Liputan6.com, Jakarta - Pedagang di Pasar Rawamangun Jakarta Timur, Upik mengeluhkan naiknya harga garam konsumsi ke Rp 300 ribu per karung yang berisi 50 kilogram. Padahal, biasanya, hanya Rp 100 ribu per karung.
Menurut hitungan Upik, dengan harga pembelian tersebut, harga jualnya menjadi sekitar Rp 6.000 per kilogram. Harga garam ini terlalu mahal bagi konsumen.
Baca Juga
"Pak, garam turun dong pak. Ini naiknya tinggi. Naiknya Rp 300 ribu per karung (50 kg) Biasanya beli 100 ribu per karung. Sekilonya jadi Rp 6.000," kata dia di depan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, di Pasar Rawamangun, Senin (3/4/2023).
Advertisement
Menanggapi keluhan itu, Mendag Zulkifli bakal langsung mengecek permasalahannya. Termasuk meminta Kepada Bapanas Arief Prasetyo Adi juga ikut turun tangan.
"Ya, garam nanti saya cek, pak Arief anu di mana nanti masalahnya. Karena kalau garam itu kan konsumsi itu gak ada yang impor, itu garam lokal ya, saya tau," ungkapnya menjelaskan.
Senada dengan Mendag, Kepala Bapanas Arief menegaskan kalau harga jual Rp 6.000 per kilogram itu merupakan harga yang terlalu tinggi.
"Kalau garam nanti Oke saya cek karena garam itu sebenarnya angkanya juga nggak mungkin satuan itu 6000 nanti saya cek," ujarnya.
Salah Informasi
Lebih lanjut, Arief menerangkan kalau ada kemungkinan salah informasi mengenai harga jual garam tersebut. Dia juga belum bisa memutuskan apakah ada masalah di rantai pasoknya.
"Nanti saya cek bisa jadi kan informasinya salah, garam itu kan sebenarnya murah banget garam itu kalau sudah panas seperti ini harga itu akan baik tapi kalau hujan kebalikannya," paparnya.
"Tadi pak mendag sudah sampaikan bahwa garam itu untuk garam konsumsi itu dari dalam negeri kalau industri baru impor," pungkasnya.
Â
Sejumlah Harga Pangan Naik
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menemukan ada kenaikan harga sejumlah komoditas pangan saat mengunjungi Pasar Rawamangun, Jakarta Timur. Dia meminta kenaikan harga yang terjadi perlu dijaga dan tidak berlebihan.
Mendag Zulkifli menekankan, kenaikan harga di bulan Ramadan ini merupakan hal yang wajar. Pasalnya ada peningkatan permintaan dari masyarakat.
"Sekali lagi kita minta jangan berlebihan, kalau berlebihan sampai stok sembako ditimbun, harga seenak-enaknya, hati-hati kita ada Satgas," ujarnya usai meninjau Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023).
Â
Advertisement
Ikut Harga Acuan
Dia meminta para pedagang untuk mengikuti harga acuan yang sudah diterbitkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Termasuk harga beras medium Bulog yang dipatok Rp 9.450 per kilogram, serta harga minyak goreng kemasan sederhana, Minyakita Rp 14.000 per liter.
Menurut pantauannya, ada kenaikan harga di telur ayam yang dijual Rp 29.000-30.000 per kilogram. Padahal, biasanya telur ayam dijual Rp 27.000-28.000 per kilogram.
"Karena bulan puasa telor ini kan, ayam biasa bertelur sehari 1, sekarang permintaan banyak, naik dikit, Rp 29.000 biasanya Rp 27.000-28.000, ya oke, 5 persen (kenaikannya) masih oke," kata dia.
"Kalau berlebihan kita cek, ada satgas, kalau ketahuan bisa disita barangnya," tegas Mendag Zulkifli Hasan.