Ramalan Harga Emas di Tengah Ekonomi Global Tak Pasti

Harga emas naik dan turun tergantung dari supply dan demand. Lalu bagaimana prediksi harga emas pada 2023?

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Feb 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 07:30 WIB
Program Money Buzz: The Beauty of Gold As An Investment, Selasa (7/2/2023). (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Program Money Buzz: The Beauty of Gold As An Investment, Selasa (7/2/2023). (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas diperkirakan bakal tembus Rp 1 juta per gram pada tahun ini. Co Founder & COO PT Indonesia Logam Pratama, Andreas Setiawan mengatakan, perkiraan itu merujuk pada data historis harga emas yang naik 7–12 persen tiap tahun selama lima tahun terakhir.

"Lima tahun terakhir, emas itu kenaikan harganya kurang lebih di antara 7—12 persen setiap tahun. Tahun lalu itu harga emasnya Rp 820 ribu—920 ribu-an per gram. Dengan menggunakan asumsi kenakan yang sama di kisaran 7–12 persen, maka harganya tahun ini bisa mencapai Rp 1 juta bahkan di pertengahan tahun," kata dia dalam Money Buzz, Selasa, 7 Februari 2023.

Secara garis besar, Andreas mengatakan naik atau turunnya harga emas dipengaruhi oleh supply demand. Seperti hukum pasar pada umumnya, saat demand lebih tinggi dari supply, harga naik.

Sebaliknya, saat supply lebih banyak dari demand maka harga berpotensi lesu. Biasanya,orang berbondong-bondong beli emas karena melihat aset ini sebagai safe haven pada situasi ekonomi yang tidak pasti.

"Jadi sering ada ketidakpastian entah itu perang, krisis, dan sebagainya maka cenderung harga emas naik (karena demand meningkat," imbuh dia.

Pada Jumat akhir pekan lalu, harga emas menukik 2,5 persen ke USD 1.864,79 per ons. Harga emas berjangka AS pun terguling 2,7 persen ke USD 1.878,10 per ons. Sementara itu, harga emas Treasury pada waktu yang sama, naik 0,08 persen.

 

Pasar Cerna Data Ekonomi

Program Money Buzz: The Beauty of Gold As An Investment, Selasa (7/2/2023). (tangkapan layar/Pipit I.R)
Program Money Buzz: The Beauty of Gold As An Investment, Selasa (7/2/2023). (tangkapan layar/Pipit I.R)

Menurut pakar logam mulia di Gainsville Coins, Everett Millman, pasar mencerna banyak data ekonomi. Tidak hanya laporan ketenagakerjaan, tetapi juga nada bank sentral itu juga menjadi perhatian mereka.

"Pasar ingin menafsirkan Powell sebagai dovish. Tapi, fungsi reaksi Fed akan sulit diprediksi. Itulah alasan utama emas turun,” kata Millman, mengutip riset Treasury.

Harga emas memang telah merangkak dari USD 1.700 per ons ke USD 1.900 per ons. Namun, minggu ini, analis memperkirakan akan terjadi lebih banyak penjualan emas. Harga emas pun diperkirakan bergerak di USD 1.800-USD 1.870 per ons.

Kini investor menunggu sederet hal-hal penting yang akan terjadi minggu ini, yaitu pidato Powell di Economic Club of Washington, klaim pengangguran AS, dan sentimen konsumen Michigan.

Beli Emas Digital Mulai Rp 5 Ribu Melalui Aplikasi, Intip Caranya

Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP
Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP

Sebelumnya, investasi emas kembali jadi incaran investor saat krisis melanda. Secara historis, harga emas terus naik dalam kondisi apapun. Bahkan harga emas dapat melampaui inflasi.

Maka tak ayal instrumen ini banyak diburu sebagai safe haven saat kondisi ekonomi sedang tidak pasti. Masalahannya, tidak semua orang memiliki cukup uang untuk membeli emas dalam gramasi besar sekaligus.

Sebagai gambaran, untuk gramasi emas  1 gram saat ini dibanderol sekitar Rp 900 ribu-1 juta-an. Namun, bukan berarti tak ada cara lain untuk mengakumulasi emas. Co Founder & COO PT Indonesia Logam Pratama, Andreas Setiawan memperkenalkan aplikasi Treasury, yang memungkinkan seseorang menabung emas secara digital mulai dari Rp 5.000 saja.

"Kalau di aplikasi Treasury bisa beli emas mulai dari Rp 5.000. Jadi nanti secara berkala dikumpulkan. Hingga (akumulasi) mencapai ukuran (gramasi) paling kecil, misalnya 0,1 gram, dia bisa cetak,” kata Andreas dalam Money Buzz, Selasa (7/2/2023).

 

 

Mengenal Treasury

Andreas menjelaskan, pihak Treasury memberlakukan pencadangan 1:1 atas emas yang dibeli oleh nasabah. Sehingga sewaktu-waktu nasabah ingin mencetak emas, maka Treasury bisa menyediakannya. Tak hanya itu, pembelian emas digital pada aplikasi Treasury juga dicatatkan kepada Bappebti, sehingga legalitas dan kepemilikannya jelas.

"Jadi ketika nasabah beli emas digital, Treasury mencadangkan emas 1:1 sesuai jumlah yang ditransaksikan. Treasury kemudian melaporkan kepada lembaga kliring untuk mencatat transaksi itu. Kliring nantinya melaporkan secara berkala update kepada Bappebti. Dengan demikian, jadi sangat aman karena nasabah tidak beli sesuatu yang abal-abal atau bodong,” imbuh Andreas.

Treasury merupakan merek dagang dari PT indonesia Logam Pratama. Treasury merupakan pedagang fisik emas digital pertama di Indonesia yang telah mendapat perizinan resmi dari Bappebti pada 13 Desember 2021.

Dalam menjamin keamanan, kepastian, serta penyelesaian segala transaksi pengguna, Treasury memiliki sertifikat keanggotaan dari salah satu lembaga kliring di Indonesia, Indonesia ClearingHouse (ICH) serta sertifikat keanggotaan bursa berjangka yaitu Indonesia Commodity Derivatives Exchange (ICDX). Di mana keduanya diawasi oleh Bappebti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya