Liputan6.com, Jakarta - Kasus mantan pejabat Pajak Jakarta Selatan Rafael Alun Trisambodo menyita perhatian publik. Hal ini karena dari kasus tersebut ramai diperbincangkan mengenai gaya hidup para pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Diketahui anak dari Rafael Alun Trisambodo yaitu Mario Dandy Satriyo sering pamer kemewahan seperti menegndarai mobil Jeep Rubicon dan moge Harley Davidson.
Baca Juga
Meskipun setelah diklarifikasi, ternyata kendaraan tersebut bukan merupakan milik Rafael Alun Trisambodo maupun sang anak yaitu Mario Dandy Satriyo.
Advertisement
Namun ternyata, dikuti dari Belasting.id, Kamis (2/3/2023), banyak juga pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan lain yang memiliki koleksi moge atau motor gede.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021, Menkeu Sri Mulyani tercatat memiliki koleksi Honda Rebel CMX500 tahun produksi 2019 senilai Rp 145 juta.
Beberapa pejabat Eselon II DJP memiliki koleksi kuda besi serupa yang dilaporkan dalam LHKPN. Direktur Perpajakan Internasional DJP, Mekar Satria Utama misalnya, memiliki Honda Rebel CMX500AH tahun 2018 senilai Rp 120 juta.
Lalu, Sekretaris DJP, Peni Hirjanto memiliki koleksi Honda Rebel CMX Naked Bike tahun 2019. Motor pabrikan Honda Thailand dibeli senilai Rp 158 juta.
Selanjutnya, Direktur Perpajakan I DJP, Hestu Yoga Saksama punya koleksi Honda Rebel CMX500 tahun 2018 dengan nilai Rp 130 juta.
Selain itu, Irjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh yang sebelumnya berasal dari DJP juga memiliki koleksi serupa. Honda Rebel CMX500 tahun 2018 senilai Rp 130 juta masuk dalam LHKPN 2021 bersanding dengan koleksi Kawasaki Z900 dengan nilai Rp 110 juta.
Sementara itu, Dirjen Pajak Suryo Utomo memiliki koleksi moge Harley Davidson Sportster tahun 2003 senilai Rp 155 juta dan motor sport Kawasaki ER6 senilai Rp 52 juta.
Lain lagi dengan Direktur Penegakan Hukum DJP, Eka Sila Kusna Jaya. Koleksi moge dalam LHKPN 2021 dilaporkan satu unit motor Royal Enfield Bulletclassic tahun 2016 senilai Rp 55 juta dan Kawasaki ER650H tahun 2017 senilai Rp 60 juta.
Wanti-Wanti Sri Mulyani ke Pejabat Pajak Usai Kasus Mario Dandy: Kalau Anda Mewah, Rakyat Marah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan respons terhadap sorotan warganet atas gaya hidup pejabat pajak yang doyan bermewah-mewahan usai mencuatnya kasus penganiayaan oleh anak pejabat pajak Mario Dandy.
Menurut Sri Mulyani, seorang pejabat merupakan sosok yang tak lepas dari perhatian publik. Oleh karenanya, Sri Mulyani meminta agar mereka menjaga azas kesopanan agar buah kerjanya bisa lebih dihargai.
"Kalau Anda kelihatan mewah bukannya Anda kelihatan keren, malah rakyat marah, dan ada juga dalam posisi defensif gitu kan," ujar Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2023 di St Regis Hotel, Jakarta, Selasa (28/2/2023).
"Tapi kita kan manusia yang decent juga, kita juga manusia biasa yang ingin hidup kita, kerja kita juga dihargai secara baik," kata dia.
Dengan demikian, sang Bendahara Negara menilai para pejabat pajak harus membatasi gaya hidupnya agar tidak menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat.
"Menurut saya asas kepatutan, kepantasan itu bukan sesuatu yang berlebihan, karena masyarakat selalu merasakan adanya connection terhadap kepercayaan itu dari tingkah laku kita juga," paparnya.
Advertisement
Hidup Lebih Sederhana
Sri Mulyani lantas mengajak jajarannya untuk lebih menikmati hidup dengan cara lebih sederhana. Ia menyebut, jogging di Senayan lebih menyehatkan ketimbang gaya-gayaan dengan motor gede (moge).
"Jadi meskipun itu dapatnya dari uang halal, dapat belinya dari gaji kamu dan, bu saya kepengen sedikit relaks. Ya udahlah, relaks nya sekarang nggak usah naik motor gede, jalan kaki aja sama saya muter-muter Senayan itu sehat, makan di bubur ayam itu juga sehat," tuturnya.