Niat UBS Bantu Credit Suisse yang Merana, Berakhir Bikin Saudi National Bank Ketiban Rugi

Saudi National Bank mengonfirmasi telah terdampak dari pembelian Credit Suisse oleh UBS, merugi hingga sekitar 80 persen atas investasinya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Mar 2023, 12:50 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2023, 12:50 WIB
Credit Suisse (Foto: Laman Credit Suisse)
Credit Suisse (Foto: Laman Credit Suisse)

Liputan6.com, Jakarta Saudi National Bank mengalami kerugian besar setelah pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS senilai USD 3,2 miliar. Sebagai informasi, bank komersial terbesar di Arab Saudi itu merupakan pemegang saham terbesar Credit Suisse.

Melansir CNBC International, Selasa (21/3/2023) Saudi National Bank mengonfirmasi telah terdampak dari pembelian Credit Suisse oleh UBS, merugi hingga sekitar 80 persen atas investasinya.

Bank yang berbasis di Riyadh memegang 9,9% saham di Credit Suisse, setelah menginvestasikan 1,4 miliar franc Swiss (USD 1,5 miliar) di pemberi pinjaman Swiss berusia 167 tahun pada November tahun lalu, dengan 3,82 franc per saham.

Meski merugi, Saudi National Bank mengatakan strateginya yang lebih luas tetap tidak berubah. Saham bank tersebut naik 0,58 persen pada hari Senin pukul 9:30 pagi waktu London.

"Pada Desember 2022, investasi SNB di Credit Suisse merupakan kurang dari 0,5 persen dari total Aset SNB, dan 1,7 persen dari portofolio investasi SNB," kata Saudi National Bank dalam sebuah pernyataan.

Bank tersebut juga mengatakan tidak ada dampak pada  profitabilitas dari "perspektif modal peraturan."

"Perubahan penilaian investasi SNB di Credit Suisse tidak berdampak pada rencana pertumbuhan SNB dan panduan 2023 ke depan," tambahnya.

Berdasarkan ketentuan kesepakatan penyelamatan, UBS membayar pemegang saham Credit Suisse senilai 0,76 franc Swiss per saham.

Diskon yang signifikan itu datang ketika regulator berupaya menopang sistem perbankan global.

Penyelamatan Credit Suisse juga mengikuti beberapa hari setelah runtuhnya Silicon Valley Bank yang berbasis di AS dan saham First Republic Bank.

Sederet Pemegang Saham Credit Suisse

Ilustrasi credit suisse (Foto: Jan Huber/Unsplash)
Ilustrasi credit suisse (Foto: Jan Huber/Unsplash)

Pada bulan Desember 2022, Credit Suisse mengumpulkan dana sekitar USD 4 miliar dari investor, termasuk bank-bank besar di negara Arab seperti Saudi National Bank, the Qatar Investment Authority dan Saudi Olayan Group.

Dana kekayaan negara Norwegia, Norges Bank Investment Management, juga merupakan pemegang saham utama bank terbesar kedua di Swiss itu.

Ketika ditanya apakah kan meningkatkan sahamnya di Credit Suisse, Ketua Saudi National Bank Ammar Al Khudairy menjawab :  "sama sekali tidak, karena banyak alasan di luar alasan paling sederhana, yaitu peraturan dan undang-undang."

"Perasaan SNB saat ini mungkin seperti semua pemegang saham di Credit Suisse - sangat marah karena manajemen dianggap telah membiarkan situasi sampai ke titik ini," kata Simon Fentham-Fletcher, kepala investasi di Freedom Asset Management yang berbasis di Abu Dhabi.

"Selama bertahun-tahun Credit Suisse terhuyung-huyung dari krisis ke denda regulasi dan mengubah manajemen karena muncul di jalur baru. Akhirnya bank kehabisan waktu," ujarnya.

Menurutnya, emegang saham, khususnya yang besar seperti Saudi National Bank, kemungkinan besar akan meninjau kembali cara mereka melakukan investasi.

Dari segi risiko, Fentham-Fletcher mengatakan, "secara umum saya berpikir bahwa kita akan melihat kemunduran dalam semua selera risiko karena kepercayaan baru saja mengalami pukulan telak, dan ini dikombinasikan dengan pembalikan aturan struktur modal yang jelas tidak diragukan lagi akan membuat orang berhenti."

Fakta-Fakta UBS Beli Credit Suisse, Harga Murah dan Tak Perlu Persetujuan Pemegang Saham

Credit Suisse Akui Terlibat Penggelapan Pajak di Amerika Serikat
Sebuah bank Swiss terkemuka akhirnya mengaku bersalah karena telah membantu para pembayar pajak Amerika Serikat melanggar peraturan pajak.

Bank terbesar Swiss, UBS, telah setuju untuk membeli pesaingnya yang dilanda krisis, Credit Suisse dalam kesepakatan penyelamatan darurat. 

Pembelian ini bertujuan membendung kepanikan pasar keuangan menyusul runtuhnya dua bank di Amerika Serikat awal bulan ini.

"UBS hari ini mengumumkan pengambilalihan Credit Suisse," kata Swiss National Bank dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN Business, Senin (20/3/2023).

Dikatakan juga, penyelamatan itu akan "mengamankan stabilitas keuangan dan melindungi ekonomi Swiss."

Berikut adalah sederet fakta pembelian Credit Suisse oleh UBS yang dirangkum Liputan6.com pada Senin, 20 Maret 2023 :

Pembelian senilai 3 miliar franc Swiss 

UBS membayar 3 miliar franc Swiss atau USD 3,25 miliar (Rp 49,8 triliun) untuk membeli Credit Suisse. Nilai itu sekitar 60 persen lebih rendah dari nilai bank ketika pasar saham ditutup pada hari Jumat (18/3).

Pemegang saham Credit Suisse sebagian besar akan terhapus, menerima setara dengan hanya 0,76 franc Swiss di saham UBS untuk saham yang bernilai 1,86 franc Swiss pada hari Jumat.

Tidak menunggu kesepakatan pemegang saham 

Dilaporkan, kesepakatan pembelian Credit Suisse tidak memerlukan persetujuan pemegang saham setelah pemerintah Swiss setuju untuk mengubah undang-undang untuk menghilangkan ketidakpastian tentang kesepakatan itu.

Credit Suisse telah kehilangan kepercayaan investor dan pelanggan selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2022, bank tersebut mencatat kerugian terburuk sejak krisis keuangan global. Tetapi kepercayaan runtuh pekan lalu setelah mengakui "kelemahan material" dalam pembukuannya dan karena kebangkrutan Silicon Valley Bank dan Signature Bank menyebarkan kekhawatiran. 

Saham di bank berusia 167 tahun itu pun turun 25 persen dalam sepekan, menurut laporan Financial Times.

Beda Nasib UBS dan Credit Suisse

Kantor pusat global UBS dan Credit Suisse hanya berjarak 300 yard di Zurich, tetapi nasib bank berada di jalur yang sangat berbeda akhir-akhir ini.

Saham UBS telah naik 15 persen dalam dua tahun terakhir, dan membukukan laba sebesar USD 7,6 miliar pada tahun 2022. Nilai pasar sahamnya juga menyentuh sekitar USD 65 miliar pada hari Jumat, menurut Refinitiv.

Sementara itu, saham Credit Suisse telah kehilangan 84 persen nilainya selama periode yang sama, dan tahun lalu membukukan kerugian sebesar USD 7,9 miliar. Nilai bank tersebut kini hanya USD 8 miliar pada akhir minggu lalu.

Sejak tahun 1856, Credit Suisse berakar pada Schweizerische Kreditanstalt (SKA), yang didirikan untuk membiayai perluasan jaringan kereta api dan industrialisasi Swiss.

Selain menjadi bank terbesar kedua di Swiss, bank ini menjaga kekayaan banyak orang terkaya di dunia dan menawarkan layanan perbankan investasi global. 

Credit Suisse diketahui memiliki lebih dari 50.000 karyawan pada akhir tahun 2022, 17.000 di antaranya bekerja di Swiss.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya