Liputan6.com, Jakarta Beberapa tokoh masuk dalam jajaran tim sukses pasangan bakal calon presiden yang masuk kontestasi politik 2024. Tak terkecuali ada sejumlah orang yang juga menjabat sebagai komisaris BUMN.
Setidaknya, ada 2 orang yang sudah melepas jabatan komisaris BUMN ketika bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Yakni, Arief Rosyid yang melepas Komisaris BSI dan Budiman Sudjatmiko yang melepas Komisaris Independen PTPN V.
Baca Juga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengapresiasi langkah yang diambil tersebut. Dia menegaskan pihak lain yang masih menjabat komisaris dan masuk dalam tim kampanye bakal capres manapun bisa ikut mengundurkan diri.
Advertisement
"Saya berterima kasih kepada komisaris yang telah mengundurkan diri seperti Arief Rosyid yang kemarin karena masuk tim kampanye Prabowo-Gobran mengundurkan diri dari komisaris BSI," kata dia kepada wartawan, Kamis (8/11/2023).
"Saya sih berharap juga kepada komisaris-komisaris yang terlibat di tim kampanye di pihak manapun supaya bisa membuat surat pengunduran diri kepada kami di BUMN," sambungnya.
Dia mengatakan, upaya tersebut akan mempermudah administrasi kedepannya. Arya menilai, langkah pengunduran diri juga sebagai upaya yang terbaik.
"Jadi kami gak perlu mengeluarkan surat pemberhentian langsung gitu tapi lebih baik kan kalau adanya kesadaran-kesadaran dari para komisaris yang terlibat di tim kampanye atau di pihak manapun di ajang pilpres ini. Semoga komisaris-komisaris lain bisa meniru langkah Arief Rosyid yang secara sadar langsung mengundurkan diri dari komisaris BUMN," bebernya.
Kendati begitu, Arya tak mengungkap siapa saja tokoh yang masuk tim kampanye tapi belum mundur dari Komisaris BUMN. Ada setidaknya 3 tokoh yang telah mundur dari komisaris BUMN.
Diantaranya Rosan Roeslani yang melepas Wakil Komisaris Utama Pertamina, Arief Rosyid dari Komisaris BSI, Budiman Sudjatmiko dari Komisaris Independen PTPN V.
Namun, nama Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Gani Nena Wea belum diketahui telah mengundurkan diri. Andi Gani saat ini menjabat Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan atau PTPP.
Â
Ada Aturan
Arya menerangkan, Menteri BUMN Erick Thohir sudah mengeluarkan aturan yang melarang pejabat di BUMN untuk ikut terlibat dalam politik, termasuk pada konteks ini adalah komisaris.
"Kan memang sudah ada aturan main ya yang dikeluarkan oleh pak Erick Thohir dengan SK yang menyatakana bahwa baik komisaris baik direksi tidak boleh terlibat kampanye ya," ujarnya.
"Jadi ini langkah-langkah yang saya rasa akan dimaklumi oleh semua insan BUMN yang ada di jabatan, baik itu komisaris dan direksi, gitu. Jadi langkah ini sangat baik kalau langsung mengundurkan diri," pungkasnya.
Â
Advertisement
3 Pejabat BUMN Mundur
Diberitakan sebelumnya, ada 3 pejabat di BUMN yang mengundurkan diri setelah masuk Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Diantaranya yakni Rosan Roeslani yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Muhammad Arief Rosyid Hasan selaku Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), dan Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V).
Rosan Roeslani jadi sosok pertama yang meninggalkan posisinya sebagai Wamen BUMN guna ikut serta dalam kontestasi politik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah mengabulkan permohonannya, untuk resmi memberhentikan Rosan secara hormat dari jabatan Wamen BUMN per 25 Oktober 2023.
"Presiden telah mengabulkan permohonan pengunduran diri Wamen BUMN, Rosan P Roeslani. Wamen BUMN ini secara resmi diberhentikan dengan hormat melalui Keppres tertanggal 25 Oktober 2023," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dikutip Rabu (8/11/2023).
Adapun Rosan Roeslani dilantik sebagai Wamen BUMN II pada Senin 17 Juli 2023, menggantikan Pahala Nugraha Mansury yang diangkat Presiden Jokowi untuk menduduki posisi Wakil Menteri Luar Negeri.
Hengkangnya Rosan ke TKN Prabowo Gibran membuat posisi Wamen BUMN kini hanya diisi satu sosok, yakni Kartika Wirjoatmodjo.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, di sisa satu tahun masa jabatannya, posisi Wamen BUMN hanya akan diisi Kartika Wirjoatmodjo, tak perlu ada pengganti Rosan.
"Saya sudah diskusi internal di Kementerian, saya sudah lapor bapak Presiden, bahwa juga nanti kita satu saja Wamen-nya, Pak Tiko yang selama ini juga beliau sudah kebetulan kemarin lagi tour of duty. Jadi cukup satu," ujar Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Â
Arief Rosyid dan Budiman Sudjatmiko
Langkah serupa turut dilakukan Muhammad Arief Rosyid Hasan, yang mengaku telah mengajukan pengunduran diri sebagai Komisaris Independen BSI. Arief Rosyid telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI Muliaman Hadad dan Menteri BUMN Erick Thohir terkait pengunduran diri tersebut.
"Dalam komunikasi yang terjalin, saya telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI Muliaman Haddad dan Menteri Dalam komunikasi yang terjalin, saya menyampaikan pengunduran diri ini sebagai komitmen saya, untuk menjaga maruah BSI sebagai salah satu lembaga perbankan milik BUMN yang diandalkan bangsa Indonesia dan umat Islam," ungkapnya.
Arief Rosyid diangkat sebagai Komisaris Independen BSI sejak 3 tahun lalu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Desember 2020. Ia efektif menjabat pada 1 Februari 2021.
Senada, Budiman Sudjatmiko mengatakan akan melepas jabatannya sebagai Komisaris di PT Perkebunan Nusantara V. Surat pengunduran Budiman Sudjatmiko akan ditujukan ke Menteri BUMN Erick Thohir, pasca namanya masuk dalam TKN Prabowo-Gibran. "Surat pengunduran diri saya akan saya tujukan ke Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham," ujar Budiman beberapa waktu lalu.
"Kemudian tembusan kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara V dan Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara V," sambungnya.
Advertisement