Bahana TCW Catat Pertumbuhan Dana Kelolaan 14% di Kuartal III-2023

Bahana TCW mencatat pertumbuhan dana kelolaan cukup positif di tengah-tengah fluktuasi pasar keuangan global dan domestik.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Okt 2023, 12:45 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 12:45 WIB
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, Bahana TCW mencatat pertumbuhan dana kelolaan cukup positif (Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) mencatat pertumbuhan dana kelolaan cukup positif selama sembilan bulan pertama tahun ini. Reksa dana terbuka merupakan salah satu kontributor terbesar bagi pertumbuhan asset under management (AUM) Bahana TCW.

Direktur Bahana TCW Danica Adhitama mengatakan, dana kelolaan secara year to date hingga akhir September 2023, sebesar 14,71%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja yang positif ini terutama dicatat oleh reksa dana Indeks dengan pertumbuhan AUM sebesar 38,86%, dengan total dana kelolaan mencapai Rp 2,26 triliun.

‘’Hingga akhir tahun ini kami akan terus berupaya mengembangkan dan memperkuat reksa dana yang sudah ada untuk menjaga momentum pertumbuhan yang positif ini,’’ papar Danica dalam keterangan tertulis, Jumat (20/10/2023).

Untuk produk reksa dana baru sudah masuk dalam pipeline kami tahun depan yang hingga saat ini masih terus kami matangkan dan selanjutnya akan membutuhkan persetujuan dari otoritas, tambahnya.

3 Reksa Dana 

Anak usaha IFG ini memiliki tiga jenis reksa dana indeks yakni yang pertama, reksa dana Asian Bond Fund Indonesia Bond Index (ABF IBI Fund). Sesuai dengan namanya, reksa dana ini memanfaatkan pertumbuhan pasar obligasi negara yang sangat positif di sepanjang tahun ini.

Saat ini ABF IBI Fund terdiri atas obligasi yang tersebar di seluruh tenor sesuai komposisi indeks. Hal ini tentu saja, dapat mengurangi risiko harga, bagi investor yang memiliki obligasi cukup besar pada tenor tertentu saja.

Kedua, reksa dana Bahana ETF Bisnis 27, sesuai dengan namanya pengelolaan dana investasi akan disesuaikan dengan indeks Bisnis-27, yang terdiri dari 27 saham pilihan dilihat dari kinerja perusahaan, likuiditas transaksi, akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.

Ketiga, Reksa Dana Indeks Bahana Index IDX30 (BIDX30). Reksa dana yang satu ini fokus pada saham-saham berkapitalisasi besar dan 30 saham yang mewakili lebih dari 50% kapitalisasi pasar indeks harga saham gabungan (IHSG). Pilihan atas 30 saham tersebut tentu saja sudah mempertimbangkan kinerja perusaaan, likuiditas dan tata kelola perusahaan.

‘’Kami sangat berharap pertumbuhan yang positif ini masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini meski pasar keuangan domestik menghadapi berbagai tekanan dari global, ungkap Danica.

Bahana TCW Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,3% sepanjang 2023

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi diperkirakan akan menguat pada 2024. Hal itu sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2023 mencapai 5,17%. Hal Ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5% dalam dalam 7 kuartal berturut-turut. Hal ini prestasi karena di tengah stagnasi pertumbuhan ekonomi global. 

Ekonom Bahana TCW Emil Muhamad menjelaskan, pertumbuhan ekonomi kemungkinan besar masih akan terus tumbuh tinggi atau melaju kuat pada sisa paruh kedua tahun ini.

"Di tengah perlambatan ekonomi dunia, aktivitas perekonomian domestik Indonesia berjalan dengan cukup kuat, terutama ditopang oleh belanja pemerintah," kata Emil Muhamad, Rabu (9/8/2023).

Meski di sisi lain, perlambatan global telah mengakibatkan sumbangsih ekspor terhadap PDB mengalami penurunan Bila dilihat berdasarkan pengeluaran, sumber pertumbuhan PDB ditopang oleh permintaan domestik, menunjukan kualitas pertumbuhan yang baik. Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 10,62%, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,23%, dan investasi mencapai 4,63%.

 

Sisi Eksternal

Sedangkan dari sisi eksternal, pengeluaran ekspor barang dan jasa terkontraksi sebesar 2,75% seiring dengan melemahnya permintaan global dan turunnya harga komoditas ekspor utama seperti batu bara dan crude palm oil (CPO).

Kontraksi ini mengakibatkan kontribusi ekspor terhadap PDB turun dari 24,6% di tahun lalu menjadi 20,3% pada kuartal kedua tahun ini.

Tapi penurunan tersebut, mampu ditutupi oleh kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB yang naik dari 17,92% pada kuartal dua tahun lalu menjadi 18,25% pada kuartal kedua 2023.

Kontribusi sektor manufaktur memiliki arti penting dalam peningkatan produktivitas perekonomian domestik Sementara itu, bila dilihat dari lapangan usaha, sumber pertumbuhan yang terbesar berasal dari transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 15,28% yang menunjukan mobilitas masyarakat dan aktivitas perdagangan terus tumbuh kencang.

Selain itu, penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 9,89% seiring pulihnya sektor pariwisata domestik.

Infografis Modus Robot Trading Net89, Sudah Ada 8 Tersangka Kasus Investasi Bodong
Infografis Modus Robot Trading Net89, Sudah Ada 8 Tersangka Kasus Investasi Bodong (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya