Liputan6.com, Jakarta Jakarta International Premium Products Fair (JIPremium) sukses menjual berbagai macam produk premium asa Korea Selatan dari berbagai stan yang tersedia pada saat kegiatan berlangsung. Tercatat ada sekitar USD 99.397.955 atau sekitar 1,5 triliun (kurs 15.385 per USD) transaksi selama kegiatan ini.
Diselenggarakan untuk ke-4 kalinya, JIPremium 2023 berlangsung sukses digelar dengan jumlah 353 exhibitors dan 386 stan produk premium. JIPremium 2023 juga berhasil menarik sebanyak 10.142 visitor selama kegiatan tersebut berlangsung.
Baca Juga
Kegiatan JIPremium ini tentunya juga menarik minat remaja dan anak muda lainnya dengan kehadiran member Nine To Six (DKZ) sebagai Official Ambassador JIPremium 2023.
Advertisement
Fanmeet bersama DKZ yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 September 2023 berhasil terlaksana dengan baik dan meningkatkan jumlah visitor pada hari tersebut.
Pameran produk premium dari Korea ini juga memiliki program business matching yang mempertemukan penjual dan pembeli skala besar (B2B). Tercatat sebanyak 1.852 pertemuan dilakukan antara para pelaku usaha selama empat hari kegiatan tersebut berlangsung.
“Tahun ini, kontrak bisnis mencapai USD 29.695.118, meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Dengan adanya pameran ini, kami berharap peluang ekspor-impor antar negara di Asia semakin terbuka lebar. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan dan kesuksesan acara ini, semoga roda perekonomian di kawasan kita kembali berputar dan semakin membaik,” tutur Presiden dan CEO COEX Dong Ki Lee dikutip Selasa (19/9/2023).
Melihat hal itu, tentunya ini merupakan pencapaian yang membanggakan karena mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang diikuti oleh 353 exhibitor dari 4 negara.
Adanya nilai transaksi yang cukup tinggi serta jumlah pengunjung yang meningkat menjadikan kegiatan JIPREMIUM 2023 sukses digelar dengan baik dan berhasil menarik perhatian masyarakat.
Indonesia dan Korea Selatan Kerja Sama Kembangkan Industri Mobil Listrik
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Korea Selatan, Yoon Suk-Yeoi di Istana Negara, Jumat (8/9/2023). Didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri lainnya, membahas penguatan kerja sama ekonomi dan peningkatan nilai perdagangan antar kedua negara.
Penguatan kerja sama ekonomi tersebut menunjukkan kuatnya kolaborasi antara Indonesia dan Korea yang tahun ini memperingati 50 tahun hubungan bilateral kedua negara.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga bersama dengan Menteri Perdagangan Industri dan Energi Republik Korea Lee Chang-Yang telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Cooperation for Electric Vehicle (EV) Ecosystem.
"Nota Kesepahaman tersebut bertujuan untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Kerja sama yang diatur dalam MoU dimaksud mencakup semua alat transportasi yang digerakkan oleh listrik, seperti kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV)," tulisnya dalam keterangan yang disitat dari Bisnis Liputan6.com, Rabu (13/9/2023).
Melalui MoU tersebut, kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam membangun infrastruktur produksi, pengisian daya dan pemeliharaan EV, pelatihan dan pertukaran tenaga kerja untuk pemeliharaan, manufaktur, dan penelitian terkait ekosistem EV, serta peningkatan sistem dan kebijakan untuk perluasan mobilitas elektronik.
MoU sejalan dengan pembahasan yang dilakukan oleh dua Kepala Negara untuk mendorong pengembangan industri EV, di mana kedua Kepala Negara membahas percepatan investasi perusahaan Korea dalam pengembangan ekosistem EV di Indonesia.
Advertisement
PLN Ajak Negara-Negara ASEAN Berkolaborasi Bangun Bisnis Charging Station
Terkait populasi kendaraan listrik yang semakin bertambah, PLN sebagai pemasok listrik di Indonesia mengajak kepada negara-negara ASEAN untuk berkolaborasi untuk membangun bisnis charging station.
Hal ini dikarenakan jaringan infrastruktur tersebut memiliki peran penting dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik.
Dalam KTT ASEAN ke-43, PT PLN (Persero) turut mengajak negara–negara ASEAN dan Mitra ASEAN berkolaborasi dalam pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Sejauh ini, di Indonesia tercatat terdapat 846 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terbagi menjadi 620 SPKLU milik PLN, dan sisanya milik dari pabrikan otomotif seperti Hyundai dengan 157 SPKLU, Mitsubishi 17 SPKLU dan 52 SPKLU lainnya dari mitra lain.
“PLN berkomitmen mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik dengan terus menambah jumlah SPKLU menjadi 1.715 pada tahun 2023. Mengingat kebutuhan yang besar, akan sangat baik jika kerja sama ini dapat terjalin dengan langkah ikut mendukung penambahan infrastruktur kendaraan listrik,” ujar Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, dalam keterangan resminya.
Namun demikian, Darmawan menjelaskan, PLN tidak bisa bekerja sendiri dalam memenuhi kebutuhan SPKLU tersebut. Karena itu, PLN menawarkan skema bisnis menarik kepada berbagai mitra untuk ikut membangun infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.