3 Tips Bikin Usaha Laris Manis Dilirik Pasar

Ada 3 cara yang dapat diterapkan jika Anda ingin punya usaha atau bisnis yang otentik dan sukses

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Okt 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi usaha kecil di bidang fashion
Generasi muda saat ini mulai bercita-cita untuk bisa menjadi pengusaha atau enterpreneur. Hanya saja, untuk memiliki usaha tidak mudah (Photo by S O C I A L . C U T on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Generasi muda saat ini mulai bercita-cita untuk bisa menjadi pengusaha atau enterpreneur. Hanya saja, untuk memiliki usaha tidak mudah. Usaha harus memili cirikhas agar dilirik pasar.

Menjadi unik dan berbeda itulah yang dicari pemula sebelum memulai usaha bisnisnya. Namun, tidak jarang juga yang melakukan plagiasi agar dapat sama-sama mendapatkan keuntungan.

Dalam setiap inovasi yang diciptakan, tidak akan terlepas dari namanya keretakan atau ketidaksempurnaan, tetapi bagaimana seorang pengusaha dapat tetap terus berkembang agar bisnis yang dijalankan dapat berjalan sukses.

Ketika seseorang dapat memiliki pengalaman yang kaya, menarik, dan daya tarik yang kuat, justru akan menarik pelanggan/audiens yang lebih luas untuk menciptakan gaya bisnis baru.

Melansir dari Forbes, Sabtu (13/10/2023), keunikan dalam berbisnis dapat menjadi kunci utama agar memiliki usaha yang berbeda, unik, dan otentik dibandingkan usaha-usaha lainnya.

Ada 3 cara yang dapat diterapkan jika Anda ingin punya bisnis yang otentik dan sukses.

1. Jangan Pisahkan Bisnis dan Kesenangan

Adira Finance Mencari Creativepreneur Sejati untuk Diberikan Modal Usaha
Ilustrasi bisnis.

Jangan memisahkan bisnis Anda dengan kesenangan/hobi yang dimiliki. Suatu saat hobi Anda akan dapat sangat membantu dalam menjalin relasi dengan klien.

Perbedaan antara pekerjaan dan hobi bukan menjadi penghalang untuk mengembangkan bisnis. Maksud dari pernyataan di atas adalah ketika klien Anda memiliki hobi atau kesenangan yang sama, akan lebih mudah menjalin relasi dengan minat yang sama.

Kemungkinan lainnya, klien Anda dapat merasa kenyamanan saat berbisnis dengan Anda. Ketika ada kesamaan-kesamaan tertentu yang secara tidak langsung, dapat membuat perusahaan Anda lebih mudah untuk dikenal orang.

2. Bukan Mencapai Kesempurnaan

3. Buka Usaha Online
Ilustrasi Bisnis Online (Photo by freepik/tirachardz)

Memiliki kesempurnaan dalam bisnis menjadi hal yang umum untuk diinginkan pengusaha. Seringkali dalam berbisnis, demi menuju kesempurnaan, Anda justru menjadi faktor utama yang mengacaukan segala pekerjaan.

Berbuat salah adalah wajar karena semua manusia melakukan hal tersebut. Sebaliknya, klien Anda juga tidak mengharapkan Anda harus melulu menjadi sempurna. Mereka mengharapkan yang terbaik yang bisa Anda lakukan.

Justru ketika terjadi sebuah kesalahan, jadikan itu sebagai motivasi dan perbaikan untuk ke depannya agar bisnis Anda bisa lebih berhati-hati dalam melakukan atau memutuskan sesuatu.

Namin, jika Anda adalah tipe orang yang profesional, hindarilah hal-hal seperti ini. Perilaku dan tindakan yang diperbuat akan memberikan tekanan tidak hanya pada diri sendiri, tetapi pada orang lain.

Lepaskan apa yang menjadi kekurangan, jangan terlalu berusaha keras untuk menutupinya. 

3. Gunakan Cerita Anda

Mendirikan Usaha di Usia Muda, 3 Pemuda Indonesia ini Sukses Membuat Bisnisnya Mendunia
Ilustrasi pengusaha muda/Credit: freepik.com

Menggunakan kisah dan pengalaman pribadi untuk menarik perhatian orang lain merupakan salah satu langkah yang tepat. Namun, bercerita untuk mengharapkan orang lain melihat diri Anda sebagai orang baik adalah hal yang salah.

Itu bukan cerita, melainkan kebohongan dan rekayasa semata untuk menarik perhatian.

Ceritakanlah kenyataan yang sesungguhnya. Terkadang ada beberapa orang yang ingin mendengar jatuh bangun kisah usaha Anda hingga akhirnya dapat berkembang sampai ke tahap ini. 

Cerita-cerita ini akan menjadi motivasi secara tidak langsung. Perlu dipastikan untuk melihat situasi terlebih dahulu sebelum berinteraksi dengan mereka, misalnya dengan bertanya pada diri sendiri, “Apakah cerita yang bagus, sempurna, atau cerita perjuangan?”, “Dimana Anda memosisikan diri saat bercerita?”.

Anda tidak hanya harus menceritakan kisah Anda sendiri. Pelanggan juga dapat memiliki cerita, seperti halnya karyawan Anda. Temukan cara untuk menenunnya menjadi kisah-kisah menarik tersebut.. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya