Listrik Oversupply, DPR Minta PLN Pasok ke Kawasan Industri Baru

Pemenuhan listrik bagi kawasan industri baru dinilai akan mendukung penyerapan listrik yang saat ini sedang mengalami kelebihan pasokan, khususnya di Pulau Jawa.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 09 Feb 2023, 13:51 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2023, 13:51 WIB
PT PLN (Persero) memastikan tarif tenaga listrik pada Oktober - Desember 2022 tetap, yaitu sama dengan tarif tenaga listrik Juli - September 2022. (Dok PLN)
PT PLN (Persero) memastikan tarif tenaga listrik pada Oktober - Desember 2022 tetap, yaitu sama dengan tarif tenaga listrik Juli - September 2022. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta Komisi VII DPR RI mendorong PT PLN (Persero) untuk memenuhi kebutuhan listrik industri dan bisnis baru. Hadirnya kawasan-kawasan industri baru di berbagai daerah akan menciptakan berbagai efek pengganda (multiplier effect), termasuk mendukung pertumbuhan ekonomi

Pemenuhan listrik bagi kawasan industri baru ini juga dinilai akan mendukung penyerapan listrik yang saat ini sedang mengalami kelebihan pasokan, khususnya di Pulau Jawa.

Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menyampaikan, salah satu kawasan industri yang menjadi potensi adalah Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik. Kawasan yang berdiri di lahan seluas 3.000 ha ini akan menjadi pusat industri yang terintegrasi dengan pelabuhan publik multifungsi, dan perumahan.

"Saya baru mengunjungi JIIPE, salah satunya meninjau progres pembangunan smelter milik Freeport. Kita melihat ini salah satu solusi untuk penyerapan listrik, terkhusus di wilayah Jawa yang memiliki kawasan industri. Di JIIPE ini, ada peluang besar untuk penyerapan listriknya. Saya juga sudah melihat," tutur Dyah dalam keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023).

Dalam kunjungan tersebut, Dyah juga sudah melihat pembangunan gardu induk dan pembangkit PLN di sekitar kawasan tersebut. Dirinya meminta agar PLN mengawal pembangunan infrastruktur tersebut agar dapat selesai tepat waktu.

"Saya mohon, karena ini ada multiplier effect yang didapat dari industri, agar dikawal pembangunan infrastruktur listrik pendukung smelter ini bisa selesai di tahun 2024. Ketika smelter beroperasi, listriknya siap," tambah Dyah.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kebutuhan Listrik

PT PLN (Persero) mengoperasikan jaringan kelistrikan Tanjung Selor – Tanjung Redeb, Kalimantan Utara. Dok PLN
PT PLN (Persero) mengoperasikan jaringan kelistrikan Tanjung Selor – Tanjung Redeb, Kalimantan Utara. Dok PLN

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memastikan pihaknya siap memenuhi kebutuhan listrik untuk industri dan bisnis. Kapasitas daya terpasang PLN saat ini sangat cukup dengan rata rata cadangan daya lebih dari 30 persen.

"Kami menyadari listrik ini adalah jantung pertumbuhan ekonomi. Cadangan daya saat ini sangat cukup dibandingkan tahun 2015 yang defisit. Untuk itu kami pastikan bahwa PLN siap memenuhi kebutuhan listrik pelanggan, khususnya untuk industri dan bisnis," terang Darmawan.

Tidak hanya siap memenuhi kebutuhan listrik industri baru, PLN juga siap memenuhi kebutuhan listrik industri yang saat ini masih menggunakan pembangkit listrik sendiri atau captive power.

"PLN terus mencari ceruk pasar baru melalui program akuisisi captive power. Sehingga berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri untuk beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke listrik PLN. Ini menunjukkan keyakinan industri untuk menggunakan listrik PLN yang andal dan terjangkau," tuturnya.


PLN Jual Listrik 270 TWh ke 85,28 Juta Pelanggan Sepanjang 2022

FOTO: Tahun Depan, Tarif Listrik Non Subsidi Bakal Naik
Warga melakukan pengisian listrik di rumah susun kawasan Jakarta, Selasa (30/11/2021). Kementerian ESDM bersama Banggar DPR RI berencana menerapkan kembali tariff adjustment (tarif penyesuaian) bagi 13 golongan pelanggan listrik PT PLN (Persero) non subsidi tahun 2022. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

PT PLN (Persero) mencatatkan penjualan pada tahun 2022 sebesar 270,82 terawatt hour (TWh) dengan total 85,28 juta pelanggan. Penjualan ini meningkat sebesar 15,75 TWh atau 6,17 persen dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan untuk mencapai penjualan tersebut, pihaknya melakukan berbagai langkah untuk bisa tetap menciptakan kinerja perusahaan yang baik.

“Sesuai arahan pemerintah, PLN all out dalam turut menjaga pemulihan Ekonomi nasional pasca pandemi melalui keandalan pasokan listrik bagi industri, bisnis, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) hingga seluruh lapisan masyarakat,“ ujar Darmawan dalam keteranganya, Rabu (8/2).

Dia menyebut secara regional, penjualan listrik selama tahun 2022, seluruh wilayah mengalami peningkatan. Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) menjadi paling pesat pertumbuhannya, dengan 9,34 persen atau 20,34 TWh. Hal ini menjadi sinyal pertumbuhan industri di wilayah timur Indonesia mulai bergeliat.

Sementara itu, wilayah Sumatera dan Kalimantan tumbuh sebesar 6,43 persen atau 56,05 TWh dan regional Jawa, Madura dan Bali sebesar 5,78 persen atau 194,42 TWh.

Secara sektoral dan berurutan pada 2022, penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga menyumbang 42,53 persen, tarif industri menyumbang 32,35 persen, bisnis 17,49 persen, tarif sosial menyumbang 3,69 persen, tarif publik menyumbang 3,15 persen dan layanan multiguna, traksi serta curah menyumbang 0,79 persen.

"Sebuah kehormatan bagi PLN dapat menjadi bagian dalam pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Capaian pertumbuhan penjualan listrik pada tahun 2022 menjadi bukti nyata bahwa kita bersama berhasil menjaga stabilitas di tengah kondisi pandemi dan geopolitik global yang tidak menentu,” tuturnya.


Strategi Intensifikasi

PT PLN (Persero) membeli pasokan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Surakarta. Dok PLN
PT PLN (Persero) membeli pasokan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Surakarta. Dok PLN

Adapun strategi intensifikasi meliputi program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting. Sementara strategi ekstensifikasi meliputi penciptaan demand listrik baru, yaitu program akuisisi captive power dan electrifying agriculture.

"PLN terus mencari ceruk pasar baru melalui program Akuisisi Captive Power, sehingga berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri untuk beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke listrik PLN, sehingga program ini berhasil menyumbang penjualan sebesar 2,53 terawatt hour (TWh)," jelas dia.

Selain menyasar sektor Industri, Darmawan menjelaskan strategi PLN dalam menjaga pertumbuhan konsumsi listrik juga melalui sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan, yakni program electrifying agriculture. Program tersebut kini sukses menyumbang penjualan sebesar 0,31 TWh.

"untuk bisa mendorong pertumbuhan konsumsi listrik di sektor pelanggan rumah tangga dan retail, PLN menjalankan program intensifikasi program pemasaran, seperti promo tambah daya yang menyumbang penjualan sebesar 1,31 TWh," tambahnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya