BTN Syariah Catat Untung Rp 105 Miliar dalam 3 Bulan

Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berhadil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 105,15 miliar di kuartal I-2023

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Apr 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 13:30 WIB
Unit Usaha Syariah BTN Tumbuh Double Digit
BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan kinerja mencapai double digit di masa pandemi. Pembiayaan UUS BTN tersebut tercatat tumbuh hingga 12,6% per Februari 2021 ditopang masih tingginya kebutuhan akan rumah serta berbagai stimulus pemerintah di sektor perumahan. (Liputan6.com/Pool/BTN)

Liputan6.com, Jakarta Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berhadil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 105,15 miliar di kuartal I-2023. Angka ini meningkat 40 persen dari capaian BTN Syariah di periode yang sama tahun lalu dengan Rp 75,41 miliar.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu percaya diri tren positif ini masih bisa dicatatkan BTN Syariah sepanjang tahun.

“BTN Syariah dari tahun ke tahun berhasil menorehkan kinerja yang gemilang. Hal ini membuktikan kepercayaan masyarakat sangat tinggi terhadap Unit Usaha Syariah Bank BTN. Kami optimistis dengan kepercayaan yang besar dari masyarakat kinerja BTN Syariah hingga akhir 2023 akan terus positif,” ujar dia dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).

Nixon mengungkapkan, capaian positif ini berkat kinerja bisnis yang stabil. Misalnya, terlihat dari penyaluran pembiayaan BTN Syariah hingga akhir Maret 2023 tercatat tumbuh 15,52 persen menjadi Rp 32,63 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp28,24 triliun.

Dari jumlah tersebut pembiayaan perumahan masih mendominasi dengan total penyaluran mencapai Rp 31,85 triliun sepanjang kuartal I-2023 atau naik 17,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,22 triliun

Sementara itu, dari ekspansi BTN Syariah di pembiayaan perumahaan, pada kuartal I-2023 pembiayaan rumah subsidi masih mendominasi. Terluhat ada pertumbuhan sebesar 20,05 persen menjadi Rp 19,77 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp16,47 triliun.

”Meski pembiayaan mengalami pertumbuhan tinggi, tetapi dengan prinsip kehati-hatian, BTN Syariah berhasil mempertahankan pertumbuhan aset yang berkualitas dengan menorehkan penurunan NPF menjadi 3,29 persen pada akhir Maret 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,04 persen,” kata Nixon.

 

Dana Pihak Ketiga

Unit Usaha Syariah BTN Tumbuh Double Digit
Nasabah Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. tengah melakukan transaksi di kantor BTN Syariah di Jakarta, Rabu (06/04/2021). BTN Syariah tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja mencapai double digit kendati berada di masa pandemi. (Liputan6.com/Pool/BTN)

Lebih lanjut, Nixon menguraikan total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang kuartal I-2023 mencapai Rp35,63 triliun. Angka ini tumbuh 27,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,99 triliun.

Dari jumlah tersebut, dana murah mencapai Rp 15,34 triliun, meningkat 34,02 persen pada akhir Maret 2023 dari perolehan akhir Maret 2022 yang sebesar Rp 11,45 triliun.

"Dengan pertumbuhan pembiayaan dan DPK tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 24,53 persen menjadi Rp 46,52 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 37,35 triliun," pungkas Nixon.

Kredit Pembiayaan Tumbuh Positif

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan, kinerja gemilang sepanjang Kuartal I 2023. Bank spesialis kredit perumahan ini berhasil salurkan kredit dan pembiayaan hampir Rp 300 triliun.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa perolehan tersebut tumbuh 8,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 277,13 triliun.

"Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada beberapa sektor industri di Indonesia, pada kuartal I-2023, Bank BTN membukukan kinerja yang positif. Kami optimistis hingga akhir tahun 2023, perseroan mampu meningkatkan kinerja sesuai target yang telah ditetapkan," ungkapnya dalam keterangan resmi (26/4).

Nixon mengatakan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit BTN pada kuartal I-2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2023 mencapai Rp 264,57 triliun.

Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I-2023 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 148,65 triliun tumbuh 10,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 134,04 triliun.

Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,37% menjadi Rp 88,81 triliun pada kuartal I-2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,28 triliun.

 

Laba Bersih

BTN Virtual Property Expo Libatkan 75 Pengembang
Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memberi sambutan pada pembukaan BTN Anniversary Virtual Property Expo di Jakarta (22/2/2022). Pameran yang digelar mulai tanggal 22 Februari - 31 Maret 2022 ini menawarkan suku bunga promo bagi masyarakat yang ingin membeli rumah. (Liputan6.com/HO/BTN)

Nixon melanjutkan, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) pihaknya berhasil memperoleh Rp 319,60 triliun atau naik 10,01%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 290,53 triliun.

Jumlah tersebut, kata dia, perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 166,80 triliun naik sebesar 30,05% dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp 128,26 triliun.

"Sepanjang kuartal I-2023, laba bersih Bank BTN berhasil tumbuh menjadi sebesar Rp 801 miliar. Sementara total aset Bank BTN hingga akhir Maret 2023 mengalami kenaikan 9,25% menjadi Rp 401,50 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 yang sebesar Rp 367,51 triliun," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya