Liputan6.com, Jakarta - - Agar rumah tetap aman saat ditinggal mudik Lebaran, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan termasuk agar tidak terjadi kebakaran.
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Jawa Barat memberi delapan tips mencegah supaya tidak terjadi kebakaran ketika masyarakat pergi Mudik Lebaran.
Baca Juga
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Gandara Budiana menuturkan, warga yang hendak meninggalkan rumahnya dapat melakukan sejumlah langkah antisipasi. Pertama, mematikan semua aliran listrik dan alat elektronik lainnya.
Advertisement
Kedua, jika mudik cukup lama, kosongkan lemari emas dan matikan aliran listriknya. Ketiga, kosongkan penampung air dan matikan aliran listrik pada pompa air.
Keempat, mencabut seluruh colokan dari stok kontaknya. “Kemudian, antisipasi kelima dengan merapikan kabel yang masih berantakan baik di bawah karpet atau bahan yang mudah terbakar,” tutur dia.
Keenam, mematikan seluruh lampu di ruangan. Ketujuh, mencabut regulator tabung gas dan menutup dengan rapat serta simpan gas di tempat sirkulasi yang baik dan terlindungi dari sinar matahari.
Kedelapan, jika sebagai perokok aktif pastikan bara api pada puntung rokok sudah padam, sehingga aman dan tidak memicu kebakaran saat hendak mudik.
“Juga titipkan rumah kepada petugas keamanan setempat, lapor RT dan RW untuk antisipasi dan mengurangi risiko kebakaran,” tutur dia.
Lonjakan Arus Mudik Lebaran Diprediksi Mulai 18 April 2023, Masyarakat Diimbau Atur Waktu Perjalanan
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau warga dapat mengatur waktu perjalanan. Hal ini agar tidak bertumpuk pada masa puncak arus mudik H-4 hingga H-1 atau 18-22 April 2023.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, sebelumnya puncak arus mudik diprediksi terjadi pada J-1 atau 21 April 2023. Akan tetapi, saat ada penyesuaian waktu cuti bersama ada kemungkinan terjadi lonjakan sejak 18 April 2023 malam.
"Oleh karena itu, kami minta masyarakat untuk mudik lebih awal dan menghindari puncak arus mudik,” ujar Pitra dikutip dari Antara, Senin (17/4/2023).
Ia berharap, kesuksesan penyelenggaraan angkutan Lebaran juga diperlukan peran aktif dari masyarakat sehingga tanggung jawab tidak hanya pada pemerintah saja.
Advertisement
Atur Perjalanan
Dengan demikian, pihaknya berharap masyarakat sebelum melakukan perjalanan untuk merencanakan dan mengatur perjalanan dengan baik.
“Mulai dari menyiapkan kendaraannya, kondisi fisik pengemudinya, rute dan waktunya sehingga semua pemudik tidak terhambat perjalanannya, lancar, dan yang terpenting tiba dengan selamat di tujuan,” ujar dia.
Seiring dengan meningkatnya pergerakan pemudik motor pada akhir pekan lalu, ia imbau agar pemudik motor yang memakai jalan arteri nasional dapat memperhatikan waktu istirahat.
“Kami menyarankan agar para pemudik baik yang menggunakan mobil pribadi ataupun motor dapat memperhatikan waktu istirahat setiap 4 jam. Khusus bagi pemudik motor kami di Ditjen Hudbat menyediakan rest area di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) seperti Losarang dan Balonggandu yang digunakan untuk beristirahat,” ujar dia.
Waspadai Pasar Tumpah
Meski saat ini belum ada kepadatan lalu lintas yang melonjak tinggi, ia mengimbau warga tetap jaga jarak kendaraan serta patuhi rambu-rambu lalu lintas dan juga arahan petugas di lapangan.
"Saya juga minta bagi pemudik yang melewati jalur arteri untuk mewaspadai adanya pasar tumpah di kanan-kiri jalan,” ujar dia.