Liputan6.com, Jakarta Sejak pekan lalu, belum ada perubahan signifikan terhadap kurs dolar AS. Senin (17/4/2023) hari ini, kurs jual USD terhadap Rupiah sebesar Rp 14.739,33 dan kurs belinya di Rp 14.592,67.
Begitu pula kurs jual Poundsterling Inggris hari ini yang berada di Rp 18.462,48 dan kurs beli Rp 18.277,32 dan juga mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 18.277,32 dengan kurs beli Rp 16.143,87. Belum ada perubahan yang signifikan.
Baca Juga
Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 9.990,32 dan kurs beli Rp 9.887,99.
Advertisement
Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 11.149,27 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.037,49 per 100 Yen. Sementara itu, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.153,93 diikuti kurs beli Rp 2.132,31.
Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,34 dengan kurs beli Rp 11,22 per Won dan juga dolar Hong Kong hari ini dengan kurs jual Rp 1.877,69 serta kurs beli sebesar Rp 1.858,99.
Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.126,54 dan kurs beli Rp 11.011,67 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.353,66 dan kurs beli Rp 3.316,52.
Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 269,02 dan kurs beli Rp 266,20 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 433,13 dan kurs belinya Rp 428,57 per Baht.
Komentar Pejabat The Fed Bikin Rupiah Hari Ini Melemah ke 14.762 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan di awal pekan ini. tekanan yang terjadi pada nilai tukar rupiah hari ini karena adanya komentar hawkish dari beberapa pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Pada Senin (17/4/2023), nilai tukar rupiah dibuka melemah 57 poin atau 0,39 persen ke posisi 14.762 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni 14.705 per dolar AS.
"Pejabat AS mengatakan kenaikan suku bunga acuan masih dibutuhkan untuk menurunkan inflasi," ujar Chief Analist DCFX Futures Lukman Leong dikutip dari Antara.
Ia menyebutkan komentar hawkish pejabat Fed membuat imbal hasil obligasi AS meningkat dan dolar AS mengalami rebound.
Dolar AS rebound dari level terendah satu tahun di awal sesi Asia pada Senin pagi. Terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, indeks dolar AS naik 0,15 persen menjadi 101,82, berdiri agak jauh dari level terendah satu tahun pada Jumat 14 April 2023 di 100,78.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS dua tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, berdiri di 4,1137 persen, setelah mencapai puncak sekitar dua minggu di 4,137 persen pada Jumat 14 April 2023. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun terakhir di 3,5261 persen.
Beberapa pembicaraan Fed yang hawkish menambah ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi, dengan Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa Otoritas Moneter AS tersebut dapat menaikkan 25 basis poin lagi bunga acuan pada bulan depan.
Advertisement
Sentimen dari Dalam Negeri yang Mempengaruhi Rupiah
Kendati demikian dari dalam negeri, Lukman menuturkan investor akan menantikan data perdagangan Indonesia yang akan dirilis siang ini dan diperkirakan masih akan mengalami surplus perdagangan yang besar.
"Rilis data ini bisa menahan rupiah dari pelemahan lebih lanjut dari dolar AS," jelasnya.
Oleh karena itu, ia memprediksi rupiah berpeluang bergerak di kisaran 14.750 per dolar AS hingga 14.900 per dolar AS sepanjang hari ini.
Sedangkan pada Jumat 14 April 2023, rupiah ditutup naik 41 poin atau 0,28 persen ke posisi 14.705 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.746 per dolar AS.