BASF Garap Proyek Baterai Mobil Listrik USD 2,6 Miliar di Maluku Utara, Groundbreaking Semester II 2023

Groundbreaking pembangunan ekosistem baterai mobil di Maluku Utara yang dilakukan oleh perusahaan Eropa Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF) senilai USD 2,6 miliar akan dimulai pada awal Semester II-2023.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Apr 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 17:30 WIB
Ilustrasi mobil listrik (Istimewa)
Groundbreaking pembangunan ekosistem baterai mobil di Maluku Utara yang dilakukan oleh perusahaan Eropa Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF) senilai USD 2,6 miliar akan dimulai pada awal Semester II-2023. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, menyampaikan groundbreaking pembangunan ekosistem baterai mobil listrik di Maluku Utara yang dilakukan oleh perusahaan Eropa, Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF) senilai USD 2,6 miliar akan dimulai pada awal Semester II-2023.

Pernyataan tersebut diperoleh saat Bahlil mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jerman dalam gelaran Hannover Messe. Kata Bahlil, Presiden Jokowi bertemu dengan tiga pemimpin perusahaan Eropa, yakni BASF, Volkswagen (VW) dan Eramet,

"Kalau BASF dan Eramet investasinya itu kurang lebih sekitar USD 2,6 miliar, mulai groundbreaking di awal semester II," ujar Bahlil saat ditemui di kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Adapun semua perizinan pembangunan ekosistem baterai mobil di Maluku Utara yang akan dilakukan BASF dipercepat dan sudah selesai. Hal itu dilakukan atas perintah Presiden Jokowi, agar Pemerintah bisa mengurus perizinan investasi lainnya.

"Izinnya semua sudah selesai, kemarin Presiden Jokowi memerintahkan untuk menyelesaikan itu, supaya investasi kita tidak hanya fokus pada satu negara, karena produk-produknya akan dibawa ke Amerika, Eropa dan Amerika Latin," jelas Bahlil.

Sementara, untuk Volkswagen (VW), Bahlil belum bisa memberikan bocoran kapan groundbreaking pembangunan baterai mobil dilakukan. Kendati demikian, VW dikabarkan akan bekerjasama dengan perusahan nasional yaitu Merdeka Copper Gold.

"VW juga akan bekerjasama dengan perusahaan nasional diantaranya Merdeka Copper, karena semuanya ini menggunakan energi baru terbarukan," ujarnya.

Tarik Investasi VW

Bahlil mengungkapkan, 30 persen pasar Eropa itu kendaraanya menggunakan mobil VW. Oleh karena itu, Indonesia harus memanfaatkan peluang tersebut untuk menarik VW agar berinvestasi di Indonesia.

"VW ini 30 persen pasar eropa itu mobilnya mobil VW, jadi betul-betul dia membutuhkan bahan baku. Nah Indonesia harus memainkan peran ini," ujarnya.

Demikian, Pemerintah melalui BUMN, dan swasta nasional siap memfasilitasi calon investor asing yang hendak menanamkan investasinya di sektor kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Terpenting, tujuan hilirisasi investasi dengan pendekatan energi baru terbarukan dan pengembangan industri hijau bisa terlaksana di Indonesia. "Bagi kita memfasilitasi baik BUMN, swasta nasional maupun bekerjasama dengan asing, yang terpenting adalah roh hilirisasi jalan dengan pendekatan Energi baru terbarukan dan industri yang green, lingkungan ini tidak bisa kita main-main," pungkasnya.


Industri Baterai Kendaraan Listrik Indonesia Banjir Peminat, Kini Giliran VW

Buruh VW Akan Dilengkapi Kacamata Canggih Milik Google
Volkswagen akan melengkapi pekerja pabriknya di Wolfsburg, Jerman, dengan Google Glass dalam waktu dekat.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pertemuan dengan CEO PowerCo Frank Blome dan CPO PowerCo Jorg Teichmann hari minggu sore (16/4/2023) saat kunjungannya ke Hannover, Jerman.

Pertemuan ini membahas rencana investasi Volkswagen melalui anak perusahaannya, PowerCo, untuk membangun industri baterai kendaraan listrik secara terpadu di Indonesia. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM menyatakan apresiasi dan akan memberikan pengawalan terhadap rencana investasi Volkswagen ini. Rencana investasi Volkswagen di Indonesia ditargetkan untuk menyuplai produk baterai listrik kepada sejumlah merek otomotif di bawah naungan VW Group.

“VW akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan nasional dan asing. Kami siap mengawal agar rencana investasinya segera terealisasi,” ujar Bahlil.

Bagi Bahlil, rencana investasi dari Jerman ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia terbuka dalam menarik investasi yang tidak hanya dari benua Asia, tapi juga dari benua Eropa.

“Saya pikir ini sebagai bentuk investasi inklusif sekaligus dapat menganulir cara berpikir dunia internasional yang menganggap pertambangan di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah internasional,” kata Bahlil.


Aktivitas Baterai

Wujud Volkswagen ID. Buzz Versi Produksi, Si VW Combi di Era Mobil Listrik
Wujud Volkswagen ID. Buzz Versi Produksi, Si VW Combi di Era Mobil Listrik. (Dok. VW)

PowerCo SE merupakan anak perusahaan Volkswagen yang didirikan tahun 2022 dan berkantor pusat di Salzgitter, Jerman.

Perusahaan menjalankan semua aktivitas baterai Volkswagen Group, mulai dari memproses bahan mentah, mengembangkan baterai hingga mengelola gigafactories Eropa. PowerCo ditargetkan menyuplai 80 persen produk baterai listrik kepada sejumlah merek otomotif di bawah naungan Volkswagen Group (Audi, Skoda, Lamborghini, Porsche, Bentley dan Ducati).

Selama periode 2018-2022, Jerman menempati posisi ke-16 dalam peringkat negara asing dengan nilai investasi tertinggi dengan total investasi sebesar USD991 juta. Berdasarkan bidang usaha, investasi Jerman paling tinggi ada pada sektor industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam senilai USD308,4 juta dan investasi terbesar berada di Jawa senilai USD499,8 juta.

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya