Populasi Masyarakat Super Kaya Dunia Berharta Rp 1,5 Triliun Naik dalam 20 Tahun Terakhir

Lonjakan jumlah centi-jutawan mencerminkan kenaikan pesat nilai aset yang dipicu oleh suku bunga rendah.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Okt 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Populasi orang super kaya, atau masyarakat yang memiliki kekayaan senilai USD 100 juta atau Rp. 1,5 triliun meningkat dua kali lipat selama 20 tahun terakhir seiring melonjaknya harga aset di seluruh dunia.

Mengutip CNBC International, Kamis (12/10/2023) laporan baru dari firma penasihat kekayaan dan migrasi Henley & Partners menunjukkan bahwa saat ini terdapat 28.420 orang yang merupakan kategori centi-jutawan di seluruh dunia.

Jumlah itu naik 12 persen dibandingkan tahun lalu dan lebih dari dua kali lipat dari jumlah pada tahun 2003 silam, menurut Henley & Partners yang menggunakan data dari New World Health.

Lonjakan jumlah centi-jutawan mencerminkan kenaikan pesat nilai aset yang dipicu oleh suku bunga rendah.

Suku bunga rendah meningkatkan nilai berbagai aset mulai dari real estat dan tanah hingga saham, perusahaan swasta, dan seni.

Meningkatnya kekayaan teknologi, terutama di AS, juga turut mendorong pertumbuhan masyarakat super kaya.

Jumlah miliarder di dunia bahkan telah meroket dari kurang dari 500 orang pada tahun 2003 menjadi lebih dari 2.600 orang saat ini, menurut Forbes dan perusahaan pelacak kekayaan lainnya.

Suku bunga rendah dan membanjirnya uang di seluruh dunia sejak krisis keuangan tahun 2008 juga telah membuat nilai uang menjadi berkurang, sehingga menambah pertumbuhan centi-jutawan dalam dolar.

"Nilai uang telah menurun, jadi dalam dolar, Anda akan melihat lebih banyak centi-jutawan,” kata Andrew Amoils, kepala penelitian di New World Wealth.

"Hal ini juga didorong oleh pertumbuhan yang kuat di AS dan Asia," lanjutnya.

Amoils mengungkapkan, sebagian besar centi-jutawan saat ini memperoleh kekayaannya dengan mendirikan perusahaan sendiri atau membantu mendanai startup.

AS masih menjadi pusat wirausaha dan centi-jutawan yang dominan, dengan 38 persen populasi global memiliki kekayaan USD 100 juta atau lebih, menurut laporan Henley & Partners.

Dengan berakhirnya era suku bunga rendah, tingkat pertumbuhan para jutawan mungkin akan melambat.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Centi-jutawan Mewakili Masyarakat Super kaya Dunia

Ilustrasi Miliarder
Ilustrasi Miliarder (pixabay.com)

Laporan tersebut memproyeksikan populasi centi-jutawan akan tumbuh sebesar 38 persen selama dekade berikutnya, dari 28.420 orang menjadi sekitar 39.000 orang pada tahun 2033.

"Sepertinya 10 tahun ke depan akan lebih lambat dibandingkan 10 tahun terakhir," ungkap Amoils.

Meskipun media cenderung lebih berfokus pada miliarder, laporan tersebut mengatakan bahwa centi-jutawan lebih mewakili masyarakat super kaya di dunia.

Ambang batas dolar untuk arti menjadi “super kaya” telah meningkat pesat dari waktu ke waktu, kata Juerg Steffen, CEO Henley & Partners.

"Belum lama ini, pada akhir tahun 1990an, USD 30 juta dianggap oleh sebagian besar bank sebagai kekayaan yang dibutuhkan untuk memenuhi status ini," jelasnya.

"Namun, harga aset telah meningkat secara signifikan sejak saat itu, menjadikan USD 100 juta sebagai patokan baru," papar Steffen.


Daftar Negara Dengan Populasi Centi-Jutawan Terbanyak

Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik

Berikut adalah negara-negara dengan jumlah centi-jutawan terbanyak, menurut Henley & Partners dan New World Wealth:

Amerika Serikat: 10.660 orang

Tiongkok: 2.358 orang

Jerman: 1.050 orang

India: 1.035 orang

Adapun kota-kota dengan jumlah centi-jutawan terbanyak sebagai berikut:

New York: 775 orang

Wilayah Teluk San Francisco: 692 orang

Los Angeles: 504 orang

London: 388 orang

Beijing: 365 orang

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya