Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebanyak 1.935 warga kurang mampu yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Tuban. Total penerima di Jawa Timur sendiri sebanyak 19.500 rumah tangga.
Setiap penerima bantuan BPBL akan mendapatkan penyambungan baru listrik secara gratis disertai pemasangan instalasi listriknya. Selain itu, penerima juga dibebaskan dari biaya Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan mendapat pengisian token listrik perdana sebesar Rp 100 ribu.
Baca Juga
Adapun calon penerima BPBL merupakan warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejateraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial, yang berdomisili di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) atau memenuhi kriteria sebagai calon Penerima BPBL.
Advertisement
Widyaiswara Ahli Madya Kementerian ESDM Arief Indarto mengatakan, melalui program ini masyarakat bisa mandiri dengan memiliki akses listrik sendiri dan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga.
"Listrik itu sangat penting, jadi kalau selama ini mungkin Bapak-Ibu menyambung dari tetangga maka dengan adanya BPBL ini mampu dengan sendirinya untuk memanfaatkan listrik," ujar Arief, Kamis (26/10/2023).
General Manager UID Jawa Timur PT PLN (Persero) Agus Kuswardoyo meyakini, program BPBL membawa kemandirian listrik bagi masyarakat. Namun, masyarakat diingatkan untuk mengatur penggunaannya sesuai kebutuhan.
"Bapak-Ibu sekalian yang hari ini diberikan Program BPBL itu sudah lebih lagi punya kemandirian karena sudah punya meteran sendiri, kemarin masih nyalur itu bisa menimbulkan bahaya keselamatan," kata Agus.
Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita Sari percaya, program BPBL 2023 akan membantu masyarakat secara gratis dan mampu menggerakkan roda perekonomian wilayah setempat.
"Pemasangan listrik ini diberikan secara gratis, diharapkan dengan listrik ini masyarakat bisa membuka peluang usaha, seperti dicontohkan tadi, dengan ada listrik bisa beli kulkas dan jualan es batu," ungkap Ratna.
Lebih dari 5000 Rumah di Sumatera Selatan Tersambung Listrik Lewat Program BPBL
Sebelumnya, Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus dilakukan. Program yang juga bersinergi dengan DPR RI ini dilakukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi ke seluruh Nusantara.
Dalam proses penyerahan bantuan pasang baru listrik 450 VA, Kementerian ESDM menugaskan PLN melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL Tahun Anggaran 2022 dengan target 80.000 sambungan di seluruh Indonesia. Para penerimanya adalah Rumah Tangga (RT) miskin belum berlistrik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).Â
Kali ini, daerah yang mendapat bantuan adalah Kabupaten Batu Bara. Ada sekitar 416 sambungan rumah tangga akan tersalur listrik yang tersebar di tiga kecamatan. Total hingga saat ini telah tersambung sebanyak 5.585 rumah tangga di Sumatera Utara.Â
Â
Advertisement
Keselamatan Ketenagalistrikan
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari menjelaskan program BPBL dapat menambah jumlah pelanggan PLN dan diharapkan dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan. Sambungan listrik yang tidak sesuai dengan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya.
"Dari sisi ketenagalistrikan nyantol listrik tidak pas di sisi keselamatan ketenagalistrikan, sebenarnya juga bisa berbahaya, kalau konslet bisa mendatangkan kebakaran dan kesetrum," kata Ida dalam acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik di Provinsi Sumatera Utara, di Kabupaten Batu Bara.Â
Ditempat yang berbeda, Direktur Teknik dan Lingkungan Dwinugroho saat Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun 2022 di Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, mengatakan saat ini masih terdapat masyarakat tidak mampu yang sudah terdapat jaringan listrik PLN di depan rumah, namun belum bisa mendapatkan akses listrik secara langsung sebagai pelanggan PLN.
"Hal ini dikarenakan ketidakmampuan membayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga," ungkap Nugroho.
Nugroho pun menambahkan di Kabupaten Banyuasin telah mendapatkan 1.131 sambungan rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan. Hingga saat ini telah tersambung sebanyak 2.412 rumah tangga di Provinsi Sumatera Selatan.