Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengaku akan menyurati Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait dispensasi penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menteri Basuki menjelaskan, isi surat tersebut berupa permintaan dispensasi dari Kementerian PUPR supaya beberapa (PSN) penyelesaiannya dimundurkan menjadi Semester II-2024, seharusnya ditargetkan Semester I-2024.
Baca Juga
"Jadi kalau suratnya Pak Menko itu semua PSN harus selesai paling lambat semester I-2024, kami sedang berkirim surat bisa kita lakukan tetapi ada beberapa yang semester II-2024. Semester II-2024 ini kita minta dispensasi kepada beliau," kata Basuki dalam Sewindu PSN: Sustainable Infrastrukture towards Indonesia Emas 2045, di Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
Advertisement
Kata Basuki, Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
Adapun hingga Juli 2023 Kementerian PUPR telah merampungkan 87 Proyek Strategis Nasional (PSN) atau 70 persen dari target.
"Hingga 23 Juli, kami telah dapat alhamdulillah menyelesaikan 87 PSN atau 70 persen dari keseluruhan target," ujarnya.
Rincian dari 87 PSN tersebut diantaranya 36 bendungan, 2 irigasi, 27 jalan tol, 4 jalan non tol, 3 spam Regional, 7 proyek perumahan, 7 pintu lintas batas negara, dan 1 bangunan pendidikan.
87 Proyek Strategis Nasional Rampung, Cek Rinciannya
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan hingga Juli 2023 Kementerian PUPR telah merampungkan 87 Proyek Strategis Nasional (PSN) atau 70 persen dari target.
"Hingga 23 Juli, kami telah dapat alhamdulillah menyelesaikan 87 PSN atau 70 persen dari keseluruhan target," kata Basuki dalam Sewindu PSN: Sustainable Infrastrukture towards Indonesia Emas 2045, di Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
Rincian dari 87 PSN tersebut diantaranya 36 bendungan, 2 irigasi, 27 jalan tol, 4 jalan non tol, 3 spam Regional, 7 proyek perumahan, 7 pintu lintas batas negara, dan 1 bangunan pendidikan.
Adapun kata Basuki, Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
Selain itu, Kementerian PUPR juga ditugaskan untuk mendukung 6 program PSN yakni di kawasan perbatasan, Jalan akses exit tol , food Estate, pembangunan di daerah, kawasan ekonomi khusus, dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Basuki mengatakan, dari berbagai PSN yang dituntaskan oleh kementerian PUPR telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Lebih lanjut, Basuki menegaskan untuk menjadi Indonesia maju, di periode pertama pemerintahan Jokowi menyadari bahwa infrastruktur memegang peran dan berkontribusi dalam rangka pertumbuhan negara.
Menurutnya, pembangunan PSN tidak hanya untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing melainkan untuk pemerataan pembangunan demi keadilan sosial.
Advertisement
34 PSN Jalan Tol hingga Bendungan Harus Selesai Dibangun 2024, Ini Daftar Lengkapnya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga tahun 2022 telah menyelesaikan 34 infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN). Ditargetkan, sebanyak 24 PSN dan pengembangan kawasan industri dalam tahap konstruksi dapat selesai pada 2023.
"Pembangunan infrastruktur ini selain meningkatkan pemerataan pembangunan dan mengurangi disparitas antarwilayah, juga untuk meningkatkan perekonomian dan penciptaan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing bangsa,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Rabu (19/7/2023).
Pada sasaran program PSN yang akan dicapai pada tahun 2023, Kementerian PUPR menyelesaikan 15 bendungan guna mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan secara nasional. Antara lain, Bendungan Keureuto dan Rukoh di Aceh, Lausimeme di Sumatera Utara (Sumut), Margatiga di Lampung.
Kemudian, Karian di Banten, Cipanas dan Leuwikeris di Jawa Barat (Jabar). Selanjutnya Jlantah di Jawa Tengah (Jateng), Sidan di Bali, Sepaku Semoi di Kalimantan Timur (Kaltim), Temef di Nusa Tenggara Timur (NTT), Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat (NTB), Ameroro di Sulawesi Tenggara (Sultra), Pamukkulu di Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Lolak di Sulawesi Utara (Sulut).
Selain itu juga diselesaikan pembangunan jaringan irigasi untuk Daerah Irigasi (DI) Lempuing di Sumatera Selatan (Sumsel).