Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat tengah dihantui utang bernilai fantastis yang telah mencapai ambang batasnya, sebesar USD 31,4 triliun atau setara Rp. 474,7 kuadriliun (asumsi kurs Rp. 15.700 per dolar AS).
Mengutip laman Investopedia, Jumat (12/5/2023) total utang AS dikategorikan sebagai utang antar pemerintah dan utang publik.
Utang antar pemerintah adalah utang yang dipegang di AS oleh lembaga dan entitas federal. Itu membuat sekitar seperlima dari total hutang AS yang belum dibayar.
Advertisement
Selain itu, utang Amerika Serikat ini juga termasuk uang yang terutang kepada Jaminan Sosial, dana pensiun militer, layanan kesehatan, dan dana pensiun lainnya.
Sisanya adalah utang publik, di mana pemerintah asing memegang sebagian besar utang publik, sementara sisanya dimiliki oleh bank bank di AS dan investor individu, Federal Reserve, pemerintah negara bagian dan lokal, reksa dana, dana pensiun, perusahaan asuransi, serta pemegang obligasi tabungan.
Berikut adalah 5 negara penyumbang utang terbanyak ke AS :
1. Jepang
Jepang memegang USD 1,08 triliun sekuritas Treasury pada November 2022, melampaui China sebagai pemegang utang asing terbesar bagi AS.
Diketahui, Jepang memegang 14,87 persen dari utang AS milik asing.
2. China
China mendapat banyak perhatian karena memegang sebagian besar utang pemerintah AS.
Tetapi mengingat ekonomi China berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, mungkin hal ini seharusnya tidak mengejutkan.
China menempati posisi kedua di belakang Jepang di antara pemegang utang asing AS dengan kepemilikan Treasury senilai USD 870 miliar per November 2022.
Negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu saat ini memegang hampir 11,96 persen utang luar negeri AS.
3. Inggris
Investor Inggris meningkatkan kepemilikan mereka atas utang AS menjadi USD 645,8 miliar pada November 2022. Jumlah ini meningkat dari USD 641,3 miliar pada bulan sebelumnya.
Investasi Inggris dalam utang AS mungkin terkait dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi di Inggris. Seperti diketahui, negara itu masih dalam pemulihan dari dampak pandemi serta hilangnya banyak hubungan perdagangan akibat Brexit.
Inggris memegang 8,87 persen dari utang luar negeri AS. Pada November 2022, Belgia memiliki utang AS sebesar USD 332,9 miliar, yang merupakan 4,57 persen dari total utang luar negeri.
Advertisement
4. Belgia
Kepemilikan besar Belgia atas Departemen Keuangan AS telah meningkat secara substansial dalam beberapa bulan terakhir.
Peningkatan ini sebagian dapat dikaitkan dengan peningkatan aktivitas di perusahaan Euroclear yang berbasis di Brussel, yang merupakan lembaga keuangan utama Eropa yang berspesialisasi dalam penyelesaian transaksi sekuritas.
Euroclear saat ini memegang aset atas nama lebih dari 2.000 lembaga keuangan di lebih dari 90 negara, serta jutaan investor ritel.
5. Luksemburg
Luksemburg adalah pemegang utang AS terbesar kelima di antara negara-negara asing sekaligus memiliki salah satu PDB per kapita tertinggi—USD 133.590 pada tahun 2021, menurut data terbaru.
Peringkat ini mungkin karena status Luksemburg sebagai surga pajak, tempat investor kaya memarkir dananya di perusahaan induk lokal. Sebagian besar kekayaan ini kemudian diinvestasikan dalam berbagai sekuritas, termasuk Perbendaharaan.
Pada November 2022, Luxembourg memegang USD 312,9 miliar dalam utang Departemen Keuangan AS, atau setara dengan 4,3 persen dari total kepemilikan asing.
Advertisement