Sri Mulyani Ketemu Sekjen OECD di India, Bahas Karbon hingga Kesejahteraan Dunia

Sri Mulyani mengatakan, OECD bukan rekan baru bagi Indonesia. Keduanya memiliki misi yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan serta mengentaskan kemiskinan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Feb 2023, 14:45 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2023, 14:45 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023, yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa, (17/1/2023).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023, yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa, (17/1/2023).

Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanannya ke Bengaluru, India, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  berkesempatan bertemu Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Mathias Cormann.

Kunjungan Sri Mulyani ke India dalam agenda menghadiri pertemuan tingkat menteri keuangan negara anggota G20.

Melalui unggahan di laman Instagram pribadinya @smindrawati, Sri Mulyani memamerkan potret momen saat sedang berbincang dengan Sejken OECD.

"Bertemu Mathias Cormann, Sekretaris Jenderal @the_oecd," tulis Sri Mulyani di Instagram, dikutip Jumat (24/2/2023).

Sri Mulyani mengatakan, OECD bukan rekan baru bagi Indonesia. Keduanya memiliki misi yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan serta mengentaskan kemiskinan di dunia.

"Di sela-sela agenda G20 yang padat, saya dan Mr. Mathias berdiskusi berbagai hal, diantaranya ASEAN Indonesia 2023, Finance Track G20 2023, Inclusive Forum on Carbon Mitigation Approaches (IFCMA) hingga OECD Economic Survey of Indonesia 2023," ungkapnya.

Disebutkan juga bahwa, sebagai mitra, OECD telah banyak membantu Indonesia.

"Misalnya pada Presidensi G20 Indonesia 2022 lalu, OECD membantu begitu banyak agenda, khususnya di bidang perpajakan internasional- mulai G20 Ministerial Symposium on Tax and Development hingga G20 Infrastructure Investors Dialogue," beber Menkeu.

Pada keketuaan ASEAN (dan Co-chairmanship ASEAN+3) tahun ini, Indonesia mengusulkan tiga Strategic Thrusts dan juga tiga Priority Economic Deliverables (PED) yang dikembangkan bersama oleh Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan OJK, Sri Mulyani mengungkapkan.

"Seluruhnya difokuskan untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan perekonomian di kawasan ASEAN yang stabil dan berkelanjutan," tuturnya.

"Semoga kerja sama antara Indonesia dan @the_oecd akan terus terjaga terutama dalam mengawal visi mewujudkan kesejahteraan dunia..! Setuju?," tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati)

Bertemu Menkeu India, Sri Mulyani: Indonesia Dukung Prioritas G20 India

Bertemu Menkeu India, Sri Mulyani: Indonesia Dukung Prioritas G20 India

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati)

Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan perjalanan ke Bengaluru, India dalam agenda menghadiri pertemuan menteri keuangan negara anggota G20.

Pertemuan ini pun menjadi salah satu dari agenda presidensi India tahun ini untuk G20.

Melalui unggahan di laman Instagram pribadinya @smindrawati, Sri Mulyani membeberkan hasil pertemuannya dengan Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman.

"Bertemu dengan Sang Tuan Rumah, Menteri Keuangan India @nsitharaman," tulis Sri Mulyani di Instagram, dikutip Jumat (24/2/2023).

Menkeu mengatakan bahwa, setelah menyelesaikan tugas kepemimpinan sebagai Presidensi G20 tahun 2022 lalu, tugas Indonesia tidak lantas berakhir.

"Indonesia masih menjadi bagian dari Troika G20 bersama India selaku pemangku Presidensi G20 tahun ini dan juga Brazil yang akan memegang Presidensi G20 tahun 2024," ucapnya.

Sebagai Troika, Sri Mulyani menyatakan, Indonesia akan mendukung prioritas dari pelaksanaan G20 India, yaitu:

  1. Memperkuat Bank Pembangunan Multilateral (MDB) untuk mengatasi tantangan global saat ini
  2. Mengelola kerentanan utang global
  3. Pembiayaan kota masa depan yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan
  4. Pendekatan terkoordinasi secara global untuk Aset Kripto tanpa penjaminan
  5. Memajukan Inklusi Keuangan dan Keuntungan Produktivitas
  6. Pendanaan untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan
  7. Meningkatkan koordinasi Pandemic Fund, dan
  8. Perpajakan Internasional

."Indonesia akan selalu siap membantu demi terwujudnya agenda Prioritas Presidensi G20 India juga agenda warisan dari Presidensi G20 Indonesia sendiri," kata Menkeu.

Sri Mulyani berharap, kolaborasi antar anggota G20, khususnya India dan Indonesia dapat terjalin lebih kuat demi masa depan dunia yang lebih baik.

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Lebih Tahan Inflasi Dibandingkan AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam UOB Annual Economic Outlook 2023 bertajuk “Emerging Stronger in Unity and Sustainably”, Kamis (29/9/2022).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam UOB Annual Economic Outlook 2023 bertajuk “Emerging Stronger in Unity and Sustainably”, Kamis (29/9/2022).

Indonesia mengambil langkah-langkah untuk mendorong ekonominya lebih tangguh sehingga dapat menahan guncangan global seperti lonjakan inflasi, terutama seperti yang dialami Amerika Serikat. 

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di sela sela perjalanannya ke India untuk menghadiri pertemuan menteri keuangan dan kepala bank sentral negara anggota G20.

Mengutip CNBC International, Kamis (23/2/2023) Sri Mulyani mengakui bahwa sebagai negara ekonomi terbesar di dunia, apa yang dilakukan AS memiliki implikasi yang kuat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Untuk melawan inflasi, AS telah menaikkan suku bunga, yang telah mempengaruhi arus keluar modal karena penguatan dolar.

Ketahanan Ekonomi

Sehubungan dengan itu, Menkeu mengungkapkan, Indonesia berupaya lebih keras untuk meningkatkan ketahanan ekonominya.

Upaya itu termasuk "memastikan terlebih dahulu bahwa sektor keuangan sehat dan kuat untuk pergerakan suku bunga AS. Kedua, ekonomi sektor riil juga akan menjadi tangguh untuk menyerap guncangan ini," kata Sri Mulyani kepada CNBC "Street Signs Asia".

Pada awal Februari 2023, Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase dan memberikan sedikit indikasi bahwa siklus kenaikan ini sudah mendekati akhir.\

Inflasi Indonesia

Berbeda dengan Amerika Serikat, di mana inflasi tetap tinggi, inflasi Indonesia melambat di Januari 2023.

Indeks harga konsumen utama Indonesia, yang menjadi indikator utama inflasi, turun menjadi 5,28 persen YoY di bulan Januari dari 5,51 persen di bulan Desember 2022 menurut data pemerintah RI.

Sementara inflasi inti Indonesia mencapai 3,27 persen YoY pada Januari, turun sedikit dari 3,36 persen pada Desember 2022.

Pekan lalu, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 5,75 persen, berhenti setelah enam kenaikan berturut-turut. Namun inflasi masih jauh di atas kisaran target Bank Indonesia antara 2 dan 4 persen.

Sri Mulyani Pastikan Inflasi RI Moderat di 2023

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. (Foto: Dok. Instagram @smindrawati)
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. (Foto: Dok. Instagram @smindrawati)

Namun, Indonesia telah berhasil mengoordinasikan alat kebijakan fiskal dan moneternya dengan baik untuk menahan inflasi dan menjaga pertumbuhan, kata Sri Mulyani.

Menkeu menambahkan, pemerintah juga mendukung bank sentral untuk memastikan inflasi tetap rendah sehingga tidak mengganggu daya beli masyarakatnya.

"Kita juga tahu bahwa sumber inflasi bukan dari bank sentral, melainkan dari peredaran uang atau uang beredar. Kami juga melihat bahwa inflasi berasal dari beberapa sisi penawaran. Itu sebabnya kami membahas masalah ini," kata Sri Mulyani, memastikan bahwa inflasi RI akan moderat tahun ini.

Meskipun terjadi perlambatan global, Sri Mulyani melihat, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat karena permintaan domestik terus membaik.

"Tahun lalu, kita memiliki tahun yang sangat baik dalam hal pertumbuhan.Kita tumbuh 5,3 persen. Saya kira ini juga…yang tertinggi di antara G-20 maupun negara-negara ASEAN," imbuhnya.

Tahun ini, pertumbuhan Indonesia berasal dari konsumsi domestik dan investasi, yang "semuanya pulih dengan sangat kuat,” tambahnya.

"Kepercayaan konsumen juga sangat tinggi," ungkap dia.

Infografis Harapan & Langkah Nyata G20 Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi
Infografis Harapan & Langkah Nyata G20 Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi (Liputan6.com/Triyasni)
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya