Bank Danamon Siapkan Belanja Modal Rp 1,75 Triliun, untuk Apa Saja?

Bank Danamon (BDMN) juga membangun Danamon Technology Trainee sebagai upayapengembangan teknologi informasi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 17 Feb 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2023, 04:00 WIB
Bank Danamon
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menyiapkan belanja modal (capital expenditures/capex) untuk pengembangan Teknologi Informasi (TI/IT) sekitar USD 100-115 juta atau setara dengan Rp 1,52 triliun - Rp 1,75 triliun (asumsi kurs Rp 15.220 per dolar AS).

Selain itu, Bank Danamon juga tetap konsisten melanjutkan pengelolaan biaya operasional disiplin dengan dibarengi investasi area IT digital, printing dan sumber daya manusia.

"MUFG sebagai pemegang saham mayoritas komitmen mengembangkan Danamon. Tiga tahun terakhir selalu investasi (untuk IT). Tahun ini perkiraan USD 100-115 juta untuk capex," kata Wakil Direktur Utama Bank Danamon, Honggo Widjojo Kangmasto dikutip Jumat, (17/2/2023).

Dalam mengembangkan tekonologi digital, Bank Danamon mengadakan Danamon Technology Trainee (DTT). Selain itu, Perseroan juga merekrut tenaga IT baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

 "Kita juga membuat khusus untuk DTT, ada DTT kita melatih sesuai kebutuhan Danamon," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra mengatakan, pada tahun lalu, melalui pilot projek mulai perkenalkan next generation brand konsep sebagai upaya transformasi jaringan kantor pajak untuk tingkatkan pelayanan ke nasabah Bank Danamon. 

"Kami lihat investasi-investasi ini perlu dilakukan sesuai komitmen kami untuk dukung keberlangsungqn pertumbuhan bisnis di masa mendatang," ujar Muljono.

Tak hanya itu, untuk lebih memperluas bisnis, Danamon dan Adira Finance akan terus memanfaatkan investasi strategis yang dilakukan MUFG. Pada akhir 2022, MUFG telah berinvestasi di Akulaku serta Home Credit di mana Adira Finance juga ikut serta dalam investasi untuk yang dimaksud di Indonesia.

Sementara baru-baru ini, beberapa minggu yang lalu, Danamon juga dengan bangga mengumumkan penempatan dana Perseroan di Garuda Fund, yang merupakan dana ventura yang didedikasikan untuk perusahaan rintisan Indonesia, yang dikelola oleh perusahaan modal ventura MUFG. 

"Sebagai bagian dari MUFG Group, kami memiliki lebih banyak kesempatan dalam mengakses kolaborasi dan mewujudkan lebih banyak sinergi bisnis di masa depan,” kata Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki. Di samping itu, ia menjelaskan bahwa sinergi dengan MUFG dan Adira Finance adalah kunci diferensiasi Danamon. 

“Kami terus memanfaatkan kekuatan dan kapabilitas masing-masing entitas untuk menjadi bank lokal dengan kapabilitas global. Kami akan terus mengoptimalkan semangat "Bersama Bersinergi” untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi lagi ke depannya," kata Yasushi.

 

 

 

 

Bank Danamon Raup Laba Rp 3,3 Triliun pada 2022

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Sebelumnya, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan laba bersih konsolidasi setelah pajak Rp 3,3 triliun sepanjang 2022. Laba bersih Bank Danamon meningkat 110 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra menuturkan, pertumbuhan yang kuat disebabkan kenaikan pendapatan bunga bersih dan penurunan biaya cost of credit (COC).

Selain itu, net interest margin (NIM) naik 30 bps dibandingkan tahun lalu atau mencapai 8 persen. Lalu, rasio cost of credit membaik 200 bps dibandingkan tahun lalu menjadi 2,4 persen.

"Total credit finance Bank Danamon sebesar Rp 146,7 triliun atau naik sebesar 12 persen dibandingkan tahun lalu. Tertinggi sepanjang sejarah Danamon. Pertumbuhan yang sehat ini didukung oleh kredit perbankan komersial dan institusi keuangan atau sering kita sebut IBFI dan kredit consumer," kata Muljono dalam paparan kinerja keuangan Bank Danamon 2022, Rabu, 15 Februari 2023.

Selaras fokus Bank Danamon dalam tingkatkan porsi dana murah saldo giro dan tabungan atau CASA meningkat 12 persen dibandingkan tahun lalu Rp 81,3 triliun tertinggi dalam sejarah Perseroan. Dengan demikian, rasio giro atau tabungan atau CASA menjadi 63,9 persen dari 59,1 persen pada 2021. 

"Hal ini merupakan pencapaian tertinggi Bank Danamon. Tahun 2022 kami tetap konsisten melanjutkan pengelolaan biaya operasional disiplin dengan dibarengi inevstasi area IT digital, printing dan SDM," kata dia.

 

NPL Bank Danamon Membaik

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada tahun lalu, melalui pilot project mulai perkenalkan next generation brand konsep sebagai upaya transformasi jaringan kantor pajak untuk tingkatkan pelayanan ke nasabah Bank Danamon. 

"Kami lihat investasi-investasi ini perlu dilakukan sesuai komitmen kami untuk dukung keberlangsungqn pertumbuhan bisnis di masa mendatang," ujar dia.

Tak hanya itu, non performing loan (NPL) 2022 turun jadi 2,6 persen atau membaik 10 bps dibandingkan tahun sebelumnya didiukung NPL coverage rasio paling tinggi sepanjang sejarah Bank Danamon 231,8 persen.

Sedangkan, rasio loan at risk termasuk restrukturisasi covid under toleransi turun 340 bps dibandingkan posisi tahun sebelumnya diangka 12,6 persen.

Rasio intermediasi makroprudensial atau RIM, naik menjadi 92,1 persen yang tunjukan tingktakan likuiditas sangat baik. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum tetap jadi yang terkuat dikelasnya diposisi 26,3 persen.

Sementara itu, anak perushaan Bank Danamon PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance juga mencetak pertumbuhan kenaikan pembiayaan 10 persen dibandingkan tahun lalu di mana pertumbuhan pembiayaan 2022 mencapai 22 persen. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya