Liputan6.com, Jakarta Suku bunga zona euro telah dinaikkan ke rekor tertinggi oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Lembaga ini menaikkan suku bunga acuan untuk kesepuluh kalinya berturut-turut, menjadi 4 persen dari 3,75 persen.
Kenaikan suku bunga ini didorong oleh inflasi zona euro yang diperkirakan akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Peningkatan terbaru terjadi setelah inflasi Eropa diprediksi akan menyentuh rata-rata 5,6 persen di sisa tahun 2023.
Namun ECB memberi isyarat bahwa kenaikan suku bunga bisa menjadi yang terakhir untuk saat ini. “Dewan pemerintahan menganggap bahwa suku bunga utama ECB telah mencapai tingkat yang, jika dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama, akan memberikan kontribusi besar terhadap kembalinya inflasi ke target tepat waktu,” demikian keterangan Bank Sentral Eropa, mengutip BBC, Jumat (15/9/2023).
Advertisement
ECB menambahkan bahwa pihaknya memperkirakan inflasi di blok 20 negara tersebut akan turun menjadi sekitar 2,9 persen dibtahun depan dan 2,2 persen pada tahun 2025.
Seperti di belahan dunia lain, zona euro terpukul oleh kenaikan harga pangan dan energi yang menekan anggaran rumah tangga. Bank sentral telah menaikkan suku bunga dalam upaya memperlambat kenaikan harga.
Selain Eropa, suku bunga di Inggris juga tinggi bahkan telah menyentuh 6,8 persen. Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi minggu depan.
Bank Sentral Eropa atau ECB mengatakan pihaknya bertekad untuk melihat inflasi turun ke target 2 persen pada “waktu yang tepat”. Namun, para pembuat kebijakan mengakui bahwa mereka telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk blok tersebut secara signifikan karena dampak dari tingkat suku bunga yang tinggi.
Prediksi Ekonom
Sementara itu, ekonom di Pantheon Macroeconomics mengatakan komunikasi ECB seputar keputusan terbarunya merupakan "indikasi jelas" bahwa suku bunga tidak akan naik lebih lanjut.
“Kami sekarang melihat batasan yang tinggi untuk melakukan apa pun selain mengadakan operasi pada pertemuan bulan Oktober dan Desember,” kata mereka.
"Ke depan, kami masih melihat peluang yang sempit untuk penurunan suku bunga tahun depan, meskipun tidak ada cara bagi ECB untuk mempertimbangkan skenario tersebut pada saat ini."
Advertisement
ECB Sinyalkan Kenaikan Lebih Lanjut
Namun, Presiden ECB Christine Lagarde tidak mengesampingkan adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut.
"Fokusnya akan terus berlanjut, sesuai durasinya, namun itu tidak berarti - karena kita tidak bisa mengatakannya sekarang - bahwa kita berada pada puncak (inflasi)," imbuhnya.