Hidupkan Sarinah hingga Lokananta, Erick Thohir Ingin Perkuat Budaya Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap alasan dia melakukan revitalisasi sejumlah aset BUMN. Termasuk Sarinah hingga Lokananta yang baru saja diresmikan.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 07 Jun 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2023, 11:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan wajah baru Lokananta, studio rekaman pertama dan terbesar di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan wajah baru Lokananta, studio rekaman pertama dan terbesar di Indonesia. (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap alasan dia melakukan revitalisasi sejumlah aset BUMN. Termasuk Sarinah hingga Lokananta yang baru saja diresmikan.

Diketahui, Sarinah disulap menjadi pusat UMKM lokal dan diharapkan menjadi sarana menaikkan kelas dari UMKM. Sementara, Lokananta dipugar dan bisa menjadi tempat nongkrong bagi komunitas anak muda.

"Kita ingin mengoptimalkan aset-aset lama yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Kebudayaan adalah detak jantung sebuah bangsa, terutama bangsa Indonesia. Jadi sudah keharusan kita semua terus melestarikan dan memperkuat kebudayaan Indonesia. Harus kita jaga," kata Erick Thohir, Rabu (7/6/2023).

Upaya optimalisasi aset BUMN yang mendulang sukses di antaranya revitalisasi pusat perbelanjaan Sarinah, Pos Bloc, hingga Lokananta di Solo.

Sarinah adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang terletak di Jalan H.M. Thamrin, Jakarta. Diresmikan diresmikan pada 15 Agustus 1966, proyek Sarinah digagas oleh Presiden Soekarno untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri. Terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat, hingga produk Usaha Mikro, Kecil, Menengah atau UMKM, dan koperasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Di tangan Erick Thohir, Sarinah direvitalisasi tanpa meninggalkan nuansa sejarahnya. Selain itu, dihadirkan pula aneka produk unggulan UMKM Indonesia yang telah melewati proses kurasi untuk memastikan kualitas terbaik.

Sebagai contoh, para desainer busana terbaik Indonesia diberi ruang untuk memajangkan hasil karyanya di sana. Begitu pula dengan produk khas nusantara lainnya.

Usaha itu terbukti berhasil. Sekitar 5 bulan setelah dibuka kembali, wajah bru Sarinah berhasil mendatangkan 6 juta pengunjung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pos Bloc

Pos Bloc Jakarta
Peresmian Pos Bloc Jakarta dilakukan di area Great Hall pada hari Minggu (10/10/2021) dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir yang sekaligus pula menyampaikan kata sambutan. (Pos Indonesia / Credit Foto: Imelda K Lase dan Baladika B Anggakara)

Saat hampir bersamaan, Erick Thohir juga meremajakan kantor Pos Indonesia. Gedung tua dari era kolonial disulap dengan nuansa kekinian dengan target menjadi pusat ekonomi kreatif baru sekaligus tempat nongkrong bagi anak muda. Dinamakan Pos Bloc, proyek ini telah berjalan di Jakarta dan Medan, disusul Bandung dan Surabaya.

Seperti Sarinah, Erick menekankan Pos Bloc harus memaksimalkan potensi produk UMKM sekaligus industri kreatif seperti menyediakan ruang bagi konten kreator untuk berkarya di sana.

Bagi Erick Thohir, dengan revitalisasi aset BUMN untuk fasilitas publik seperti Pos Bloc atau Sarinah, bisa mendorong pembangunan pop culture di Tanah Air, hingga membuka peluang kepada UMKM untuk memasarkan produknya.

 


Lokananta

Proses revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta telah rampung. Dengan begitu, wajah baru Lokananta pun bakal diresmikan.
Proses revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta telah rampung. Dengan begitu, wajah baru Lokananta pun bakal diresmikan. (dok: Arief)

Begitu juga dengan revitalisasi Lokananta di Solo. Studio rekaman pertama milik negara di Solo itu proses revitalisasi telah rampung dan dibuka kembali untuk umum pada Minggu lalu.

Seperti halnya Sarinah dan Pos Bloc, Lokananta punya nilai sejarah tinggi. Didirikan pada 1956, Lokananta menjadi bagian dari strategi Presiden Soekarno untuk membangun ketahanan budaya nasional. Itu sebabnya, Erick yang prihatin ketika melihat Lokananta sempat terlantar, bertekad menghidupkannya kembali sehingga bisa menjaga sejarah dan bermanfaat pada masa kini.

Setelah direnovasi, Lokananta tidak hanya berfungsi sebagai studio rekaman, tetapi juga dilengkapi tempat konser musik berkapasitas 4.500 orang, museum musik, dan area UMKM serta industri kreatif.

"Artinya apa? Kita bisa kalau mau. BUMN mendorong aset-aset BUMN menjadi ramah UMKM dan industri kreatif. Dengan begitu, kita sekaligus mendorong kemandirian bangsa," kata Erick.

 


Target Selanjutnya

Menteri BUMN Erick Thohir tengah melakukan revitalisasi atau renovasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta
Menteri BUMN Erick Thohir tengah melakukan revitalisasi atau renovasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta (dok: KBUMN)

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap pemugaran aset perusahaan pelat merah lainnya di Kota Solo, Jawa Tengah. Menyusul Lokananta yang baru saja diresmikannya dengan mengusung konsep sebagai pusat kegiatan kreatif.

Target baru ini, menegaskan langkahnya bahwa revitalisasi tak berhenti pada Sarinah di Jakarta dan Lokananta di Kota Solo, Jawa Tengah. Tapi juga menyasar setiap aset BUMN yang memang perlu dihidupkan kembali.

Menurut catatan, ini jadi sejalan dengan keinginan Erick Thohir yang bakal memanfaatkan aset-aset milik perusahaan pelat merah. Ia juga tak ingin aset-aset itu mangkrak.

"Di sini juga ada De Tjolomadoe yang lagi saya pelajari. Saya sudah duduk dengan Mas Wali (Wali Kota Surakarta Gribran Rakabuming Raka), mungkin De Tjolomadoe akan kita perbaiki lagi, tapi konsepnya masih kita godok lagi," ujarnya usai peresmian Lokananta, Surakarta, Jumat (3/6/2023).

Perlu diketahui, De Tjolomadoe merupakan kompleks pabrik gula tua yang menjadi objek wisata. Termasuk juga mencadi ikon atau landmark baru. Erick menilai, De Tjolomadoe tak sebatas memiliki nilai sejarah, tapi juga bisa berkontribusi pada aspek ekonomi kreatif.

"Banyak aset-aset lain yang sedang kita lihat, yang paling penting tidak hanya membangun, tapi bagaimana setelah dibangun berjalan baik. Jangan sampai sudah bagus nanti tidak terawat lagi," bebernya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya