Jurus Holding RS BUMN Kejar Target Indonesia Emas 2045

Holding RS BUMN ingin disejajarkan dengan Holding RS besar di Indonesia bahkan International sesuai dengan Visi BUMN untuk Go Global dalam mengantar negara kita menuju Indonesia Emas 2045.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Okt 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2023, 13:00 WIB
Gambar Bali International Hospital (BIH) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali rampung dibangun akhir tahun 2023. (Dok Pertamedika IHC)
Gambar Bali International Hospital (BIH) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali rampung dibangun akhir tahun 2023. (Dok Pertamedika IHC)

Liputan6.com, Jakarta Di usia ke-26 tahun, PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) berkomitmen terus memberikan energi kesehatan untuk ketahanan kesehatan nasional.

IHC Medical Forum menjadi puncak rangkaian HUT ke-26 IHC yang dihadiri para pakar kesehatan, dokter-dokter, tenaga medis IHC Group.

Peran dan kolaborasi seluruh tenaga Kesehatan di Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) Primer dan Fasyankes Rujukan juga penting dan sangat diperlukan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu, melalui skrining yang holistik dan terstruktur serta rujukan sedini mungkin bagi ibu dengan masalah medis dan obstetri termasuk faktor-faktor risiko seperti preeklampsia.

Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS mengatakan pembekalan melalui Medical Forum penting sebagai upskilling kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) IHC Group.

“Untuk menjadi suatu Holding RS yang kuat yang dapat disejajarkan dengan Holding RS besar di Indonesia bahkan International. Sesuai dengan Visi BUMN untuk Go Global dalam mengantar negara kita menuju Indonesia Emas 2045,” jelas drg. Mira dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Dirut IHC melanjutkan bahwa standardisasi, transformasi, peningkatan revenue dan efisiensi menjadi PR IHC di tahun mendatang selain meningkatkan kompetensi dan kapabilitas SDM dalam manajerial maupun layanan yang menjunjung tinggi mutu dan keselamatan pasien.

Rangkaian momentum HUT juga dilengkapi dengan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bulan Oktober sinergi Kementerian BUMN, Pertamina, dan stakeholders sebagai komitmen dalam mendukung SDGs nomor 3 dan 4 yakni kesehatan dan pendidikan berkualitas melalui kegiatan health talk, operasi katarak, pemeriksaan mata, pemberian kacamata untuk anak sekolah dan bantuan retinoblastoma pada balita yang terselenggara di Bandung. Pada puncak acara, kegiatan sosial lainnya juga dilakukan melalui santunan anak yatim piatu dan duafa.

 

 

KEK Sanur Bakal Jadi Magnet Baru Pariwisata Indonesia, Begini Rencananya

KEK Sanur
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney membidik investor dari ajang ASEAN-Indo Pasific Forum (AIPF) 2023. Salah satu yang akan dipamerkan yakni Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Sanur, Bali.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menerangkan KEK Kesehatan Sanur merupakan proyek nasional untuk menjawab tantangan kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan fasilitas kesehatan yang lengkap dan berkualitas internasional.

KEK Sanur digadang mampu menangkap kembali devisa negara sebesar Rp 97,6 triliun per tahun yang sebelumnya dibelanjakan di luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Jumlah sebesar ini dibelanjakan oleh sekitar 2 juta masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.

Dia menjelaskan pengembangan KEK Sanur menawarkan alur yang mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata. Ini dibalut dengan berbagai fasilitas yang terdapat di dalam kawasan, penerapan standar internasional serta keterlibatan berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri.

“Pengembangan KEK Sanur merupakan langkah transformasi strategis untuk menciptakan berbagai nilai tambah untuk Indonesia. Dengan adanya KEK Sanur ini, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism," kata dia dalam keterangannya, Senin (4/9/2023).

"Kami juga turut mendukung kegiatan AIPF yang akan digelar pada 5-6 September 2023 nanti dengan menampilkan showcase KEK Sanur. Kami berharap dalam ajang ini dapat menarik para investor untuk dapat bekerjasama dengan kami," sambung Dony.

Perlu diketahui, AIPF merupakan ajang penting untuk memperkuat hubungan bilateral antar negara. Hal ini menjadi momentum bagi Kementerian BUMN dan BUMN untuk menunjukkan komitmen dan peran strategis tidak hanya di dan untuk Indonesia namun juga isu strageis di negara ASEAN Indo Pacific.

Salah satu hal yang dibahas dalam ajang tersebut adalah creative economy, kemudian inisiatif strategis dan proyek-proyek untuk menjawab tantangan pemulihan industri pariwisata dan konsep kreatif experience economy khususnya di negara-negara ASEAN Indo Pacific.

 

Berdiri di Lahan 41,26 Hektare

KEK Sanur
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Dibangun pada area seluas 41,26 Ha milik PT Hotel Indonesia Natour (PT HIN) yang merupakan member dari InJourney Group, KEK Sanur akan dikembangkan sebagai pusat layanan kesehatan dan pariwisata kelas dunia/berstandar internasional yang memiliki state-the art facilities yang terintegrasi.

Terdapat sarana akomodasi yang terdiri dari hotel dan resort hingga 1000 kamar, fasilitas bagi elderly people (usia lanjut), Ethnobotanical Garden, Convention Centre bertaraf Internasional yang mampu menampung hingga 5000 orang, Area Komersial, Sentra UMKM, serta berbagai fasilitas lain.

Direktur Utama PT HIN, Christine Hutabarat menyampaikan pihaknya selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Sanur terus berupaya agar pembangunan atau pengembangan kawasan ini dapat menjadi akselerator peningkatan perekonomian di Bali.

“Kami berharap KEK Sanur akan menjadi World Class Medical and Wellness Destinations yang dapat dinikmati oleh pengunjung dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi dan teknologi terkini. Sehingga tak hanya menjadi sarana berobat saja namun juga terdapat added value experience untuk menarik minat masyarakat Indonesia dan mengalihkan perawatan medis yang sebelumnya dilakukan di luar negeri menjadi di dalam negeri, yakni di Sanur Bali,” pungkas Christine.Pupuk Indonesia Pamerkan Potensi di AIPF

PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mengenalkan pengembangan blue amonia dan green amonia dalam ASEAN Indo Pasific Forum (AIPF) 2023 yang akan digelar di Jakarta pada tanggal 5-6 September 2023.

Penyelenggaraan AIPF 2023 sendiri menjadi tanggung jawab Menteri BUMN Erick Thohir dan bagian tak terpisahkan dari rangkaian kegiatan KTT ASEAN 2023.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, menyebutkan bahwa selain memperkuat industri pupuk nasional, Pupuk Indonesia juga akan berfokus pada industri dan bisnis kimia. Khususnya blue ammonia dan green ammonia, karena keduanya akan menjadi salah satu sumber energi bersih masa depan dan mendukung wacana transisi energi.

“Pengembangan amonia bersih ini adalah bagian dari diversifikasi usaha sekaligus mendukung hilirisasi industri hidrogen nasional untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” jelas Wijaya, ditulis Sabtu (2/9/2023).

 

4 Proyek

KEK Sanur
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Dalam ajang AIPF 2023, lanjut Wijaya, Pupuk Indonesia akan mempresentasikan empat proyek pengembangan amonia bersih. Mulai dari pengembangan blue ammonia dan Ammonia-Urea di Pulau Yamdena, bekerjasama dengan INPEX asal Jepang. Kemudian pengembangan blue ammonia pada kawasan Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh bersama Mitsui yang juga berasal dari Jepang.

Selanjutnya, Pupuk Indonesia juga akan menyampaikan proyek pengembangan hybrid green ammonia di Petrokimia Gresik bekerjasama dengan PLN dan ACWA Power Company asal Arab Saudi. Dan juga proyek pengembangan hybrid green ammonia di Pupuk Iskandar Muda bekerjasama dengan Toyo dan Mitsui asal Jepang di Lhokseumawe, Aceh.

Dengan proyek pengembangan tersebut, lanjut Wijaya, Pupuk Indonesia berpotensi besar menjadi pemain amonia bersih tingkat dunia. Terlebih Pupuk Indonesia memiliki pengalaman dalam memproduksi, mendistribusikan, dan mengelola amonia selama lebih dari lima puluh tahun.

“Apalagi saat ini isu lingkungan tengah menjadi isu global, maka Pupuk Indonesia harus masuk pada bisnis yang lebih ramah lingkungan. Untuk itu, Pupuk Indonesia terbuka untuk bermitra dengan berbagai pihak. Terlebih kebutuhan amonia bersih kedepan akan semakin meningkat,” jelas Wijaya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya