Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia Diperkirakan Tetap Terjaga di Kuartal III-2023

Untuk aliran modal asing ke pasar keuangan domestik dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan III 2023 hingga 19 September 2023 mencatat net outflow sebesar USD 1,7 miliar.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Sep 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 16:30 WIB
BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersiap menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI)  tetap baik.  Neraca perdagangan sampai dengan Agustus 2023 tercatat surplus sebesar USD 4,4 miliar, sehingga mendukung transaksi berjalan triwulan III 2023 tetap terjaga.

Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 September 2023, Kamis (21/9/2023).

Sementara itu, untuk aliran modal asing ke pasar keuangan domestik dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan III 2023 hingga 19 September 2023 mencatat  net outflow sebesar USD 1,7 miliar dipengaruhi oleh ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Perry mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2023 tercatat tinggi sebesar USD 137,1 miliar, setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Ke depan, kinerja NPI pada 2023 diprakirakan tetap terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4 persen sampai dengan defisit 0,4 ersen dari PDB," kata Perry.

Menurutnya, neraca transaksi modal dan finansial juga diperkirakan tetap terjaga didukung oleh aliran modal masuk dalam bentuk penanaman modal asing (PMA).

Pertumbuhan Ekonomi

Gubernur BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik
Suasana pemukiman dan gedung pencakar langit diambil dari kawasan Grogol, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengaku optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan lebih baik pasca pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, Perry menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik ditopang oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan masyarakat yang masih tinggi, termasuk generasi muda yang meningkatkan konsumsi jasa.

"Kinerja investasi tetap baik sejalan dengan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional. Ekspor melambat seiring pelemahan permintaan global dan turunnya harga komoditas, di tengah ekspor jasa yang cukup kuat," ujarnya.

Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh beberapa lapangan usaha sektor jasa, seperti Perdagangan Besar dan Eceran, Transportasi dan Pergudangan, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

Keyakinan Konsumen Tinggi

Hasil survei Bank Indonesia terkini juga mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, seperti keyakinan konsumen yang tinggi, penjualan eceran yang positif, indikator dini Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang berada di zona ekspansi, serta penjualan semen yang meningkat.

"Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran proyeksi pada 4,5-5,3 persen. Bank Indonesia terus memperkuat sinergitas stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya