Tren Kasus PMK Melandai, Mentan SYL Apresiasi Sinergi dari Seluruh Pihak

Tren kasus Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan menunjukkan tren yang melandai.

oleh Fachri pada 13 Des 2022, 22:15 WIB
Diperbarui 13 Des 2022, 22:12 WIB
Mentan SYL.
Mentan SYL saat menghadiri Rakornas PMK dan Rakorteknis II Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2022.(Foto:Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Tren kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan di Indonesia terlihat melandai. Hasil tersebut merupakan buah dari kerja keras dan sinergi dari seluruh pihak yang terkait.

Berkaitan dengan hal itu, acara Rapat Koordinasi Nasional Penyakit Mulut dan Kuku (Rakornas PMK) dan Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknis) II Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2022 pun digelar di ICE BSD, Serpong, Selasa (13/12/2022).  

Dalam kesempatan tersebut, Mentan SYL mengapresiasi kepada semua pihak, baik itu dari peternak, petugas, pemerintah daerah, kementerian/lembaga terkait, dan juga seluruh jajaran Kementerian Pertanian.

“Perbandingan jumlah ternak mati terhadap ternak sakit PMK saat ini sebesar 1,81% dan itu merupakan keberhasilan kita bersama,” ucapnya.

“Kami apresiasinya yang tinggi kepada berbagai pihak yang telah bersama-sama menangani PMK selama tahun 2022 ini," sambung Mentan SYL.

Terima Kasih untuk Pak Jokowi

Mentan SYL.
Mentan SYL saat menghadiri Rakornas PMK dan Rakorteknis II Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2022.(Foto:Istimewa)

Atas nama Kementerian Pertanian, Mentan SYL juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah menginstruksikan Menteri Kordinator Perekonomian untuk memasukkan progam pemberantasan wabah PMK menjadi salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

“Kami juga sampaikan terimakasih kepada Kementerian Marves, Kemendagri yang telah berkolaborasi dalam pelaksanaan penanggulangan wabah PMK, kita harapkan kedepan agar tetap dikawal sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” tuturnya.

“Kami juga mengapresiasi kepada BNPB atas kerjasamanya dalam penanganan PMK yang sistematis dan massif, sehingga jumlah daerah yang tertular semakin berkurang," imbuh Mentan SYL.

Berbagai Tindakan Kementan

Kementan.
Mentan SYL saat menghadiri Rakornas PMK dan Rakorteknis II Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2022.(Foto:Istimewa)

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyampaikan bahwa untuk pencegahan dan pengendalian PMK, Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai upaya dan melakukan tindakan-tindakan.

Berbagai tindakan tersebut meliputi penyusunan 28 regulasi dan langkah strategi, pembentukan Gugus Tugas, pengaturan lalu lintas, bantuan obat-obatan, vaksin, penggantian ternak, bantuan pakan, pelatihan SDM dan KIE.

“Untuk memantapkan strategi pengendalian PMK, kami juga telah menyusun Road Map penanganan PMK," ungkap Nasrullah.

Sebagai informasi, perkembangan PMK secara Nasional per tanggal 11 Desember 2022 di 11 provinsi sudah zero reported case, sehingga total provinsi masih terdampak PMK sebanyak 16 provinsi.

 “Berdasarkan data di Siagapmk, tercatat jumlah kabupaten/kota yang tertular saat ini telah berkurang menjadi 129 kabupaten kota dari yang semula berjumlah 294 kabupaten kota di puncak pandemi,” jelas Nasrullah.

Nasrullah juga menyebutkan bahwa total vaksinasi saat ini sudah mencapai 8.469.951 dosis. 

“Sebagai wujud Sinergi dan Komitmen dalam penanganan PMK, Kementerian Pertanian juga telah memproduksi VAKSIN PMK nasional produksi dalam negeri yaitu produksi UPT Kementerian Pertanian, Pusvetma Surabaya," jelasnya. 

“Saat ini kami telah memproduksi vaksin sebanyak 1 juta dosis dan harapannya produksi vaksin ini akan terus bertambah, sehingga bisa memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri," tutup Nasrullah.

 

(*) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya