Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan INABUYER B2B2G Expo 2023 yang dilaksanakan pada 5-7 Juli 2023 berhasil mencatatkan potensi kerja sama yang melibatkan pelaku koperasi dan UMKM hingga mencapai Rp 1 triliun.
Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Hanung Harimba Rachman mengatakan, jumlah pengunjung dari kegiatan INABUYER tahun ini mencapai 5.615 orang.
Baca Juga
"Potensi kerja sama mencapai Rp 1 triliun lebih yang dihasilkan oleh 48 koperasi dan UMKM dengan peminat 14 BUMN, 2 kementerian/lembaga, dan 32 perusahaan besar. Posisi teratas diduduki oleh PT Perikanan Indonesia sebanyak Rp 974,12 miliar," jelasnya di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Advertisement
INABUYER B2B2G Expo 2023 telah menghasilkan 18 kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS), melibatkan 17 koperasi dan UMKM, 1 asosiasi, serta peluang kerja sama lainnya.
Lebih lanjut, Hanung optimistis INABUYER 2023 akan menjadi pendorong ekosistem kemitraan yang ideal, menguntungkan kedua belah pihak, memberikan pengalaman dan transfer teknologi, serta memberikan peluang kerja sama.
"Saya berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahun, semakin banyak produk UMKM yang masuk dalam kemitraan rantai pasok perusahaan besar, BUMN, Kementerian/Lembaga. Kemudian saya harapkan koperasi dan UMKM dapat berjejaring untuk bertumbuh bersama-sama dan meningkatkan skala usahanya," ungkapnya.
Â
Hub Pengembangan UMKM
Hanung juga menyambut baik kegiatan INABUYER B2B2G Expo 2023 yang dapat dilaksanakan di SMESCO. Dia berharap ke depan SMESCO dapat menjadi hub pengembangan UMKM, menjadi wadah kolaborasi yang kuat antara pelaku UMKM, pemerintah, komunitas, dan lembaga pendidikan dalam menciptakan kreativitas dan pertumbuhan UMKM.
Ia mengapresiasi berbagai pihak yang terlibat seperti Hippindo, BUMN, usaha besar, dan Kementerian/Lembaga yang telah memberikan pendampingan serta peluang kerja sama kepada koperasi dan UMKM.
"Saya berharap acara INABUYER B2B2G Expo 2023 ini menjadi awal yang baik bagi kita, memperkuat sinergi antar Pemerintah, BUMN, usaha besar, untuk mempercepat transformasi koperasi dan UMKM yang inklusif dan berkelanjutan," pungkasnya.
Advertisement