LPEI dan UOB Indonesia Kolaborasi Pengembangan UKM Ekspor

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia(LPEI)/Indonesia Eximbank melakukan kolaborasi dengan PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) dalam program pengembangan UKM

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2023, 03:56 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2023, 19:20 WIB
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia(LPEI)/Indonesia Eximbank melakukan kolaborasi dengan PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) dalam program pengembangan UKM
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia(LPEI)/Indonesia Eximbank melakukan kolaborasi dengan PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) dalam program pengembangan UKM

 

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus solid di tengah ancaman gejolak ekonomi global. Salah satu yang menopang ketahanan ekonomi Indonesia salah satunya soal UKM.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank melakukan kolaborasi dengan PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) dalam program pengembangan UKM yang selama ini menjadi salah satu prioritas UOB.

Diharapkan dengan memanfaatkan system database LPEI yang diberi nama National Export Dashboard (NED), LPEI dan UOB dapat lebih efektif dalam mengembangkan kemampuan ekspor para pelaku UKM yang meliputi pelatihan, marketing hand holding, serta program capacity building lainnya.

UOB Indonesia telah menjadi mitra aktif LPEI sejak tahun 2014. Selain akan melakukan kerjasama dalam program pengembangan ekspor UKM, UOB Indonesia juga akan melakukan sejumlah kerjasama lain dengan LPEI seperti co-financing, cash management, counter guarantee dan Trade Credit Insurance (TCI) untuk segmen UKM, Commercial dan Corporate Banking.

"Sebagai lembaga penjamin yang memiliki Sovereign Guarantee, LPEI juga akan menyediakan fasilitas Penjaminan atas pinjaman modal kerja yang disalurkan UOB Indonesia kepada pelaku usaha Korporasi padat karya," ujar Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso dikutip 3 April 2023.

Di kesempatan tersebut, UOB Indonesia mengunjungi rumah ekspor LPEI Jakarta yang berlokasi di lantai 1 Gedung Prosperity di Kawasan SCBD yang turut dihadiri Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan, Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia Harapman Kasan, serta Head of Financial Institution and Structured Finance UOB Indonesia Jenny Lesmana

Berbagai produk mitra binaan LPEI yang ditampilkan di rumah ekspor LPEI Jakarta, telah memberikan inspirasi kepada jajaran manajemen UOB Indonesia untuk mengkolaborasikan program pengembangan UKM.

Bawa UMKM Mendunia, LPEI Tawarkan Program Jasa Konsultasi

UMKM
Kisah Rosdiana Nainggolan dan Puji Hartono pelaku UMKM digital yang didukung program #TerusUsaha Grab Indonesia. Foto Ilustrasi: pexels.com/@thatguycraig000

Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas dari UMKM di Indonesia. Upaya ini dilakukan agar UMKM bisa naik kelas dan produknya bisa mendunia.

Saat ini, UMKM di Indonesia kaya akan komoditas dengan potensi besar untuk menembus pasar ekspor. Namun, masih sedikit pelaku UMKM yang telah sukses mengantarkan produknya berkompetisi di kancah global.

Sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keungan RI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank hadir untuk mendorong pelaku UMKM menjadi eksportir yang berkapasitas dan berdaya saing global agar mampu membawa produknya masuk ke mancanegara. Salah satu diantaranya melalui program Jasa Konsultasi.

Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembangaan, Chesna F. Anwar mengatakan, pelaku UMKM di Indonesia menjadi salah satu peyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kepada UMKM untuk menjajaki pasar ekspor supaya dapat meningkatkan kontribusinya.

"Jangan pernah takut mengeksplor produk-produk yang ingin dibawa menjadi lokal yang mendunia, karena untuk mencari potensinya LPEI bisa bantu," ujar Chesna dikutip, Ssabtu (4/2/2023).

Chesna melanjutkan, sebagai upaya membantu pelaku UMKM menggali potensi produknya, LPEI memiliki beragam program yang dipayungi oleh Jasa Konsultasi, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), Desa Devisa, dan Marketing Handholding.

 

Mendampingi UMKM

Pameran Pariwisata Indonesia, UMKM Ekonomi Kreatif dan Festival Kuliner
Pameran Pariwisata Indonesia, UMKM Ekonomi Kreatif dan Festival Kuliner rangkaian ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023. (Dok: Biro Humas Kemenparekraf)

Program CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UMKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk yang bermutu dan dapat bersaing di pasar global. Para peserta akan diberikan modul-modul khusus guna membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjadi eksportir baru.

Adapun Desa Devisa merupakan program berbasis community development dengan tujuan untuk mengembangkan potensi komoditas primadona desa sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.

“Ujung dari Desa Devisa itu adalah bagaimana kita bisa menciptakan devisa itu masuk ke desa dengan produk unggulan sehingga kesejahteraan masyarakat di situ meningkat,” jelas Chesna.

Program lainnya, yaitu Marketing Handholding membukakan akses pasar dengan memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya melalui marketplace global, sekaligus pemahaman dan wawasan mengenai strategi digital marketing.

Pada kesempatan yang sama, Chesna juga menjelaskan beberapa kiat sukses bagi pelaku UMKM yang tertarik terjun ke dunia ekspor. Menurutnya, rasa ingin tahu untuk mempelajari pasar-pasar luar negeri merupakan aspek penting yang perlu diasah oleh calon eksportir.

“Yang saya lihat, UMKM sukses itu adalah yang membuka dirinya untuk mendengarkan terhadap arahan-arahan tentang buyer mereka supaya mereka bisa mendiversifikasi produknya agar buyer meminati produk tersebut,” kata Chesna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya