Liputan6.com, Jakarta Harga berlian secara global menurun hingga 18 persen dari level tertinggi sepanjang masa pada Februari 2022, dan kembali merosot 6,5 persen tahun ini, menurut Indeks Harga Berlian Global.
"Berlian alami 1 karat dengan kualitas yang sedikit lebih baik dari rata-rata dipatok USD 6.700 setahun yang lalu, hari ini berlian yang sama ini dijual seharga USD 5.300," kata Paul Zimnisky, CEO Paul Zimnisky Diamond Analytics, dikutip dari CNBC International, Kamis (22/6/2023).
Harga berlian, bersama perhiasan lainnya, sempat naik selama pandemi Covid-19 yang memuncak pada awal tahun lalu.
Advertisement
"Konsumen sudah siap untuk berbelanja," kata perusahaan konsultan manajemen Bain & Company dalam sebuah laporan pada Februari 2022 lalu.
"Mereka dibanjiri uang tunai dari pasar modal dan program stimulus ekonomi, dan ingin membelanjakannya untuk hadiah yang berarti bagi orang yang mereka cintai," ungkapnya.
CEO Angara Jewelry Ankur Daga, mengungkapkan bahwa ketika konsumen tidak bisa bepergian atau makan di luar, semua kelebihan uang itu digunakan untuk membeli barang-barang mewah dan perhiasan.
Dan ketika ekonomi mulai berjalan lagi, harga berlian mulai moderat, dan meluncur ke penurunan tajam.
Lesunya pasar juga didorong oleh persaingan berkelanjutan dari berlian buatan manusia, pemulihan ekonomi di China yang lebih lambat dan latar belakang ekonomi makro yang tidak pasti.
Semakin banyak konsumen beralih ke berlian yang ditanam di laboratorium, kata Edahn.
"Pangsa penjualan berlian yang ditanam di laboratorium versus berlian alami sedang meningkat. Pada tahun 2020, jumlahnya hanya 2,4 persen. Tahun 2023 sampai saat ini sudah mencapai 9,3 persen," ujarnya.
Berlian Produksi Laboratorium
Sebagai informasi, berlian yang tumbuh di laboratorium dibuat di lingkungan yang terkendali menggunakan tekanan dan panas ekstrem yang menciptakan kembali bagaimana berlian alami ditempa ratusan kilometer di mantel Bumi.
Mereka secara kimia, fisik dan optik identik dengan berlian alami, dan dianggap sebagai pengganti yang sempurna, kata Daga. Tetapi yang lebih penting bagi sebagian besar konsumen — harganya jauh lebih murah.
"Lab tidak dapat dibedakan dengan berlian yang ditambang, dan jika saya bisa mendapatkan berlian yang lebih besar dengan harga yang sama, mengapa tidak?” kata Jonathan Lok, warga Singapura berusia 29 tahun, yang melamar tunangannya dengan cincin berlian 0,76 karat yang ditanam di laboratorium akhir tahun lalu.
Dia menambahkan bahwa tunangannya telah meminta berlian yang lebih kecil, dan tidak ingin dia menghabiskan biaya yang terlalu tinggi untuk cincin itu.
Advertisement
Harga Menurun
Harga berlian yang ditanam di laboratorium telah menurun, kata Edahn Golan, CEO Edahn Golan Diamond Research & Data.
Harga berlian laboratorium telah anjlok 59 persen dalam tiga tahun terakhir.
"Tiga tahun lalu, Anda dapat membeli berlian lab yang tumbuh setara dengan diskon 20 persen hingga 30 persen dari harga alami. Sekarang harganya antara 75 persen dan 90% persen ari harga alami," kata Daga, menghubungkan harga yang lebih murah dengan mesin yang menjadi lebih efisien dalam memproduksi lebih banyak berlian buatan manusia.
Industri berlian yang tumbuh di laboratorium, yang padat energi, juga telah melihat melonjaknya biaya energi dari puncaknya.