Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan memindah Depo Pertamina Plumpang atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Namun, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga memastikan bahwa akan merelokasi warga sekitar Depo Pertamina Plumpang. Hal ini untuk menyiapkan buffer zone atau zona penyangga di kawasan tersebut.
Baca Juga
Untuk zona penyangga akan dibuat sepanjang 50 meter untuk memastikan keselamatan pemukiman masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membantu untuk membuat buffer zone.
Advertisement
"Yang utama adalah tidak kehilangan nyawa, maka mau tidak mau buffer zone-nya dibuat. Kalau buffer zone urusan Pemprov dong bukan urusan Pertamina. Kan bagi-bagi tugas," ujar Arya kepada wartawan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Arya menambahkan, walaupun pemerintah tengah berencana untuk membangun Depo baru di area milik Pelindo, dia memastikan kegiatan di Depo Plumpang tetap akan berfungsi seperti biasanya.
"Kita kan cari solusi komprehensif dan tidak akan pindah tuh Pertamina, aset tidak akan pindah, nanti dikira aset Pertamina akan diduduki langsung? ya tidak lah, tetapi dipakai untuk lubricants bisa orang itu luas kok, bisa, Tapi kita minta ada buffer zone," tegasnya.
Lebih lanjut, Arya menyampaikan pembangunan Depo baru akan memakan waktu selama 3 hingga 4 tahun.
"Plumpang itu usia sudah diatas 50 tahun sudah wajar dievaluasi. Selama 3 sampai 4 tahun ini makan kita akan bikin buffer zone disana 50 meter," tutupnya.
Depo Pertamina Plumpang Pindah ke Tanah Pelindo
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan akan memindahkan Depo Pertamina Plumpang atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Apa yang menjadi komitmen Erick Thohir ini berdasarkan hasil rapat dengan seluruh pihak, salah satunya Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
"Kami sudah merapatkan bahwa Kilang (TBBM Plumpang) akan kita pindah ke tanah Pelindo, ya," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Erick menyebut, waktu pembangunan Depo Pertamina baru di tanah Pelindo di lakukan pada akhir 2024. Proses pembangunan sendiri akaj memakan waktu sekitar 2 sampai 2,5 tahun.
"Artinya masih ada waktu kurang lebih 3,5 tahun," ucapnya.
Advertisement
Jadi Percontohan Nasional
Erick mengatakan, relokasi Depo Plumpang ini untuk mencegah insiden serupa terjadi kembali di masa mendatang. Meski demikian, tidak disebutkan lokasi persis tanah milik Pelindo yang dimaksud.
Erick menekankan bahwa tindakan yang akan dilakukan terhadap TBBM Plumpang Pertaminadiharapkan akan menjadi percontohan bagi fasilitas vital nasional, termasuk TBBM lain, dan kilang-kilang Pertamina di tempat lain.
"Ini akan menjadi proyek percontohan pertama, sebelum kita terapkan di kilang-kilang lain, bahkan termasuk juga pabrik pupuk dan smelter," tutupnya.