Liputan6.com, Jakarta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Brunei – Indonesia – Malaysia - Philippines East Asean Growth Area (BIMP-EAGA) ke-15 kembali digelar di sela-sela Rangkaian KTT ASEAN ke-42 pada Kamis (11/5) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Pertemuan antar Kepala Negara di sub-kawasan ASEAN yang diadakan di Hotel Meruorah Komodo ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Signing Minister kerja sama subregional BIMP-EAGA.
Baca Juga
“Perlu dilakukan 3 hal untuk penguatan kerja sama ekonomi di sub kawasan, yaitu peningkatan infrastruktur konektivitas dan revitalisasi pariwisata, penguatan ketahanan pangan agar menjadi food-basket kawasan, dan yang terakhir transformasi energi terbarukan untuk ketahanan energi,” kata Presiden Jokowi.
Advertisement
Pemulihan ekonomi sub kawasan menunjukan hasil yang cukup menggembirakan di tengah ketidakpastian global, di mana GDP BIMP-EAGA tumbuh 7,1 persen di tahun 2022. Tingkat pengangguran pun turun di angka 5,5 persen. Para pemimpin negara mengapresiasi kerja BIMP-EAGA dalam akselerasi pemulihan ekonomi dengan mempercepat implementasi Visi BIMP-EAGA 2025.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menekankan 3 hal fundamental yang perlu dilakukan dalam konteks penguatan ekonomi BIMP-EAGA yakni pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektivitas perdagangan lintas batas dan revitalisasi pariwisata di sub kawasan, ketahanan pangan, dan mewujudkan ketahanan energi sub kawasan.
“Percepatan penyelesaian Proyek Infrastruktur Prioritas harus segera dilakukan dan diimplementasikan demi mecapai Visi BIMP-EAGA di tahun 2025,” ucap Presiden Jokowi.
Reaktivasi konektivitas lintas batas setelah pandemi usai, juga menjadi salah satu arahan Presiden Jokowi, seperti angkutan darat Pontianak – Brunei Darussalam yang belum lama ini beroperasi kembali.
Ketahanan Pangan
Terkait dengan ketahanan pangan, BIMP-EAGA penting menjadi food-basket di Kawasan menjadi salah satu perhatian Indonesia dalam kerja sama ini. “Saya baru saja meresmikan lumbung pangan di Keerom Papua, dan saya rasa hal ini dapat diintegrasikan ke dalam koridor ekonomi BIMP-EAGA,” ungkap Presiden Jokowi.
Selain itu Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas produk ekspor dan pengembangan produk halal dan organik. “Saya rasa kesejahtaraan petani dan nelayan di sub-kawasan juga harus kita utamakan dalam kerja sama ini,” tutur Presiden Jokowi.
Dalam hal mewujudkan ketahanan energi sub kawasan, transformasi energi menuju energi terbarukan dan akses terhadap energi perlu didorong sesuai target 100 persen akses ke listrik pada tahun 2025.
“BIMP-EAGA kaya sekali dengan sumber energi terbarukan. Saat ini kami juga tengah membangun PLTA Mentarang Induk yang diproyeksikan jadi PLTA terbesar di Indonesia,” pungkas Presiden Jokowi. PLTA ini diharapkan dapat mendukung ketahanan energi di Kawasan.
Advertisement
Building Block ASEAN
“BIMP-EAGA yang merupakan building block ASEAN diharapkan dapat berkontribusi menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth sesuai dengan tema Keketuaan Indonesia ASEAN 2023,” ujar Presiden Jokowi di akhir pidatonya.
KTT BIMP-EAGA ke-15 mengesahkan dokumen BIMP-EAGA Leaders’ Joint Statement. Minister Report to Leader yang berisikan capaian perkembangan dari berbagai kerja sama juga turut dilaporkan kepada para pemimpin negara.
Turut mendampingi Presiden pada KTT tersebut antara lain Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian dan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri.