Tata Kelola Perusahaan Semen Indonesia Diakui di ASEAN

Holding BUMN Semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mendapat apresiasi dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait praktik tata kelola perusahaan yang baik

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Feb 2023, 20:22 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2023, 20:20 WIB
Ilustrasi semen indonesia (4)
Ilustrasi semen indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mendapat apresiasi dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait praktik tata kelola perusahaan yang baik, atau Good Corporate Governance (GCG).

Semen Indonesia mendapat apresiasi untuk kategori Domestic Significantly Improved PLCs dan lembaga pemeringkat tata kelola pada awal tahun ini.

Penghargaan itu diberikan setelah BEI dan PT RSM Indonesia Konsultan yang ditunjuk sebagai Domestic Ranking Body mewakili Indonesia, melakukan penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) untuk periode 2021.

Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan, apresiasi ini membuktikan konsistensi perseroan dalam penerapan praktik tata kelola yang baik dan komitmen keterbukaan informasinya.

"SIG secara konsisten melakukan pengukuran kualitas GCG melalui penilaian dan evaluasi tingkat pemenuhan kriteria GCG, dengan mengacu pada Peraturan Kementerian BUMN, ASEAN Corporate Governance Scorecard, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan peraturan terkait lainnya," paparnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/2/2023).

Menurut dia, praktik GCG oleh Holding BUMN Semen tidak hanya untuk memenuhi peraturan yang berlaku, melainkan bagian penting untuk mewujudkan pertumbuhan usaha yang optimal dan berkelanjutan, serta meningkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional.

"Apresiasi ini menjadi motivasi kami untuk memperkuat komitmen dalam praktik GCG dan mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien, dan efektif," kata Vita.

 

Sejak 2011

Holding​ ​BUMN,​ ​Membangun​ ​Kemandirian​ ​Ekonomi​ ​Nasional
Sejak 1909 hingga 1974, pasar semen Indonesia 100 persen dikuasai Semen Padang, SemenGresik, dan Semen Tonasa

Sebagai informasi, ACGS diperkenalkan pada 2011 untuk meningkatkan standar dan praktik GCG dari perusahaan publik di ASEAN, serta untuk memberikan visibilitas internasional yang lebih besar kepada perusahaan ASEAN yang dikelola dengan baik.

Inisiatif ini digagas oleh ASEAN Capital Market Forum (ACMF) dan didukung Asian Development Bank (ADB), untuk meningkatkan standar dan praktik GCG di wilayah ASEAN, memberikan visibilitas internasional yang lebih besar kepada perusahaan publik ASEAN yang dikelola dengan baik, menampilkannya sebagai perusahaan yang dapat diinvestasikan, serta untuk mempromosikan perusahaan publik ASEAN sebagai asset class.

Untuk tahun penilaian 2021 dilakukan terhadap 100 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di setiap negara ASEAN yang mengikuti inisiatif ini, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

 

Selanjutnya

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). (Dok. SIG)
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). (Dok. SIG)

Regulator di setiap negara menunjuk Domestic Ranking Body (DRB) dan Corporate Governance Expert (CG Expert) untuk melakukan penilaian dan hasil penilaian domestik di setiap negara, untuk kemudian dilakukan peer-review oleh negara lainnya.

Sebanyak 100 perusahaan tercatat yang dinilai di Indonesia sudah mewakili 81,86 persen dari total kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia per 31 Mei 2021 dan 13 persen dari jumlah perusahaan tercatat di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya