Penobatan Raja Charles III Telan Biaya Rp 1,8 Triliun, Pakai Duit Siapa?

Raja Charles III telah meminta kepada pihak istana untuk mengadakan perayaan yang lebih kecil dibandingkan dengan ibunya dulu. Dengan upacara yang lebih pendek, lebih kecil, lebih murah, dan lebih representatif, ini merupakan bagian dari rencana yang lebih luas untuk monarki yang lebih ramping.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Mei 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2023, 18:00 WIB
Penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla
Raja Charles III dan Ratu Camillaberdiri setelah memasuki Westminster Abbey melalui Great West Door di pusat kota London pada 6 Mei 2023, menjelang penobatan mereka. (YUI MOK/POOL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Semua mata dunia tertuju kepada gelaran akbar kerajaan Inggris yaitu upacara penobatan Raja Charles III. Kurang lebih ada sekitar 100 kepala negara dan tamu-tamu kehormatan asing lainnya hadir dalam penobatan ini.

Raja Charles akan menjadi monarki Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya saat ibunya, Ratu Elizabeth, wafat pada September 2022.

Dikutip dari CNBC, Jumat (6/5/2023), Istana Buckingham tidak memberikan angka pasti untuk biaya penobatan Raja Charles III ini. Mereka juga tidak menanggapi permintaan komentar dari CNBC.

Namun, Raja Charles sendiri telah meminta kepada pihak istana untuk mengadakan perayaan yang lebih kecil dibandingkan dengan ibunya dulu. Dengan upacara yang lebih pendek, lebih kecil, lebih murah, dan lebih representatif, ini merupakan bagian dari rencana yang lebih luas untuk monarki yang lebih ramping.

Upacara di Westminster Abbey, misalnya, hanya dihadiri oleh sekitar 2.000 tamu VIP. Sekitar seperempat dari jumlah yang hadir pada penobatan mendiang Ratu Elizabeth II. Prosesnya akan berlangsung sekitar satu jam, bukan beberapa jam.

Namun, biaya untuk prosesi akhir pekan ini yang meliputi prosesi Raja dan konser bertabur bintang di Windsor Gardens, diperkirakan mencapai antara 50 juta euro hingga 100 juta euro atau sekitar USD 63 juta - USD 125 juta. Angka ini menurut perkiraan yang ditulis oleh BBC yang bukan dari sumber resmi.

Jika dikonversikan ke dalam rupiah, biaya yang dihabiskan tersebut mencapai Rp 1,8 triliun dengan estimasi kurs 14.647 per dolar AS.

Angka ini jauh lebih besar dibanding pada penobatan ratu pada 1953 dan juga penobatan Raja George VI pada 1937.

Siapa yang Membayar Biaya Tersebut?

Acara ini seperti kebanyakan acara publik, didanai oleh pemerintah Inggris dan pada akhirnya adalah uang dari pembayar pajak Inggris. Namun Istana Buckingham juga memberikan kontribusi yang dirahasiakan.

Tentu saja hal ini membuat beberapa orang Inggris tidak puas. Menurut jajak pendapat YouGov baru-baru ini sebanyak 51 persen mengatakan penobatan tidak boleh didanai oleh pemerintah, sementara 18 persen ragu-ragu.

Sementara itu, hari libur umum yang diadakan untuk menandai acara pada 8 Mei diperkirakan merugikan ekonomi Inggris sebesar 1,36 miliar euro dalam produktivitas yang hilang.

Saat ini, produk domestik bruto (PDB) Inggris hanya sekitar 0,6 persen, jauh di bawah level akhir 2019, dan merupakan satu-satunya ekonomi G7 yang belum pulih dari kemerosotan akibat Covid.

Inflasi, sementara itu, tetap tinggi, dengan tingkat headline naik 10,1 persen per tahun di bulan Maret, dan biaya makanan dan minuman naik paling tajam dalam 45 tahun.

Namun, pemerintah bersikeras bahwa kesempatan itu akan menghasilkan jutaan untuk bisnis, terutama sektor ritel, pariwisata, dan perhotelan yang paling terpukul. Menurut beberapa perkiraan, penjualan ritel biasanya meningkat sekitar 15 persen per hari pada hari libur nasional.

Perhotelan Inggris, sebuah asosiasi perdagangan untuk industri perhotelan, mengatakan bahwa penobatan raja dapat meningkatkan 350 juta euro ke sektor ini.

Halini dikombinasikan dengan dua hari libur bank Inggris selanjutnya di bulan Mei, serta Kontes Lagu Eurovision di Liverpool pada 13 Mei.

Berbagai kegiatan ini dapat menghasilkan peningkatan total sebesar 1 miliar euro.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Aksi Protes pada Penobatan Raja Charles III, Massa Desak Dihapusnya Sistem Kerajaan Inggris yang Berbiaya Mahal

Penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla
Raja Charles III dan Ratu Camilla melakukan perjalanan dengan Diamond State Coach, dalam Prosesi Raja, perjalanan sejauh dua kilometer dari Istana Buckingham ke Westminster Abbey di pusat kota London pada 6 Mei 2023, menjelang penobatan mereka. (GRAEME ROBERTSON/POOL/AFP)

Sekelompok massa menggelar demonstrasi di London, Inggris jelang penobatan Raja Charles III pada Sabtu 6 Mei 2023.

Di antara massa pendemo, seorang pria menjadi sorotan. Ia adalah Patrick Thelwell (23).

Thelwell dan kawan-kawan menyerukan 'revolusi global' untuk mengakhiri 'fasisme', sekaligus mengkritik tradisi upacara Kerajaan Inggris yang berbiaya mahal, demikian seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (6/5/2023).

Ia pernah dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran publik, karena melemparkan lima telur ke arah Charles ketika raja mengunjungi York, Inggris Utara pada November 2022 untuk meresmikan patung mendiang Ratu Elizabeth II.

Pria itu berpendapat bahwa tindakannya di York dapat dibenarkan sebagai tindakan pembelaan diri terhadap "kekerasan yang dilakukan oleh negara Inggris". Pengadilan menjatuhkan vonis hukuman pengabdian masyarakat 12 bulan dengan 100 jam kerja komunitas.

Bertemu dengan pengunjuk rasa di London pusat pada Hari Penobatan, Thelwell mengatakan kepada Newsweek, "Kita membutuhkan revolusi global untuk menghentikan kebangkitan fasisme, jika tidak kita semua akan mati.

"Negara ini pantas mendapatkan yang lebih baik. Kami berhak untuk hidup dalam demokrasi sejati dan itu tidak akan pernah terjadi selama kami masih percaya pada kebohongan absolut bahwa pria ini [Charles] dipilih oleh Tuhan untuk memerintah kami karena darahnya lebih baik dari darah kami. Saya tidak percaya itu benar dan saya pikir kebanyakan orang juga tidak!"  


Kelompok 'Republic' di Inggris, Mendesak Diakhirinya Sistem Kerajaan Inggris

Senyum Pertama Raja Charles III di Tengah Skandal Buku Pangeran Harry
Raja Charles III menemui publik jelang kebaktian di Gereja St. Lawrence Church, Norfolk, Inggris, Minggu, 8 Januari 2023. (dok. Joe Giddens/PA via AP)

Thelwell berkumpul dengan anggota kelompok protes anti-monarki, 'Republic', yang telah meningkatkan upaya mereka untuk terlibat secara terbuka dalam percakapan tentang mencopot raja sebagai kepala negara Inggris.

Sejak kematian Ratu Elizabeth pada September 2022, kelompok protes tersebut menjadi lebih terlihat di acara-acara kerajaan berskala besar seperti kebaktian Hari Persemakmuran di Westminster Abbey pada bulan Maret dan kunjungan regional yang dilakukan oleh Raja di sekitar Inggris.

Dikenal dengan slogan mereka "Bukan Rajaku" dan pakaian kuning dengan visibilitas tinggi, kelompok tersebut berkumpul di Trafalgar Square antara Istana Buckingham dan Westminster untuk berdemonstrasi pada Hari Penobatan.

Ketika Raja Charles tiba di Istana Buckingham untuk mempersiapkan prosesi penobatan, Republic mengumumkan bahwa CEO mereka Graham Smith dan lima anggota kelompok lainnya telah ditangkap dan ditahan oleh polisi.

Smith sebelumnya menyoroti keadaan ekonomi Inggris yang tertekan dan penobatan raja yang "sangat mahal dan tidak memiliki tujuan".

"Tidak perlu penobatan," katanya. "Ini jelas akan menjadi biaya yang sangat besar... Kami ingin melihat monarki dihapuskan dan acara-acara besar kerajaan adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan hal itu dan khususnya pada penobatan."

Smith juga menyoroti berbagai upacara kerajaan yang telah digelar oleh Westminster Abbey, mengklaim bahwa "Tidak ada tujuan untuk semua (acara) itu), kami (warga) tidak memerlukannya."

Charles akan menjadi raja ke-40 yang dimahkotai di Westminster Abbey dalam apa yang akan menjadi penobatan bersama pertama antara Raja dan Permaisuri dalam 86 tahun.

Upacara akan berlangsung dua jam dengan prosesi kereta sesudahnya dan rencana penghormatan Angkatan Udara Kerajaan dengan menerbangkan sejumlah pesawat melewati Istana Buckingham untuk menutup acara hari itu.

  

Infografis Sederet Simbol Kerajaan Inggris di Penobatan Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sederet Simbol Kerajaan Inggris di Penobatan Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya