kemarin kan? enggak kan, ya itu kan publik, wacana publik ya sah-sah saja," kata dia santai, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Ketika dipastikan dirinya akan benar-benar mencalonkan diri menjadi Ketua PSSI, Erick enggan berkomentar dan belum memastikan apakah akan maju menjadi pengganti Iwan Bule.

Hanya saja, dia menegaskan akan lebih dulu fokus pada jabatannya saat ini menjadi Menteri BUMN. "Belum tahu nanti kita lihat saja, itu kan ada sistem pemilihannya, ya tapi yang pasti ya kita lakukan yang ada dulu sekarang," tegas dia.

Menurut dia, terlalu dini untuk berbicara pencalonan ke posisi Ketua PSSI. Apalagi, dengan kondisi perekonomian dunia yang dihantui dengan resesi di tahun 2023.

"Saya rasa terlalu dini, orang ini lagi rapat mengenai 2023 di mana pertumbuhan ekonomi dari banyak negara itu melambat ya dan kita sendiri diprediksi tetap di 5 tetapi inflasinya menurun. saya rasa kami di BUMN ya kita fokus di hal itu dulu," beber dia.

 

PSSI Perlu Dibongkar Total

Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan pusat pelatihan sepak bola di Stadion Lukas Enembe Papua. Peresmian Papua Football Academy (PFA) ini digadang jadi pengembangan potensi anak-anak asli papua.
Menteri BUMN Erick Thohir usai mendampingi Presiden Jokowi meresmikan pusat pelatihan sepak bola di Stadion Lukas Enembe Papua. Peresmian Papua Football Academy (PFA) ini digadang jadi pengembangan potensi anak-anak asli papua.

Erick Thohir mengatakan PSSI harus dibongkar total demi menciptakan ekosistem sepak bola Indonesia yang lebih baik dan meningkatkan prestasi tim nasional.

Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN itu menanggapi usulan dari sejumlah pihak yang menginginkan dia maju dalam bursa calon ketua umum PSSI.

Erick Thohir tak menolak maupun secara terang-terangan menyatakan bersedia maju dalam pencalonan. Pria yang juga anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) tersebut hanya mengatakan akan mempertimbangkan usulan itu apabila mendapat banyak dukungan dari para voters atau anggota PSSI.

Namun, Erick menekankan bahwa PSSI harus merapatkan barisan guna menciptakan liga yang lebih baik dan timnas yang berprestasi. "Kita mesti bongkar itu artinya bongkar kultur, manajemen, sponsorship, media," katanya di Jakarta, baru-baru ini, seperti dikutip dari Antara.

"Media juga jangan beli (hak siar) liga dengan bayaran murah lah. Kalau Liga Inggris bayaran (hak siar) mahal tapi Liga Indonesia murah."

"Bongkar total bukan berarti saya menyalahkan siapa pun...Bagaimana menciptakan timnas yang lebih baik, liga yang lebih baik...maka semuanya harus transparan dan dikelola dengan baik," ucap Erick Thohir menambahkan.

 

 

Pemain Naturalisasi

BRI Liga 1 2021/2022 Resmi Bergulir, BRI Cetak Sejarah Baru Bagi Sepak Bola Nasional
Direktur Utama BRI Sunarso, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Menteri BUMN Erick Thohir saat pembukaan kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, BRI Liga 1 2021/2022, Jumat (27/8).

Erick Thohir juga menyinggung terkait banyaknya pemain naturalisasi di dalam klub sepak bola Indonesia. Padahal seharusnya klub bisa mulai mengasah kemampuan para pemain muda.

Mantan Presiden Inter Milan itu menyebut Jepang dan Korea Selatan, misalnya, kini menjadi dua tim sepak bola Asia yang bisa menembus dominasi Eropa dan Amerika Selatan. Dua negara tersebut mampu menembus babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar.

Ini karena pembinaan yang terus dilakukan Jepang dan Korea Selatan secara kontinyu bahkan hingga puluhan tahun. Termasuk dengan memberikan para pemain muda kesempatan bermain lebih banyak bersama klub.

"Bagaimana kita mau punya timnas yang bagus, tapi fasilitas lapangan, latihan belum maksimal. Kompetisi untuk pemain muda tidak maksimal, kebanyakan naturalisasi,"

"Saya bukan tidak suka naturalisasi tapi apabila satu klub pemain naturalisasinya banyak bagaimana. Kami tidak menyalahkan klub, tapi kami harus duduk bersama klub, menerapkan strategi agar ada pemain muda, pemain naturalisasi dan pemain asing," ucap Erick Thohir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya