Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik ke level tertinggi baru tiga bulan pada hari Selasa, karena tanda-tanda pasokan yang lebih ketat dan janji otoritas China untuk menopang ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengangkat sentimen.
Dikutip dari CNBC, Rabu (26/7/2023), harga minyak Brent berjangka naik 90 sen menjadi USD 83,64 per barel, setelah mencapai USD 83,87 sebelumnya, tertinggi sejak 19 April.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 89 sen menjadi USD 79,63. Kontrak sebelumnya naik menjadi USD 79,90 per barel, juga tertinggi sejak 19 April.
Baca Juga
Naik Empat Minggu
Benchmark minyak mentah telah meraih empat kenaikan mingguan berturut-turut, dengan pasokan diperkirakan akan mengetat karena penurunan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.
Advertisement
Kontrak Brent yang dimuat lebih awal dijual di atas pemuatan selanjutnya, struktur harga yang dikenal sebagai mundur menunjukkan pedagang melihat pasokan yang terbatas, dengan spread enam bulan mendekati level tertinggi dua setengah bulan.
"Pasar semakin khawatir tentang tren pengetatan pasokan minyak, dan semakin jelas bagi para penentang bahwa perkiraan penurunan permintaan tidak terjadi," kata analis Price Futures Group Phil Flynn.
Ekonomi China
Di China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, para pemimpin berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan ekonomi.
Namun, beberapa data ekonomi membatasi keuntungan. Di zona euro, aktivitas bisnis menyusut lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli, sebuah survei menunjukkan.
Di Amerika Serikat, aktivitas bisnis melambat ke level terendah lima bulan di bulan Juli, sebuah survei yang diawasi ketat menunjukkan, tetapi penurunan harga input dan perekrutan yang lebih lambat menunjukkan bahwa Federal Reserve dapat membuat kemajuan dalam upayanya untuk mengurangi inflasi. Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 basis poin dari Fed dan Bank Sentral Eropa minggu ini.
Advertisement
Stok Minyak AS
Persediaan minyak mentah dan sulingan AS naik minggu lalu, sementara stok bensin turun, menurut sumber pasar mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
Stok minyak mentah naik sekitar 1,32 juta barel dalam pekan yang berakhir 21 Juli, menurut sumber yang berbicara tanpa menyebut nama. Persediaan bensin turun sekitar 1,04 juta barel, sedangkan persediaan sulingan naik sekitar 1,61 juta barel.
Data pemerintah AS tentang inventaris akan dirilis pada hari Rabu.
Mengirim sinyal bearish, unit 110.000 barel per hari di kilang besar AS di Baton Rouge akan ditutup hingga empat minggu, kata sumber.