Awal 2023, Hutama Karya Garap Proyek Irigasi dan Pelindung Sungai Rp 243 Miliar

HK memulai pekerjaan dua proyek baru di awal 2023, yakni Proyek Irigasi Rentang yang berlokasi di Indramayu dan Pembangunan Groundsill 5 & 6 Sungai Cipamingkis tahap II di Bogor.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Jan 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 11:00 WIB
PT Hutama Karya (Persero)
PT Hutama Karya (Persero) memulai pekerjaan dua proyek baru di awal 2023, yakni Proyek Irigasi Rentang yang berlokasi di Indramayu dan Pembangunan Groundsill 5 & 6 Sungai Cipamingkis tahap II di Bogor. (Dok. Hutama Karya)

Liputan6.com, Jakarta PT Hutama Karya (Persero) memulai pekerjaan dua proyek baru di awal 2023, yakni Proyek Irigasi Rentang yang berlokasi di Kabupaten Indramayu dan Pembangunan Groundsill (pelindung degradasi dasar sungai) 5 & 6 Sungai Cipamingkis tahap II di Kabupaten Bogor.

Mengerjakan proyek Irigasi Rentang, Hutama Karya bersama PT Taruna Putra Pertiwi melalui kontrak kerja sama (KSO), dengan porsi 70 persen.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyatakan, proyek dengan nilai kontrak Rp 243 miliar ini bertujuan untuk mengairi sawah seluas 15.340 ha dan mengatur waktu penyimpanan pasokan air warga pada saat kering atau musim kemarau.

"Proyek Irigasi Rentang ini sebagai pendukung ketahanan pangan dan mengalirkan kebutuhan air bagi masyarakat sekitar khususnya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat," ujar Tjahjo, Senin (9/1/2023).

Lebih lanjut, Tjahjo menjelaskan, proyek ini akan dilaksanakan selama 1.095 hari hingga 2026. Itu dilakukan lewat penerapan teknologi telemetri & telecontrol, yakni sebuah teknologi pengukuran & pengendalian dalam proses konstruksinya.

Sedangkan tugas utama Hutama Karya dalam proyek ini untuk pekerjaan saluran, pekerjaan struktur, dan pekerjaan Hydromechanical pada struktur pintu air.

"Skema dan strategi harus matang dipersiapkan guna penyelesaian proyek tepat waktu dan tepat mutu. Sehingga dapat memajukan ketahanan pangan di Indonesia," imbuh Tjahjo.

 

Pembangunan Groundsill

PT Hutama Karya (Persero)
PT Hutama Karya (Persero) memulai pekerjaan dua proyek baru di awal 2023, yakni Proyek Irigasi Rentang yang berlokasi di Indramayu dan Pembangunan Groundsill 5 & 6 Sungai Cipamingkis tahap II di Bogor. (Dok. Hutama Karya)

Selain proyek Irigasi, Hutama Karya juga mulai mengerjakan Pembangunan Groundsill 5 & 6 Sungai Cipamingkis tahap II, bekerja sama dengan PT Basuki Rahmanta Putra melalui KSO, dengan porsi 49 persen.

Tjahjo menyampaikan, nilai kontrak pekerjaan Groundsill ini sebesar Rp 221 miliar dengan target proyek selesai pada Desember 2023. Meliputi, pekerjaan dengan lebar sungai 71.921 meter x panjang 106 meter.

"Tujuan pembangunan Groundsill 5 & 6 Sungai Cipamingkis tahap II ini untuk melindungi Bendung Cipamingkis baru, mengendalikan gerusan air pada dasar sungai yang cenderung curam serta suplai air irigasi untuk kebutuhan lahan persawahan sekitar 7.500 ha untuk masyarakat sekitar khususnya di Kabupaten Bogor dan Bekasi," tuturnya.

Hutama Karya Sudah Bangun Jalan Tol Trans Sumatera 1.064 Km

Ruas tol lintas Sumatera
Dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) baru bakal dibuka untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik di masa lebaran Idul Fitri 2022. (Dok: Hutama Karya)

PT Hutama Karya (Persero) telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap I sepanjang 1.064 kilometer. Pembangunan ini akan menjadi fokus perseroan hingga 2024 mendatang.

Harapannya, seluruh pembangunan JTTS Tahap I ini bisa rampung di 2024. Perlu diketahui, dari 1.064 kilometer, ruas yang sudah beroperasi sepanjang 549 km dan ruas konstruksi sepanjang 515 km.

“Fokus perusahaan pada tahun 2023 hingga 2024 mendatang untuk menyelesaikan pengerjaan konstruksi JTTS tahap I," ujar Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).

Koentjoro mengatakan pada 2022, target penambahan ruas JTTS sepanjang ekuivalen 77,26 km. Diantaranya ruas Kisaran – Indrapura sepanjang 11,11 Km, Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 4,95 Km, Bangkinang – Pangkalan sepanjang 4,19 Km, dan Binjai – Langsa (Seksi Binjai – Pangkalan Brandan) sepanjang 24,07 Km.

Kemudian Sigli – Banda Aceh (Seksi 1,5 dan 6) sepanjang 0,35 Km, Simpang Indralaya – Prabumulih 21,12 Km dan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat 10 Km.

Realisasi pembangunan dari target penambahan ruas JTTS tahun 2022 per September 2022 diantaranya ruas Kisaran – Indrapura sepanjang 9,09 Km, Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 1,62 Km, Bangkinang – Pangkalan sepanjang 2,59 Km, dan Binjai – Langsa (Seksi Binjai - Pangkalan Brandan) sepanjang 11,15 Km.

Selanjutnya, Sigli – Banda Aceh (Seksi 1,5 dan 6) sepanjang 0,64 Km, Simpang Indralaya – Prabumulih sepanjang 15,37 Km, dan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sepanjang 7,7 Km.

Sedangkan per September 2022 ruas JTTS tambahan ruas jalan tol yang beroperasi diantaranya ruas tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 (6 Km) dan Binjai – Stabat Seksi 1 (12 Km), ada pula ruas tol yang akan beroperasi dalam waktu dekat yakni ruas tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 Km) dan ruas Pekanbaru – Bangkinang (31 Km).

Target 2023

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Lubuk Linggau-Curup Bengkulu Seksi 3 Tol Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,6 km yang dibangun oleh Hutama Karya. (Dok HK)
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Lubuk Linggau-Curup Bengkulu Seksi 3 Tol Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,6 km yang dibangun oleh Hutama Karya. (Dok HK)

Lebih lanjut, Koentjoro menerangkan pada 2023 mendatang Hutama Karya akan fokus menyelesaikan seluruh pembangunan JTTS ruas tahap I. Dengan target pembangunan ruas tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1, 5 dan 6 (2km), Kisaran – Indrapura (23km), Sicincin – Padang (8km), Bangkinang – Pangkalan (7km), Pekanbaru – Bangkinang (5km), dan Binjai – Langsa Seksi Binjai – Pangkalan Brandan (5km).

Sementara itu, dia juga menargetkan dapat mengoperasikan sejumlah ruas. Antara lain ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 1, 5 dan 6, ruas tol Indrapura – Kisaran, ruas tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, ruas tol Bangkinang – Pangkalan, dan ruas tol Indralaya – Muara Enim seksi Indralaya - Prabumulih.

Sekedar informasi, pembangunan JTTS didukung oleh pemerintah berupa pendanaan PMN (Penyertaan Modal Negara) serta untuk beberapa ruas konstruksinya mendapatkan pendanaan dari ekuitas dan penerbitan GMTN (Global Medium Term Notes).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya