Kellogg Spin-Off Anak Usaha, Bisnis Makanan Ringan Dinamai Kellanova dan Sereal Pakai Nama WK Kellogg Co

Kellogg menamai unit bisnis yang mengelola produk makanan ringannya, menjadi Kellanova.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Mar 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2023, 21:00 WIB
Kaleng Pringles
Ilustrasi produk Kellogs, Pringles. (Pixabay.com/goiwara)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan makanan kering dan sereal asal Amerika Serikat, Kellogg mengumumkan telah memilih nama baru untuk perusahaan spin-off barunya. 

Melansir CNN Business, Kamis (16/3/2023) Kellogg menamai unit bisnis yang mengelola produk makanan ringannya, termasuk Cheez-It dan Pringles, menjadi "Kellanova".

Sedangkan  bisnis serealnya, yang meliputi Frosted Flakes dan Froot Loops, akan dinamai "WK Kellogg Co".

Kellogg mengumumkan tahun lalu bahwa mereka akan dipecah menjadi tiga perusahaan berbeda untuk "memposisikan setiap bisnis dengan lebih baik untuk membuka potensi penuhnya".

Namun, perusahaan bulan lalu juga mengatakan tidak akan melepaskan unit makanan nabati, yang mencakup merek MorningStar Farms, tetapi menempatkannya dalam bisnis makanan ringan yang lebih menguntungkan, yang sekarang dinamai Kellanova.

Kellogg mengungkapkan alasan di balik pemberian nama pada unit usaha makanan ringannya, Kellanova.

Perusahaan  menjelaskan bahwa Kellanova merupakan gabungan antara nama perusahaan dengan kata "nova" yang dalam bahasa Latin mengartikan "baru".

Calon CEO Kellogg, yakni Steve Cahillane menjelaskan dalam siaran pers bahwa logo tersebut menampilkan  huruf "K" yang dapat dikenali dan huruf 'v' menandakan momentum saat perusahaan memulai lembaran barunya.

Adapun WK Kellogg Co yang terinspirasi dari nama pendiri perusahaan, yakni William Keith Kellogg.

Bahkan, karyawan turut dilibatkan dalam proses penentuan nama baru unit bisnis Kellogg.

Disebutkan, ada hampir 1.000 orang yang mengirimkan lebih dari 4.000 ide nama dengan sekitar 20 persen di antaranya menyarankan variasi dari W.K. Kellogg (K) dan lainnya yang menyertakan variasi kata nova.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bukan Langkah yang Mudah

Ilustrasi Sereal
Ilustrasi sereal untuk sarapan. (Foto: Unsplash/Haley Owens)

Namun, terlepas dari keunikan nama baru, pegamat berpendapat bahwa pemberian atau penentuan nama pada perusahaan merupakan salah satu langkah yang sulit dalam bisnis mereka.

"Tidak mudah untuk mendapatkan nama baru," kata Bernd Schmitt, seorang profesor pemasaran di Columbia University dan direktur fakultas dari Pusat Kepemimpinan Merek Global.

"Banyak nama baik sudah diambil dan dilindungi undang-undang," bebernya.

Seiring berjalannya waktu, kata dia, nama yang terkesan asing bagi konsumen pun bisa diterima. Dan, dalam hal ini, orang mungkin bahkan tidak menyadari namanya karena nama Kellogg dan "K" yang dapat dikenali akan tetap ada di kemasannya.


Perang Tak Halangi Nestle Buka Pabrik Baru di Ukraina Rp 672,8 Miliar

Nestle.
Nestle.

Perusahaan makanan dan minuman asal Swiss, Nestle mengungkapkan akan menginvestasikan dana sebesar USD 42,88 juta atau sekitar Rp 672,8 miliar, untuk meluncurkan fasilitas produksi baru di Ukraina.  Kabar didirikannya pabrik baru Nestle ini datang meski negara itu tengah dilanda konflik dengan Rusia.

"Ini adalah langkah penting bagi Nestlé, diambil dalam waktu yang sangat menantang bagi negara ini," kata Alessandro Zanelli, chief executive officer Nestlé untuk Pasar Eropa Tenggara, dikutip dari US News, Selasa (13/12/2022).

"Kami bertujuan untuk menciptakan pusat makanan dan kuliner, memastikan pekerjaan tambahan dan melayani kebutuhan warga Ukraina dan semua warga negara Eropa dengan produk berkualitas tinggi," tuturnya.

Nestle sendiri menjadi salah satu dari sedikit perusahaan internasional yang mengumumkan investasi baru di negara itu sejak perang kedua negara terjadi pada Februari 2022.

Nestle, yang telah memiliki sekitar 5.800 staf di Ukraina, berencana menambah 1.500 pekerjaan baru di pabrik barunya yang nanti akan berlokasi di Smolyhiv di wilayah Volyn.

Pabrik baru ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan produksi saus dingin, bumbu, sup, dan makanan instan, memasok pasar domestik dan pasar di Eropa.

Seperti diketahui, konflik telah mendorong penurunan yang cukup signifikan pada ekonomi Ukraina, yang diproyeksikan menyusut sebesar 35 persen tahun ini, menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF).

Dalam beberapa pekan terakhir, pemadaman listrik telah menyebar ke seluruh negeri karena Rusia mengintensifkan serangan terhadap fasilitas listrik di Ukraina.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya