Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melalui Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja sukses menyelenggarakan konferensi internasional bersama The UNESCO Institute for Lifelong Learning (ILCC) di Bali.
Konferensi Inclusive Lifelong Learning ini berlangsung satu tahun setelah CONFINTEA VII, diadakan di Marrakech, Maroko, pada Juni 2022 dan 18 bulan, sejak Komisi Independen Masa Depan Pendidikan menerbitkan laporan yang menyerukan kontrak sosial baru untuk pendidikan.
Inisiatif ini memberikan dorongan untuk Transforming Education Summit yang diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal PBB di New York pada September 2022, yang menyerukan transformasi untuk pulih dari learning loss yang dialami selama pandemi, untuk mendorong transisi hijau dan digital, dan untuk memastikan pendidikan seumur hidup yang berkualitas sebagai barang publik umum.
Advertisement
ILCC pun berlangsung selama tiga hari pada 3–6 Juli 2023. Dari hasil konferensi ini menghasilkan Bali Manifesto yang bertujuan guna menekankan pentingnya mempromosikan ekosistem pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif.
"Hasil konferensi adalah Bali manifesto yang merupakan dokumen yang diadopsi untuk menggaet kita semua, dari partisipan konferensi bagaimana melakukan inklusif long life learning," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari, di Bali (6/7/2023).
Bali Manifesto telah disepakati oleh 339 peserta, dengan sejumlah peserta yang terdiri dari presiden, menteri, anggota parlemen, wali kota, serta sejumlah akademisi dan mitra yang berasal dari 38 negara.
Selain itu latar belakang para peserta menggambarkan inklusifitas dari lifelong learning itu sendiri, bahwa pemerintah tidak bisa menjalankan itu sendiri. Oleh karena itu, pesertanya tidak hanya dari pemerintah pusat tetapi juga banyak perwakilan dari pemerintah daerah.
Lebih lanjut, Denni mengungkapkan bahwa konferensi ILLC ini sangat berarti bagi Pemerintah Indonesia. Lantaran berkat inovasi program kartu prakerja sebagai program lifelong learning semakin menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam inovasi program.
"Dan ini sangat relevan, karena Indonesia ketua ASEAN dan anggota G20 dengan kepemimpinan itu munculah tanggung jawab, dan lewat kegiatan ini kita ingn berbagi dan barang kali bisa menginspirasi dari saudara kita di dunia," ujarnya.
Adapun Bali Manifesto terdiri atas tiga bagian penting yakni Preambul, tantangan, dan kesempatan, dalam pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif, serta mewujudkan pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif.
Gandeng UNESCO, Menko Airlangga Luncurkan Kampanye Pembelajaran Sepanjang Hayat Kartu Prakerja
Sebelumnya, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melalui Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyelenggarakan konferensi internasional bersama UIL (The UNESCO Institute for Lifelong Learning) di Bali, Senin (3/7/2023).
Konferensi tersebut bertajuk "Inclusive Lifelong Learning Conference". Kegiatan ini merupakan lanjutan dari CONFINTEA VII yang berlangsung di Marrakesh, Maroko pada 2022 lalu.
Konferensi ILLC di Bali ini bertujuan untuk menciptakan platform pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif sesuai dengan rekomendasi yang dihasilkan dalam Marrakesh Framework for Action (MFA).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, belajar sepanjang hidup merupakan hal yang sangat penting, baik bagi individu maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.
Airlangga menegaskan, belajar sepanjang hidup "Inclusive Lifelong Learning" berfungsi sebagai alat yang ampuh dalam memberdayakan individu di seluruh dunia untuk menghadapi tantangan global di masa mendatang, termasuk perubahan iklim, pergeseran demografis, volatilitas pasar tenaga kerja, dan banyak lagi.
"Pembelajaran seumur hidup juga memainkan peran sentral dalam membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sepenuhnya memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk yang didorong oleh AI generatif," ujar Airlangga.
Menurutnya di era disrupsi ini, kunci untuk berkembang, terletak pada kemampuan diri untuk beradaptasi, pada keterampilan, keterampilan ulang, dan peningkatan keterampilan, singkatnya terletak pada merangkul pembelajaran seumur hidup.
Oleh karena itu, Indonesia berinisiatif bersama UNESCO Institute of Lifelong Learning untuk menyelenggarakan Inclusive Lifelong Learning Conference ini.
"Kami, sebagai pemerintah, perlu membuat kebijakan yang memungkinkan dan program yang efektif. Kita juga perlu berkolaborasi untuk mendorong inisiatif pembelajaran sepanjang hayat," ujarnya.
Lebih lanjut, dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia berdiri sebagai negara terpadat keempat di dunia. Indonesia adalah “Satu Bangsa” dengan lebih dari 17.000 pulau, 1.300 kelompok etnis, dan 1.200 bahasa.
Advertisement
Sumber Daya Alam
Selain itu, Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang melimpah, namun faktor kunci kemakmuran bangsa juga terletak pada pembinaan tenaga kerja yang berkualitas.
"Menyadari hal ini, saya memprioritaskan program keterampilan, pelatihan ulang, dan peningkatan keterampilan Kartu Prakerja sebagai agenda utama pemerintah," jelasnya.
Adapun sesuai dengan komitmen untuk belajar sepanjang hayat, Airlangga menyampaikan atas nama Pemerintah Indonesia dengan bangga meluncurkan Kampanye #ImALifelongLearner bekerja sama dengan UNESCO.
Kampanye ini berfungsi sebagai dasar dari gerakan global, memprakarsai dan menyatukan pembelajar seumur hidup di seluruh dunia yang bersemangat untuk belajar dan menginspirasi orang lain.
"Mari kita kampanye ini sebagai platform untuk menekankan bahwa Hak atas Pendidikan harus mencakup segala usia dan latar belakang. Saya dengan hangat mengundang Anda semua untuk bergabung dengan kami dalam upaya ini," pungkasnya.