Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi David Latumahina, korban penganiayaan oleh Mario Dandy Satriyo pada Sabtu, (25/2/2023).
Melalui akun instagram resmi @smindrawati, Sri Mulyani unggah video saat menjenguk David di Rumah Sakit (RS) Mayapada Kuningan. Ia menyampaikan kesedihannya melihat kondisi David akibat penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy.
Baca Juga
"Sungguh pedih dan remuk hati melihat kondisi David akibat penganiayaan yang kejam dan keji,” tulis Sri Mulyani.
Advertisement
Sri Mulyani juga menyampaikan perkembangan kondisi David setelah mendapatkan penjelasan dari dokter. Ia menuturkan, kondisi David lebih baik.
“Kami melihat kondisi David, dan mendapat penjelasan dokter ICU mengenai perkembangan kesehatan David. Dokter menyampaikan keadaan David yang lebih baik dibanding hari pertama perawatan yang memberikan harapan. Namun, proses observasi perkembangan dan perawatan David masih panjang,” tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga turut mendoakan untuk kesembuhan David.
"Kita semua mendoakan secara tulus dan khusyuk untuk pemulihan dan kesembuhan David. Ya Allah,Engkaulah Maha Penyembuh, sembuhkanlah David atas kehendak dan kuasa-Mu,” tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani pun turut menyampaikan minta maaf kepada orangtua David, yakni Jonathan Latumahina dan istri.
“Turut prihatin banget. Saya minta maaf. Saya tegaskan lagi proses hukum jalan terus saja, kita akan dukung penuh semuanya,” ujar dia.
Sri Mulyani mendukung langkah hukum yang dilakukan oleh orangtua David untuk mendapatkan keadilan dan kepastian kalau tindakan kekerasan dan penganiayaan keji tidak boleh dibiarkan. “Tidak bolah terulang lagi dan tidak dapat dibenarkan oleh alasan apapun,” tulis Sri Mulyani.
Mario Dandy Anak Pejabat Pajak Aniaya David Latumahina, Sri Mulyani Ikutan Minta Maaf
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga David Latumahina. David diketahui merupakan korban penganiayaan oleh Mario Dandy Satrio di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Saya ingin sekali lagi sampaikan simpati, doa kami, dan permohonan maaf kami kepada keluarga saudara David," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat (24/2/2023)
Sri Mulyani mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan oleh Mario Dandy hingga menyebabkan David koma. Diketahui, Dandy merupakan anak dari Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo.
"Tindakan (penganiayaan) ini tidak dapat dibenarkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani Indrawati juga melarang gaya seluruh pegawainya untuk menampilkan gaya hidup mewah. Menurutnya, sikap pamer harta yang dilakukan oleh pegawai Kemenkeu akan menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas.
"Erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu dan DJP ini menimbulkan pertanyaan serius," tekan Sri Mulyani.
Advertisement
Berkaca Kasus Rafael Alun Trisambodo, Sri Mulyani Tak Segan Disiplinkan Pegawai Kemenkeu yang Suka Pamer Kemewahan
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan kasus penganiayaan yang dilakukan anggota keluarga dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan berpengaruh terhadap persepsi publik kepada Kementerian Keuangan, khususnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Sri Mulyani pun mengecam penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) anak Rafael Alun Trisambodo (RAT) yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan. Meskipun kasus tersebut merupakan masalah pribadi, justru menimbulkan persepsi negatif terhadap DJP.
"Kami mengutuk tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu putra dari jajaran Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak. Tindakan tersebut adalah suatu masalah pribadi, namun telah menimbulkan suatu dampak yang sangat besar terhadap persepsi Kementerian keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak," kata Menkeu dalam konferensi pers penjelasan atas penanganan internal saudara RAT, Jumat (24/2/2023).
Selain itu, Menkeu juga menegaskan tidak akan segan-segan memberikan sanksi disiplin kepada jajaran Kementerian Keuangan yang memiliki gaya hidup mewah, apalagi sampai menimbulkan suatu persepsi negatif dan erosi kepercayaan dari seluruh masyarakat terhadap Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak.
Sumber Kekayaan Rafael Alun Trisambodo
Apalagi dalam kasus penganiayaan tersebut membuat masyarakat bertanya-tanya terkait sumber kekayaan pelaku yang merupakan anak pegawai DJP. Lantaran pelaku sering memamerkan barang mewah di media sosialnya.
"Ini menimbulkan pertanyaan yang sangat serius dari masyarakat mengenai dari mana sumber kemewahan itu diperoleh," ujarnya.
Menkeu pun menyebut perilaku tersebut jelas menghianati dan mencederai integritas keseluruhan jajaran kementerian keuangan. Adapun tegas Sri Mulyani, tindakan-tindakan yang mengkhianati dan mencederai reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada Kementerian keuangan maupun DJP tidak dapat dibenarkan.
"Oleh karena itu kita akan melakukan langkah-langkah korektif untuk menegakkan integritas dan juga sekaligus untuk menindak mereka-mereka yang ditengarai telah melakukan penyalahgunaan kewenangan dan posisi termasuk memperkaya diri sendiri," pungkasnya.
Advertisement