Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Sederet Dampaknya ke Ekonomi Indonesia

Pengamat koperasi sekaligus Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategi (Akses) Suroto menilai, keputusan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan Piala Dunia Sepak Bola U-20 berpotensi berdampak terhadap ekonomi masyarakat secara langsung dan tidak langsung.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 31 Mar 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 14:40 WIB
Perawatan Lapangan Stadion GBK Jelang Piala Dunia U20
Aktivitas pekerja saat perawatan lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023). Perawatan kebersihan Stadion berkapasitas 88.083 penonton tersebut dilakukan secara rutin jelang pertandingan Internasional Sepakbola U-20 di Indonesia yang diikuti 24 negara untuk ajang bergengsi sepak bola yang akan berlangsung 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Keputusan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan Piala Dunia Sepak Bola U-20 berpotensi berdampak terhadap ekonomi masyarakat secara langsung dan tidak langsung. 

Hal tersebut diungkapkan Pengamat koperasi sekaligus Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategi (Akses) Suroto.

“Dalam konteks argumentasi kerugian ekonomi tentu menjadi pertimbangan terakhir. Memang berdampak terhadap ekonomi masyarakat yang secara langsung atau tidak akan mendapatkan keuntungan dari perhelatan yang akan digelar,” ujar Suroto dikutip dari Antara, , Kamis. 

Dalam konteks ekonomi, lanjut dia, justru yang terpenting sebetulnya bukan terletak pada perhelatan yang akan digelar, namun bagaimana dampak strategis ekonomi setelah pembatalan.

“Hubungan dagang atau hubungan ekonomi tentu tak akan begitu saja diputuskan. Justru sebaliknya, hal yang terjadi hubungan-hubungan ekonomi akan muncul sebagai alat diplomasi selanjutnya untuk memodernisasi ketegangan,” paparnya. 

Menurutnya, ke depan perlu penyiapan strategi agar diplomasi ekonomi Indonesia digunakan sebagai upaya meningkatkan jalinan hubungan politik agar lebih baik. 

Ia pun mencontohkan hubungan China dan Amerika Serikat yang erat dalam urusan dagang namun bermusuhan secara politik. Diketahui, FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah Presiden FIFA Gianni Infantino melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar. 

FIFA mengatakan mereka akan secepatnya menunjuk tuan rumah baru, sedangkan tanggal penyelenggaraan kompetisi itu tidak berubah.

Selain itu, diumumkan pula bahwa potensi sanksi terhadap Indonesia juga akan diumumkan pada tahap berikutnya. Melalui pernyataannya, FIFA ingin menggarisbawahi meski terdapat keputusan tersebut, pihaknya tetap berkomitmen untuk secara aktif membantu PSSI, melalui kerja sama erat dan dengan dukungan Presiden (Joko) Widodo, pada proses transformasi sepak bola Indonesia menyusul tragedi yang terjadi pada Oktober 2022. 

Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa anggota-anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam bulan-bulan mendatang, dan akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang, Kita Harus Tegar

Launching Merchandise Resmi Piala Dunia U-20 2023 Indonesia
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan sambutan saat launching merchandise resmi Piala Dunia U-20 2023 di Atrium Mall FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Rabu (08/03/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

FIFA akhirnya mencoret Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ketua umum PSSI, Erick Thohir pun menyatakan sudah berjuang semaksimal mungkin saat bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023) untuk memperjuangkan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap berjalan di tanah air.

Namun, posisi Indonesia yang menjadi salah satu anggotanya, menurut Erick Thohir harus tunduk pada kewenangan dan keputusan yang diberikan FIFA yang membatalkan ajang sepakbola nomor dua bergengsi itu di Indonesia.

"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick Thohir dari Doha, Qatar, diikutip Kamis (30/3/2023).

 


Kewenangan FIFA

Foto: Momen Jokowi Sambut Presiden FIFA di Istana Merdeka
Tiba pukul 11.58 WIB di Istana Merdeka, Infantino lebih dulu disambut Menpora Zainudin Amali dan Menteri BUMN Erick Thohir di tangga Istana. (AP/Achmad Ibrahim)

Ia menambahkan, keputusan yang merupakan kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia, tidak bisa ditolak lagi.

"Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk," lanjut Erick.

Meski demikian, dengan ketegaran yang masih dimilikinya, Erick berusaha mengambil hikmah dari prahara berat bagi sepakbola nasional ini.

"Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini. Sebab saya berpendirian, karena itu, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepak bola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi," pungkasnya.

Infografis Jalan Panjang dan Persiapan Indonesia Gelar Piala Dunia U-20 2023. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jalan Panjang dan Persiapan Indonesia Gelar Piala Dunia U-20 2023. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya