Liputan6.com, Jakarta PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mengungkapkan berhasil meraih pertumbuhan total aset 39,68 persen secara tahunan (year on year/yoy).
BRI Finance juga berhasil membukukan total pendapatan tahun berjalan tumbuh 45,37 persen yoy.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan pada Senin 6 Maret 2023, total aset BRI Finance per 31 Desember 2022 mencapai Rp. 7,33 triliun.
Advertisement
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, aset anak perusahaan BRI di bidang multifinance mencapai Rp. 5,25 triliun. Sementara untuk total pendapatan tahun berjalan per 31 Desember 2022 tercatat Rp. 890,60 miliar.
Adapun pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 612,62 miliar.
Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah mengatakan raihan tersebut mendorong optimisme perseroan untuk lebih memacu kinerja tahun ini.
Sebab, kinerja impresif pada 2022 dicapai di tengahberbagai tantangan ekonomi yang hadir pada tahun lalu seperti kondisi yang belum sepenuhnyapulih akibat krisis karena pandemi, serta kenaikan suku bunga acuan bank sentral.
"Kinerja tersebut dicapai tentunya karena strategic response yang tepat dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada dan dapat di eksekusi dengan baik oleh seluruh komponen di BRI Finance. Oleh karena itu, pencapaian pada 2022 akan menjadi fondasi yang kuat bagi kami dalam menjajaki prospek bisnis yang dinilai akan positif tahun ini," ujar Azizatun, dikutip dari keterangan tertulis BRI pada Rabu (8/3/2023).
Didukung Pertumbuhan Positif
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan positif pada ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditaksir di kisaran 4,5%-5,3%, sedangkan pertumbuhan piutang pembiayaan secara industri di kisaran 13%-15%.
Adapun dari segi total liabilitas BRI Finance pada 2022 mencapai Rp. 6,10 triliun, meningkat dari posisi tahun sebelumnya Rp. 4,11 triliun.
Sedangkan untuk total ekuitas BRI Finance pada 2022 mencapai Rp. 1,22 triliun, sementara tahun sebelumnya Rp. 1,14 triliun.
Di sisi lain, salah satu pendorong utama pertumbuhan kinerja BRI Finance adalah keberhasilan dalam memperbesar porsi pembiayaan untuk segmen konsumer.
Sebab, BRI Finance dalam beberapa tahun terakhir lebih fokus pada pembiayaan konsumer dengan target kontribusi mencapai 75 persen, dan memperkecil kontribusi pembiayaan di segmen komersial.
"Untuk produk kami memiliki pembiayaan konsumer, komersial dan sewa operasi. Segmen konsumer ada pembiayaan mobil baru lewat BRI Fnewcar, mobil bekas melalui BRIFused-car,pembiayaan sepeda motor dengan nama BRI Fmotorcycle, dan fasilitas dana di BRIflash. Produk lainnya yang ingin kami dorong untuk segmen konsumer tahun 2023 ini yakni pembiayaan used cardan refinancing," kata Azizatun.
Advertisement
Strategi
Azizah juga mengungkapkan, untuk memperkuat pembiayaan konsumer dan menciptakan pertumbuhan kinerja berkelanjutan pada tahun ini pihaknya sudah mempersiapkan berbagai strategi.
Strategi ini antara lai adalah fokus untuk meningkatkan profitabilitas, salah satunya melalui joint financing (JF) baik dengan BRI (perusahaan induk) atau perbankan dan perusahaan pembiayaan lainnya.
Kemudian perseroan memaksimalkan sinergi pemasaran dengan melakukan penguatan titik captive yang sudah ada. BRI Finance akan menambah tenaga relationship manager (RM) di wilayah memiliki potensi pasar yang besar, sehingga akan memperdalam penetrasi pemasaran dan menumbuhkan disbursement (penyaluran kredit baru).
Selanjutnya, perseroan akan memanfaatkan sinergi dengan perusahaan induk melalui referral darikantor-kantor cabang BRI. Hal itu juga akan jadi key performance indicator (KPI) di BRI, sehingga memacu semangat bersinergi.
BRI Finance pun terus berinovasi dalam digitalisasi proses bisnis yaitu dengan peningkatan aplikasi myBRIf sebagai one stop digital financing platform.
"myBRIf ini menjadi salah satu senjata utama kami, di mana aplikasi tersebut berperan sebagai media informasi, media transaksi, personalisasi dan market demand untuk ritel. Kami pun sudah mensinergikan myBRIf dengan super apps BRI yaitu BRImo. Ini untuk memaksimalkan potensi nasabah induk perusahaan yang memang sangat besar,' ujarnya.
Sinergi aplikasi tersebut jelas memiliki alasan kuat, mengingat BRI memiliki total nasabah yang sangat besar di seluruh pelosok Indonesia.
Strategi Lainnya
Strategi berikutnya yaitu BRI Finance melakukan kolaborasi digitalisasi dan publikasi dengan business partner baik otomotif atau non otomotif.Seperti agen tunggal pemegang merek (ATPM) otomotif, market place dan juga media publikasi.
Selanjutnya adalah memperkuat jaringan kerja perseroan dengan menambah point of sales di Jabodetabek. Langkah ini diharapkan dapat memperdalam penetrasi ke sentra-sentra industri dan bisnis yang akan dioptimalkan untuk meraih potensi market di Jabodetabek.
Selain itu, sebagai langkah mitigasi perseroan pun melakukan penguatan manajemen risiko baik dari credit scoring maupun collection scoring.
"Strategi tersebut kami persiapkan sesuai dengan tuntutan pengembangan bisnis sekaligus responatas kondisi yang akan dihadapi tahun ini, sehingga kami dapat terus berkinerja sejalan dengan harapan atau ekspektasi stakeholders,” pungkasnya.
Advertisement