Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina kini mendapat kesempatan untuk menggarap potensi minyak dan gas bumi (migas) di wilayah Natuna. Menyusul, ada langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menetapkan PT Pertamina East Natuna sebagai pengelola Wilayah Kerja (WK) East Natuna.
Penandatanganan kontrak bagi hasil WK East Natuna antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tersebut disaksikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Jakarta.
Baca Juga
WK East Natuna merupakan WK yang diusulkan pengelolaannya secara langsung oleh PT Pertamina Hulu Energi yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero).
Advertisement
Tutuka menjelaskan Pertamina East Natuna berhak atas kegiatan 1 Studi G&G, akuisisi data deismik 3D 430 km2, dan 1 sumur eksplorasi dengan total investasi senilai USD 12.500.000 atau setara Rp 187 miliar dan bonus tanda tangan USD 500.000 atau sekitar Rp 7,4 miliar.
2 WK Lainnya
Selain itu, Tutuka juga menyaksikan dua WK hasil lelang Penawaran Langsung Tahap II Tahun 2022 antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Sehingga, Total investasi tiga WK ini sebesar USD 22.700.000 dan bonus tanda tangan USD 600.000.
Yakni WK Sangkar dan Peri Mahakam (WK Eksplorasi) merupakan wilayah migas yang dilelang oleh Pemerintah melalui Lelang Penawaran Langsung Tahap II Tahun 2022 periode November 2022 - Januari 2023 dan telah diumumkan pemenangnya tanggal 22 Februari 2023. Kontrak Bagi Hasil WK Eksplorasi untuk ketiga WK tersebut berjangka waktu 30 tahun.
"Seluruh KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansialnya yaitu pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku sebelum penandatanganan kontrak kerja sama," kata Tutuka dalam keterangannya, dikutip Rabu (31/5/2023).
Â
Sangkar dan Peri Mahakam
Perlu diketahui, Blok Sangkar akan digarap oleh PT Saka Eksplorasi Timur dengan hak kegiatan meliputi 2 Studi G&G dan akuisisi data seismik 3D 150 km2. Denfan nilai total investasi USD 3.000.000 dan bonus tanda tangan USD 50.000.
Kemudian, Blok Peri Mahakam digarap oleh ENI Peri Mahakam Limited (49 persen) dan Pertamina Hulu Borneo (51 persen).
Itu berhak atas kegiatan 3Studi G&G; Akuisisi Data Seismik 3D 150 km2; dan 1 sumur eksplorasi dengan total investasi senilai USD 7.200.000 dan bonus tanda tangan sebesar USD 50.000.
Â
Advertisement
Pengembangan Migas
Pada kesempatan tersebut, Tutuka meminta KKKS menjaga komitmennya dan berperan aktif mendukung kebutuhan energi nasional di masa mendatang. Tutuka juga menegaskan komitmen Pemerintah mendukung pengembangan migas nasional.
"Pemerintah Indonesia akan terus berupaya mendukung pengembangan kegiatan hulu migas dengan terus melakukan improvement dalam sistem pengelolaan migas sehingga dapat meningkatkan keyakinan investor dalam melakukan investasi," ujarnya.
Dengan bertambahnya penandatanganan tiga kontrak baru ini, Pemerintah berharap dapat menjadi salah satu bukti bagi para investor bahwa industri hulu migas Indonesia masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan, serta memiliki daya tarik yang tinggi.
"Semoga dengan ditandatanganinya ketiga kontrak kerja sama hari ini akan dapat menambah peluang penemuan lapangan baru migas dan kegiatan eksplorasi di masa yang akan datang," pungkas Tutuka.
Â
4 Kontrak Kerja Tahun Ini
Sebelum penandatanganan kontrak ini, pada tahun 2023 ini juga telah ditandatangani 5 kontrak kerja sama hasil lelang yaitu:
• Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Offshore North West Aceh.
• Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Offshore South West Aceh.
• Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Jabung Tengah.
• Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja West Kampar.
• Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Paus.
Saat ini juga terdapat beberapa WK yang masih dalam proses evaluasi lelang Penawaran Langsung Tahap I Tahun 2023, yaitu WK Akia, Beluga dan Bengara I yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk kegiatan hulu migas di Indonesia. (DKD)
Advertisement