Fakta: Resesi Global Mengancam, Orang Kaya Indonesia Justru Makin Tajir

Ada fakta menarik di tengah ancaman resesi global ini. Fakta ini adaah orang-orang kaya di Indonesia justru makin tajir

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Mar 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2023, 19:00 WIB
FOTO: Uang Beredar pada November 2020 Capai Rp 6.817,5 Triliun
Ada fakta menarik di tengah ancaman resesi global ini. Fakta ini adaah orang-orang kaya di Indonesia justru makin tajir (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah negara tengah menghadapi ancaman resesi global, termasuk Indonesia. Hal ini tentunya menjadikan para pemerintah mulai menyiapkan strateginya dalam melawan resesi global ini.

Ada fakta menarik di tengah ancaman resesi ini. Fakta ini adaah orang kaya di Indonesia justru makin tajir. Hal ini diungkapkan oleh data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

LPS mencatat, jumlah simpanan atau tabungan orang super kaya di bank dengan nominal rekening di atas Rp 5 miliar mencapai Rp 4.524 triliun pada Januari 2023.

Jumlah itu sekitar 53,2 persen dari total simpanan yang terhimpun di bank pada bulan pertama tahun ini, yang sebanyak Rp 8.004 triliun.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar masih yang terbesar karena didominasi oleh perusahaan-perusahaan.

Selain itu, ia menambahkan, tren itu terjadi lantaran orang super kaya khawatir dengan ancaman resesi yang kini marak berhembus. Sehingga mereka lebih memilih untuk menyimpan uang di tempat yang aman, seperti dalam bentuk deposito bank.

"Kalau kita lihat tren terakhir tumbuhnya kencang. Mungkin mereka agak takut dengan prospek ekonomi. Karena sebelumnya banyak yang ngomong kita akan jatuh, akan resesi segala macam," ujar Purbaya seperti ditulis, Minggu (12/3/2023).

Tabungan Bakal Turun Lagi

Namun, Purbaya menilai, jumlah tabungan bank nasabah super kaya akan menurun ketika situasi ekonomi lebih kondusif. Sehingga mereka lebih berani untuk memutar uangnya di luar perbankan.

"Harusnya ketika keadaan tidak seburuk itu, itu akan menurun, akan ekspansi lagi. Mereka cautiously optimistic, optimis tapi agak hati-hati," kata dia.

 

Tren Simpanan di Bank

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Petugas menata mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Secara tren, LPS melaporkan, jumlah simpanan di atas Rp 5 miliar pada Januari 2023 mulai terjadi penurunan pada awal tahun ini. Total rekening Rp 4.524 triliun pada Januari 2023 masih lebih kecil 2,9 persen dibanding Desember 2022.

Kendati begitu, nilainya masih lebih besar 11,7 persen daripada Januari 2022. Bahkan, lebih tinggi 50,9 persen dibanding 3 tahun sebelumnya, atau pada Januari 2020.

Lebih lanjut, Purbaya meyakini, ke depan nominal simpanan nasabah kaya bakal terus berkurang, lantaran pemilik uang lebih berani untuk berbelanja seiring terjadinya perbaikan ekonomi.

 

Bakal Naik Lagi

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nominal simpanan di atas Rp 5 miliar baru akan kembali naik setelah sang pemilik uang meraup keuntungan dari dana yang diputarnya di luar bank.

"Tapi ketika ekonomi recover, mereka mulai belanja. Dari yang tadinya ditabung mulai dikurangin dikit. Nanti setelah berapa bulan lagi, setelah uangnya kembali ke perbankan, itu akan naik lagi. Waktunya enggak lama-lama amat, mungkin 6 bulan naik lagi," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya